4. Perusahaan yang menerapkan sistem Multi Level Marketing berbentuk badan hukum dan selain memiliki SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan juga
memiliki SIUPL Surat Izin Usaha Penjualan Langsung dan terdaftar sebagai anggota APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia.
B. Sejarah Lahirnya Multi Level Marketing
Dalam sejarah industri ini, sistem penjualan langsung atau direct selling sudah dikenal sejak abad ke-18 di Amerika Serikat. Sistem ini dianggap pertama
kali muncul dengan beroperasinya The California Perfume Company di New York tahun 1886 yang didirikan oleh Dave McConnel. Beliau kemudian yang
menelurkan ide untuk mempekerjakan Albee sebagai California Perfume Lady yang pertama dengan cara menjual langsung kepada konsumen dari rumah ke
rumah. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Avon The Company For Women
pada tahun 1939. Sejarah mencatat Albee ini dianggap sebagai pionir metode penjualan direct selling yang dilakukan secara konsisten.
32
Perusahaan ini pun terus bertumbuh hingga mampu membangun armada bisnisnya mencapai
10.000 tenaga penjual untuk memasarkan 117 jenis produk hingga ke mancanegara. Tak lama kemudian, banyak perusahaan-perusahaan di Amerika
juga turut menerapkan sistem penjualan langsung. Perusahaan umumnya mengirimkan tenaga penjual sales ke kota-kota untuk menjual produk secara
langsung kepada konsumen dari rumah ke rumah knock on doors to market and
32
Lihat “Apa Beda Direct Selling dengan Multi Level Marketing”, INFO APLI, Edisi
XXI, Januari-Februari 2004, hlm. 9.
sell products karena belum tersedia sarana seperti televisi, radio bahkan internet
untuk memperkenalkan suatu produk
33
Sistem Multi Level Marketing mulai dibicarakan secara ilmiah sejak 1945 oleh dua profesor pemasaran dari Universitas Chicago yaitu Karl Ramburg dan
Robert Metcalt. Sejak saat itulah, mulai bermunculan perusahaan yang menerapkan sistem Multi Level Marketing. Beberapa perusahaan Multi Level
Marketing yang cukup dikenal pada masa itu adalah Nutrilite, Shaklee
Corporation , Amway Corporation, dan lain-lain. Perusahaan Nutrilite yang sudah
berdiri sejak 1934 di California, Amerika Serikat ini hadir dengan menerapkan sistem baru yaitu sistem pemberian komisi tambahan kepada distributor
independen yang berhasil merekrut, melatih dan membantu anggota baru untuk ikut menjual produk Nutrilite. Metode ini memungkinkan seorang distributor terus
merekrut anggota baru dengan kedalaman dan keluasan yang tidak terbatas. Hal inilah yang membawa perubahan pergeseran metode penjualan langsung dari
sistem penjualan langsung satu tingkat Single Level Marketing menuju sistem penjualan langsung berjenjang Multi Level Marketing.
34
Pada tahun 1959, berdirilah Amway Corporation yang didirikan oleh dua orang mantan distributor Nutrilite yaitu Richard de Vos dan Jay van Andel.
Mereka menggunakan sistem penjualan yang diterapkan Nutrilite. Produk yang mereka jual saat itu adalah LOC Liquid Organic Cleaner, yaitu cairan
pembersih serbaguna yang aman bagi lingkungan. Sistem Multi Level Marketing
33
http:www.articlesnatch.comArticleMarketing-Multilevel---A-Guide-To-Growing- Your-Multi-Level-Marketing-Business1615595
diakses pada tanggal 7 Januari 2015.
34
Jabbar Ibrahim, MLM Bikin Saya Kaya Raya Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009, hlm. 10.
yang diterapkan ini kemudian membesarkan nama Amway, bahkan melebihi popularitas Nutrilite dan Shaklee. Hal ini terbukti dengan kehadiran Amway yang
dikenal di sebelas negara di luar Amerika Serikat, yaitu Kanada 1962, Australia 1971, Irlandia 1973, Inggris 1973, Hongkong 1974, Jerman 1975,
Malaysia 1976, Perancis 1977, Belanda 1978, Jepang 1979 dan Switzerland 1980. Amway kemudian membeli perusahaan Nutrilite pada tahun 1972 dan
membuat salah satu lini produk yang diandalkan hingga kini. Kesuksesan Amway inilah yang menjadi kunci dalam mendorong berbagai jenis perusahaan berbasis
Multi Level Marketing di seluruh dunia.
