Latar Belakang Analisa Yuridis Terhadap Praktik Money Game Dalam Transaksi Perdagangan Berbasis Multi Level Marketing

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Interaksi budaya dalam peradaban manusia telah menciptakan uang sebagai instrumen yang sangat berperan penting, baik sebagai sarana komunikasi, transaksi, maupun pengakuan status sosial seseorang. Kehadiran uang dalam peradaban manusia telah berperan besar dalam perubahan perilaku budaya manusia. 1 Realitanya uang yang semula dimaksudkan sebagai alat tukar dan standar satuan nilai ternyata mempunyai dampak terhadap fokus budaya manusia ketika uang diaplikasikan sebagai properti yang menentukan martabat seseorang di tengah masyarakat. 2 Perubahan perilaku budaya terhadap uang inilah yang kemudian memacu manusia berupaya terus untuk mengumpulkan uang. Salah satunya adalah dengan cara perdagangan. Perdagangan dapat diartikan sebagai pekerjaan membeli barang dari suatu tempat atau pada suatu waktu dan menjual barang tersebut di tempat lain atau pada waktu yang berikut dengan maksud memperoleh keuntungan. 3 Dalam dunia modern, istilah Perdagangan ini kemudian berkembang menjadi Bisnis. Perubahan istilah ini terjadi karena adanya pergeseran ruang lingkup kegiatan jual-beli yang semakin luas. Hal ini terbukti dengan banyaknya bentuk kegiatan bisnis sebagai persaingan hasil kreasi dari manusia guna memperoleh uang. 1 Noor Cholis, Sejarah Uang Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2005, hlm. 13. 2 Ibid., hlm. 16. 3 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008, hlm. 292. Menurut Merriam Webster Dictionary, bisnis diartikan sebagai suatu aktivitas pembuatan, pembelian atau penjualan barang dan jasa yang kemudian dipertukarkan dengan uang, kerja atau aktivitas yang merupakan bagian dari pekerjaan. 4 Aktivitas pembuatan, pembelian atau penjualan barang ini menurut cara penjualan suatu barang ada 2 dua macam yaitu : 5 1. Perdagangan barang jasa dengan sistem penjualan langsung direct delling. Jenis perdagangan ini adalah aktivitas perdagangan yang secara langsung tanpa melalui perantara. Hubungan yang terjalin adalah langsung dari produsen dengan konsumen. 2. Perdagangan barang jasa dengan sistem penjualan tidak langsung indirect selling . Jenis perdagangan ini adalah aktivitas perdagangan yang dilakukan dengan perantara. Perantara yang dimaksud ini seperti aktivitas menitipkan barang ke pengecer atau penunjukkan distributor untuk pendistribusian dan penjualan barang tersebut. Jadi, hubungan yang terjalin disini adalah produsen dengan perantara lalu perantara dengan konsumen. Jenis perdagangan dengan sistem penjualan langsung inilah yang akan dibahas karena jenis perdagangan ini sedang marak muncul di masyarakat. Sistem penjualan langsung ini juga dikenal memiliki tiga macam yaitu : 6 4 Merriam Webster Inc, Merriam Webster Dictionary Springfield: Merriam-Webster, 1997, hlm. 158. 5 Pengertian Direct Selling, MLM, dan Jenis-Jenisnya, http: infobisniswaralaba. blogspot.com201210pengertian-direct-selling-mlm-dan-jenis.html? m=1 diakses tanggal 15 Desember 2014. 6 Ibid., 1. One of One, dalam sistem ini seorang penjual yang merupakan agen anggota kontraktor yang mandiri atau lepas, menarik konsumen yang berpotensi di area khusus berdasarkan pendekatan orang ke orang. Mereka menawarkan produk, serta mendapat komisi atau basis lain. Cara ini sering diterapkan oleh para agen asuransi, broker, agen properti, dan lain-lain. 2. Party Plan, dalam metode ini seorang penjual bertugas mencari atau menjadi tuan rumah yang mengundang sekelompok orang di rumahnya dalam rangka sales party untuk mendemonstrasikan produk. Model ini sering digunakan oleh distributor peralatan rumah tangga, kosmetika, minuman kesehatan, dan lain- lain. 3. Multi Level Marketing MLM, dalam sistem penjualan ini produk yang diperjualbelikan berada di tangan agen distributor mandiri yang ditunjuk. Agen ini kemudian dibayar dalam bentuk komisi, diskon, bonus dan reward lainnya, berdasarkan jumlah penjualan dan kemampuannya merekrut agen. Sistem penjualan langsung ini kemudian semakin hari dirasakan semakin populer dan bertumbuh pesat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bertumbuh suburnya sistem perdagangan langsung ini dikarenakan sistem ini memiliki variasi produk yang beraneka ragam, relatif mudah, dan tidak membutuhkan banyak biaya seperti biaya menyewa tempat untuk menjajakan produk dagangannya. Model pemasaran MLM ini diakui kehadirannya di Indonesia turut menjadi salah satu pilar perekonomian yang patut diperhitungkan. Banyak pemasar yang sukses di bidang ini memulai usahanya dari nol seperti Tianshi, CNI, Sophie Martin, Amway, dan masih banyak lagi. Diperkirakan nilai industri MLM ini sendiri apabila diakumulasi mampu mencapai Rp. 10,2 Triliun sehingga banyak yang tertarik untuk melakukan bisnis ini. Pertumbuhannya diperkirakan selalu mengalami peningkatan 20 rata rata per tahun. 