BAB II LEGALITAS PERDAGANGAN
MULTI LEVEL MARKETING DI INDONESIA
A. Pengertian Multi Level Marketing
Multi Level Marketing atau biasanya disingkat menjadi MLM adalah
sebuah bentuk pemasaran perdagangan modern yang menggunakan sistem penjualan langsung dari produsen ke konsumen secara berjenjang. Metode
penjualan langsung ini dikenal dengan istilah direct selling. Sistem penjualan langsung merupakan aktivitas penjualan barang atau produk secata langsung
kepada konsumen, dimana aktivitas penjualan tersebut dilakukan oleh seorang penjual langsung yang disertai penjelasan, presentasi dan demo produk.
23
Sistem penjualan langsung direct selling sendiri memiliki dua bentuk yaitu :
24
1. Penjualan langsung satu tingkat yang dikenal dengan istilah Single Level Marketing
dimana pemasaran barang danatau jasa dilakukan mitra usaha untuk mendapat komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan
barang danatau jasa yang dilakukannya sendiri; 2. Penjualan langsung berjenjang yang biasa dikenal dengan istilah Multi Level
Marketing dimana pemasaran barang danatau jasa dilakukan mitra usaha
untuk mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil penjualan barang danatau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di dalam
kelompoknya.
23
R. Serfianto D., Iswi Hariyani, Cita Yustisia, Op. cit., hlm. 15-16.
24
Ibid., hlm. 17-18.
Single Level Marketing berbeda dengan Multi Level Marketing. Dalam
sistem Single Level Marketing, penjual hanya mampu memiliki kaki terbatas antara 1-2 tingkat kedalaman vertikal. Misalnya, si A merekrut si B, lalu si B
merekrut si C. Atas penjualan yang dilakukan oleh si B dan si C, maka si A berhak atas bonus karena ia membina dan merekrut kedua orang tersebut. Apabila
si C merekrut si D, dan si D berhasil merekrut si E maka hanya si C yang mendapat bonus sementara si A tidak berhak mendapat bonus lagi. Hal ini
berbeda dengan sistem Multi Level Marketing dimana bonus atas rekrutmen diberikan terus hingga membentuk jaringan vertikal yang besar.
25
Menurut Peter J. Clothier, Multi Level Marketing adalah suatu metode penjualan barang secara langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang
dikembangkan oleh para distributor lepas.
26
Ada juga pendapat dari David Roller yang mengatakan Multi Level Marketing adalah sistem melalui mana sebuah
induk perusahaan mendistribusikan barang danatau jasanya lewat suatu jaringan orang-orang bisnis yang independen. Orang-orang bisnis atau para wiraswasta ini
kemudian mensponsori orang-orang lain lagi untuk mendistribusikan barang danatau jasa tersebut.
27
Multi Level Marketing juga disebut sebagai pemasaran jaringan network
marketing yang berarti sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan kerja.
Istilah pemasaran jaringan menunjuk pada metode dan mekanisme pemasarannya. Pemasaran jaringan merupakan salah satu cara yang dapat dipilih perusahaan atau
25
Ibid. , hlm. 17-18.
26
Peter J Clothier, How to Make Big Money in Multi-Level Marketing New York: New York Institute of Finance, 1989, hlm. 33.
27
David Roller, Menjadi Kaya Dengan Multi Level Marketing Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995, hlm. 3.
produsen untuk memasarkan produknya kepada konsumen melalui pengembangan tenaga-tenaga pemasarnya secara independen, tanpa campur tangan perusahaan.
28
Perkembangan metode penjualan Multi Level Marketing ini mulai masuk ke dalam bidang penghimpunan dana masyarakat. Sistem Multi Level
Marketing seharusnya hanya fokus mencari keuntungan dari penjualan produk,
bukan dari penghimpunan dana masyarakat.
29
Dengan kata lain, apabila ditemukan kegiatan penghimpunan dana masyarakat menggunakan sistem Multi
Level Marketing maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini merupakan Money
Game dan tidak mendapat jaminan dari pemerintah sebab menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, kegiatan penghimpunan dana masyarakat yang diakui hanya perusahaan jasa keuangan seperti perbankan, pasar
modal, dan asuransi.
30
Berikut adalah ciri-ciri perusahaan dengan sistem Multi Level Marketing yang diakui di Indonesia, yaitu :
31
1. Perdagangan dengan sistem Multi Level Marketing menunjukkan hasil kerja nyata melalui sistem yang diterapkan. Sistem yang diterapkan pun bersifat
fleksibel bukan struktur binary seperti piramida; 2. Memiliki barang dan jasa yang akan dipasarkan dan kualitasnya dapat
dipertanggungjawabkan; 3. Harga produk yang dijual wajar dan sesuai dengan nilai dan benefit produk;
28
M. Fachrur Rozi, Budaya Industri Pemasaran Jaringan di Indonesia Yogyakarta: Netbook Press, 2003, hlm. 13.
29
R. Serfianto D., Iswi Hariyani, Cita Yustisia, Op. cit., hlm. 19.
30
R. Serfianto D., Iswi Hariyani, Cita Yustisia, loc. cit.
31
Ciri-Ciri Bisnis MLM Yang Sehat, http:www.ahadnet.comnews379-ciriciri-bisnis-
mlm-yang-sehat.html.VNHbbVYYbnCQ diakses tanggal 7 Januari 2015.
4. Perusahaan yang menerapkan sistem Multi Level Marketing berbentuk badan hukum dan selain memiliki SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan juga
memiliki SIUPL Surat Izin Usaha Penjualan Langsung dan terdaftar sebagai anggota APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia.
B. Sejarah Lahirnya Multi Level Marketing