35
Perusahaan berbasis Multi Level Marketing di Indonesia sendiri diawali dengan berdirinya Creative Network International CNI pada tahun 1986 di
Bandung. CNI menjual produk tunggal berupa makanan kesehatan Sun Chlorela buatan Jepang. Seiring dengan perkembangan usaha dan semakin banyaknya
produk yang dipasarkan, CNI berhasil mengembangkan bisnisnya hingga ke mancanegara seperti Malaysia, Singapura, India dan Amerika Serikat. Kesuksesan
CNI sebagai perusahaan berbasis Multi Level Marketing inilah yang menjadi kunci lahirnya perusahaan-perusahaan lain di Indonesia yang menggunakan
sistem Multi Level Marketing sebagai basisnya.
36
Pasca era krisis moneter hingga saat ini, perusahaan berbasis Multi Level Marketing
ini semakin bertumbuh pesat. Para pelaku usaha menggunakan momentum dan situasi krisis untuk menawarkan solusi bisnis bagi pemain asing
maupun lokal seperti Amway, Avon, Tupperware, Sophie Martin, Oriflame,
35
Lihat “Pedoman Bisnis”, Amway, Jakarta: PT. Amindoway Jaya , 2008, hlm. 38.
36
Jabbar Ibrahim, op.cit., hlm. 15.
Herbalife , Greenlite, dan lain-lain. Sophie Martin adalah salah satu perusahaan
dengan skema penjualan langsung yang tergolong sukses. Berdiri sejak tahun 1987, Sophie yang piawai merancang tas dan Bruno suaminya yang mempunyai
kemampuan marketing yang mumpuni mencari peluang untuk memasarkan hasil keterampilan istrinya. Keahlian Sophie dalam merancang tas tidak terlepas dari
pengalamannya yang pernah menjadi desainer handbag Christian Dior. Keahlian Sophie dalam mendesain produk fashion dan kepiawaian Bruno dalam meletakkan
dasar-dasar manajemen menjadikan Sophie Martin berkembang pesat dalam waktu kurang dari sepuluh tahun. Perusahaan ini berhasil menjadi perusahaan
penyedia produk fashion yang mempunyai peranan penting di Indonesia. Saat ini, Sophie Martin
sudah memiliki jaringan pemasaran dengan lebih dari 900.000 anggota member, 400 unit pusat bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia, serta 4
empat cabang di negara Filipina, Australia, Singapura dan Brunei Darussalam dengan beragam produk mulai dari fashion, aksesoris, pakaian, tas dan kosmetik.
Produk-produknya berhasil memikat dan melekat kuat di hati masyarakat Indonesia.
Hingga Juli 2014, tercatat lebih dari 160 perusahaan sudah mengantongi Surat Izin Usaha Penjualan Langsung SIUPL dan hanya 86 perusahaan yang
menjadi anggota APLI. Hampir separuh perusahaan yang belum bergabung dengan APLI tidak memenuhi persyaratan seperti SIUPL yang kadaluarsa
danatau perusahaan sendiri tidak berkenan menjadi anggota APLI. Di samping itu, peraturan yang berlaku di Indonesia pun tidak mewajibkan sebuah perusahaan
berbasis Multi Level Marketing harus menjadi anggota APLI.
37
Meski tidak diwajibkan menjadi anggota APLI namun menjadi keanggotaan APLI mampu
memberikan kesan bagi konsumen bahwa perusahaan yang terdaftar memiliki reputasi yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang belum menjadi
anggota APLI. APLI sendiri menjadi satu-satunya organisasi yang dipercaya oleh World Federation of Direct Selling Associations
WFDSA sebagai lembaga yang bertugas untuk mengawasi kinerja perusahaan berbasis Multi Level Marketing di
Indonesia. Keanggotaan APLI sendiri berlaku untuk satu tahun dan setiap tahun akan diperpanjang setelah diteliti kembali persyaratan-persyaratan ini. Pada bulan
Juni 2014, tercatat sudah ada 87 perusahaan berbasis Multi Level Marketing yang bergabung menjadi anggota APLI padahal jumlah perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan langsung ini jumlahnya diduga mencapai 262 perusahaan.
38
C. Ruang Lingkup Sistem Multi Level Marketing