7 Besarnya keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan inilah yang kemudian mulai memunculkan beragam kegiatan perdagangan yang tidak sesuai. Kegiatan perdagangan yang dimaksud ini adalah kegiatan perdagangan yang memanfaatkan sistem MLM namun tidak ada barang yang diperjualbelikan. Perdagangan jenis ini sering disebut dengan istilah Investasi Bodong. Beberapa contoh yang tergolong investasi ini adalah MMM Manusia Membantu Manusia, Koperasi Cipaganti, Surewin, Adzilla, dan masih banyak lagi. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan OJK, Muliaman D Hadad mengungkapkan, berdasarkan temuan pihaknya, perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan berbagai macam modus operandi yang salah satunya adalah dengan sistem MLM. Melalui OJK, pihaknya menemukan ada lebih dari 238 perusahaan jasa keuangan dengan sistem MLM yang tidak memiliki izin dari OJK. Perusahaan-perusahaan ini hingga saat ini tidak terdaftar di OJK dan APLI Asosiasi Penjual Langsung Indonesia. 8 Hal ini kemudian berimbas apresiasi yang kurang baik di tengah masyarakat. Perdagangan dengan sistem penjualan langsung ini pada dasarnya sangat baik dan mendapat tanggapan positif di masyarakat. Belakangan ini, muncul 7 Ahmad Farhan Faris, “Polda Diminta Tindak Perusahaan MLM Ilegal”, http:m.inilah.comnewsdetail2087190polda-diminta-tindak-perusahaan-mlm-ilegal diakses tanggal 14 Desember 2014. 8 Kontan, “OJK Rilis Daftar Investasi Yang Diduga Bermasalah”, http:mobile.kontan.co.idnewsojk-rilis-262-nama-investasi-bodong-ini-daftarnya .html diakses tanggal 10 November 2014. kembali praktik Money Game yang dibungkus dengan praktik perdagangan MLM. Praktik Money Game pada dasarnya bukan merupakan suatu tindakan perdagangan melainkan hanyalah sebuah tindakan dengan unsur penipuan yang dibuat seolah-olah merupakan tindakan perdagangan. Umumnya tindakan perdagangan yang dilakukan ini bersifat fiktif, semu, tidak jelas dan sifatnya tidak terbuka untuk publik. Meskipun demikian, peminat terhadap jenis perdagangan ini tetap sangat besar karena praktik Money Game biasanya menawarkan keuntungan yang sangat tidak wajar dalam waktu relatif singkat. 9 Money Game juga kerap disebut dengan istilah skema Ponzi atau skema piramida. Skema ini sebenarnya merupakan bentuk penipuan. Hal yang selalu ditonjolkan untuk menutupi modus penipuan ini adalah dengan menjanjikan imbalan keuntungan yang besar dalam relatif singkat. Hampir tidak ada penjelasan sama sekali apa produknya atau bagaimana operasional usaha tersebut. Yang ada hanyalah testimoni dari beberapa investor awal yang telah menikmati hasil investasi. 10 Penipuan dengan skema ini semakin sulit dibedakan oleh masyarakat sebab mereka hadir dengan menggunakan kedok bisnis yang sah dan diakui seperti pemasaran berjenjang Multi Level Marketing. Munculnya pola perdagangan ini tentu sangat berbahaya dan dapat merusak tatanan ekonomi masyarakat. Secara etika bisnis, pola perdagangan ini sangat tidak manusiawi sebab keuntungan hanya diperoleh oleh orang yang berada di atas skema, ketika sistem sudah mencapai titik jenuh maka orang yang berada di paling bawah skema ini yang akan menjadi korban dari sistem ini. Hal 9 Ibid., 10 Wikipedia, “Ponzi Scheme”, http:en.m.wikipedia.orgwikiPonzi_scheme diakses tanggal 16 Desember 2014. ini tentu sangat bertentangan dengan etika bisnis yang mengutamakan keuntungan di semua pihak. Skema penipuan ini semakin menggurita dan leluasa bergerak disebabkan pemerintah sebagai pengawas dan pembuat regulasi tidak membuat regulasi yang tegas. Pemerintah sampai hari ini hanya mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 32M-DAGPER82008 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perdagangan dengan Sistem Penjualan Langsung. Regulasi perizinan ini pun dinilai sangat mudah diberikan dalam memberikan izin operasi bagi usaha tersebut tanpa pengawasan. Maraknya praktik perdagangan MLM yang berbasis Money Game di Indonesia ini sebaiknya ditanggulangi dengan upaya-upaya yang lebih konkrit. Pemerintah bersama dengan DPR sudah selayaknya segera menerbitkan undang- undang khusus sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan praktik ini. Di samping itu, peran aktif pemerintah juga dibutuhkan dalam mengedukasi masyarakat tentang seluk-beluk dan bahaya perdagangan berbasis Money Game ini mengingat banyaknya korban akibat praktik perdagangan ini yang justru bukan berasal dari kalangan menengah bawah tetapi juga kalangan menengah atas dan kalangan terdidik. Berdasarkan uraian singkat inilah maka penulisan ini ditujukan untuk membahas analisis aspek yuridis praktik Money Game dalam transaksi perdagangan yang berbasis Multi Level Marketing di Indonesia serta kaitannya terhadap perlindungan hukum yang diberikan pemerintah dalam menanggulangi praktik-praktik serupa kedepannya. Pemerintah diharapkan juga jeli dalam melihat pola kegiatan perdagangan yang tidak realistis sebab kegiatan Money Game ini semakin hari semakin berbeda dan selalu hadir di tengah masyarakat dalam wujud yang menarik sehingga banyak masyarakat yang tertarik dan pada akhirnya terjerumus ke dalam transaksi perdagangan tidak bertanggung jawab ini.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisa Yuridis Penegakan Hukum Pidana Di Indonesia Dalam Menanggulangi Praktek Bisnis Berkedok Multi Level Marketing

