Pengertian Money Game Analisa Yuridis Terhadap Praktik Money Game Dalam Transaksi Perdagangan Berbasis Multi Level Marketing

BAB III LEGALITAS PRAKTIK PERDAGANGAN MONEY GAME BERBASIS MULTI LEVEL MARKETING DI INDONESIA

A. Pengertian Money Game

Istilah Money Game terdiri dari dua suku kata yaitu Money dan Game. Money dalam bahasa Indonesia berarti uang, sedangkan Game dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai permainan. Secara harfiah, Money Game dapat diartikan sebagai permainan uang. Permainan uang ini dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas penghimpunan dana masyarakat dengan memberikan jaminan komisi, margin dan profit yang relatif tinggi dalam waktu singkat bagi investor yang menyertakan uangnya dalam kegiatan ini. 67 Di Indonesia, istilah Money Game atau permainan uang ini lebih populer dikenal dengan skema Ponzi dan skema piramida. Skema Ponzi adalah sebuah modus investasi palsu dimana pembayaran keuntungan investor diperoleh dari uang investor sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, dan bukan dari keuntungan yang diperoleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi. Skema ini umumnya membujuk investor baru dengan menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dalam waktu relatif singkat dibandingkan dengan produk investasi umumnya. Kelangsungan skema ini akan terus meningkat dari uang yang didapat investor baru dan menjaga skema ini terus berjalan. 68 67 Skema Ponzi, http:id.m.wikipedia.orgwikiSkema_Ponzi diakses tanggal 20 Desember 2014. 68 Ibid. Skema Ponzi sebenarnya merupakan sebuah ilusi yang menunjukkan bahwa ada proses keuntungan yang dihasilkan oleh penyelenggara investasi. Faktanya, uang investor yang baru inilah yang kemudian digunakan untuk membayar investor sebelumnya sehingga uang yang diterima investor lama ini akan melihat uang yang diperolehnya sebagai profit dari kegiatan investasi ini. 69 Jaringan ini umumnya akan macet dan runtuh ketika arus kas yang masuk berkurang akibat minimnya rekrutmen anggota baru atau keterlambatan pembayaran oleh investor lama. 70 Ciri-ciri skema Ponzi sebenarnya cukup sulit dikenali apalagi seiring perkembangan zaman skema ini mulai menjelma dengan tampilan baru yang lebih menarik untuk menjaring para calon investor. Meski demikian, ciri-ciri sejati skema Ponzi ini tetap terlihat yaitu adanya iming-iming pengembalian investasi berupa profit yang tinggi dengan risiko minim dalam waktu singkat. 71 Seiring zaman, muncul sebuah pola baru yang mirip dengan skema Ponzi yang dikenal dengan skema piramida. Kedua skema ini sama-sama merupakan modus penipuan investasi. Perbedaannya hanya terletak pada sistem kerja skema tersebut. Skema piramida memiliki cara yang berbeda dengan Money Game. Skema piramida dapat dianggap sebagai jaringan penjualan berjenjang yang terlarang sedangkan Money Game menggunakan penjualan langsung satu jenjang. 72 69 Liputan 6, “5 Skandal Penipuan Investasi Terbesar dengan Skema Ponzi”, http:m.liputan6.combisnisread20703965-skandal-penipuan-investasi-terbesar-dengan-skema- Ponzi diakses tanggal 20 Desember 2014. 70 Ibid. 71 R. Serfianto D., Iswi Hariyani, Cita Yustisia, Op. cit., hlm. 71. 72 Ibid., hlm. 71-72. Ciri utama skema piramida ini adalah penawaran keuntungan relatif besar dengan usaha yang minim. Perusahaan yang menerapkan skema ini mewajibkan untuk merekrut anggota jaringan baru sebanyak mungkin. Jika tidak mampu merekrut anggota baru sesuai ketentuan, maka uang investor yang telah ditanamkan akan hangus. Investor yang diuntungkan dalam skema ini hanyalah investor yang bergabung paling awal, sementara investor yang bergabung belakangan akan gigit jari karena kehilangan uang. Dalam perusahaan yang menerapkan skema ini, produk yang dijual hanyalah kedok untuk menutupi kejahatan. Pendapatan skema ini diperoleh dari uang adminitrasi perekrutan anggota baru. Semakin banyak investor baru yang bergabung semakin besar pendapatan yang diperoleh dan pendapatan inilah yang digunakan untuk membayar orang yang merekrut dan orang yang berada di atas jenjang skema ini. Tentu saja, sistem ini hanya akan menguntungkan orang yang duluan bergabung. Skema ini banyak muncul di perusahaan Multi Level Marketing di negara Taiwan, Amerika Serikat, Malaysia dan negara lainnya termasuk Indonesia. Banyaknya pengaduan atas dugaan penyimpangan ini membuat pemerintah setempat mulai mengawasi secara ketat karena dianggap merugikan dan meresahkan masyarakat luas. Banyak perusahaan-perusahaan tersebut yang kemudian ditutup oleh pemerintah. 73 Ciri-ciri lain skema piramida ini adalah sebagai berikut : 74 73 Ibid., hlm. 72-73. 74 Beda MLM Legal, Skema piramida, dan Money Game, http:idekerjadirumah.combeda-mlm-legal-skema-piramida-dan-money-game diakses tanggal 20 Desember 2014. 1. Komisi atau bonus bukan didasarkan pada volume penjualan produk melainkan atas terbentuknya jaringan berbentuk piramida dengan susunan jumlah anggota tertentu. Pendekatan lebih kepada rekrutmen anggota baru daripada menjual produk sehingga penjualan produk tidak akan mempengaruhi penghasilan yang diperoleh. 2. Harga produk lebih mahal dan tidak sebanding dengan kualitasnya. Produk ini biasanya tidak bermanfaat, kurang berkualitas serta tidak bernilai di pasaran. Akibatnya tidak ada kebutuhan pasar atas produk tersebut dan produk menjadi sulit dijual. 3. Biaya pendaftaran sebagai anggota yang sangat mahal. Biaya yang mahal ini tentu saja tujuannya digunakan untuk membayar komisi para anggota yang merekrutnya dan untuk anggota yang berada di atasnya puncak Piramida. 4. Anggota yang bergabung lebih dulu akan memperoleh penghasilan yang sangat besar karena penghasilannya didapat dari merekrut anggota baru. Hal ini menimbulkan konsep perhitungan penghasilan yang tidak adil sebagaimana bisnis Multi Level Marketing yang murni. 5. Tidak adanya program pembinaan dan pelatihan untuk penjualan produk karena fokusnya hanya pada proses rekrutmen. Skema piramida ini dinilai sedikit lebih baik dibandingkan dengan skema Ponzi karena dalam skema Ponzi investor tidak diwajibkan untuk merekrut anggota jaringan baru sebanyak mungkin. Investor hanya dibujuk untuk menanamkan uangnya ke dalam produk-produk investasi yang sebenarnya hanya bersifat kamuflase. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa kedua bentuk skema ini tetaplah bentuk penipuan yang hanya merugikan investor cepat atau lambat. Kedua bentuk skema ini kemudian mulai masuk ke dalam perdagangan berbasis Multi Level Marketing. Masuknya kedua bentuk skema inilah yang kemudian berhasil memunculkan stigma negatif di lingkungan masyarakat terhadap bentuk perdagangan Multi Level Marketing.

B. Sejarah Lahirnya Praktik Money Game

Dokumen yang terkait

Analisa Yuridis Penegakan Hukum Pidana Di Indonesia Dalam Menanggulangi Praktek Bisnis Berkedok Multi Level Marketing

3 68 111

Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Melalui Multi Level Marketing (Studi Kasus Pada Perusahaan MLM Elken)

3 82 103

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PESAN BISNIS MULTI LEVEL MARKETING DAN MONEY GAME ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pesan Bisnis Multi Level Marketing dan Money Game ).

3 12 90

Penggunaan Strategi Pemasaran Marketing bisnis

0 0 16

MULTI LEVEL MARKETING DALAM ISLAM Irfan Nurudin Program Studi Teknik Informatika STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA Jl. Sisingamangaraja 76 Yogyakarta ABSTRACT - Jurnal Online STMIK EL RAHMA

0 0 14

UPLINE PADA MULTI LEVEL MARKETING TIANSHI TERHADAP

0 2 16

BAB II LEGALITAS PERDAGANGAN MULTI LEVEL MARKETING DI INDONESIA A. Pengertian Multi Level Marketing - Analisa Yuridis Terhadap Praktik Money Game Dalam Transaksi Perdagangan Berbasis Multi Level Marketing

0 1 26

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisa Yuridis Terhadap Praktik Money Game Dalam Transaksi Perdagangan Berbasis Multi Level Marketing

0 0 20

ANALISA YURIDIS TERHADAP PRAKTIK MONEY GAME DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN BERBASIS MULTI LEVEL MARKETING SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

0 0 10

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PESAN BISNIS MULTI LEVEL MARKETING DAN MONEY GAME ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pesan Bisnis Multi Level Marketing dan Money Game )

0 0 15