3 68 111

Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing (Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken)

3 82 103

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PESAN BISNIS MULTI LEVEL MARKETING DAN MONEY GAME ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pesan Bisnis Multi Level Marketing dan Money Game ).

3 12 90

Penggunaan Strategi Pemasaran Marketing bisnis

0 0 16

MULTI LEVEL MARKETING DALAM ISLAM Irfan Nurudin Program Studi Teknik Informatika STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA Jl. Sisingamangaraja 76 Yogyakarta ABSTRACT - Jurnal Online STMIK EL RAHMA

0 0 14

UPLINE PADA MULTI LEVEL MARKETING TIANSHI TERHADAP

0 2 16

BAB II LEGALITAS PERDAGANGAN MULTI LEVEL MARKETING DI INDONESIA A. Pengertian Multi Level Marketing - Analisa Yuridis Terhadap Praktik Money Game Dalam Transaksi Perdagangan Berbasis Multi Level Marketing

0 1 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisa Yuridis Terhadap Praktik Money Game Dalam Transaksi Perdagangan Berbasis Multi Level Marketing

0 0 20

ANALISA YURIDIS TERHADAP PRAKTIK MONEY GAME DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN BERBASIS MULTI LEVEL MARKETING SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 0 10

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PESAN BISNIS MULTI LEVEL MARKETING DAN MONEY GAME ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pesan Bisnis Multi Level Marketing dan Money Game )

0 0 15