Teori Pertumbuhan Rostow TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Teori Pertumbuhan Rostow

Menurut Rostow dalam Irawan dan Suparmoko 1999 proses pembangunan ekonomi dapat dibedakan dalam lima tahap dan setiap negara di dunia dapat digolongkan ke dalam salah satu dari kelima tahap pertumbuhan ekonomi. Kelima tahap pertumbuhan itu adalah 1 tahap masyarakat tradisional; 2 tahap prasyarat untuk lepas landas; 3 tahap lepas landas; 4 tahap ke arah kedewasaan; dan 5 tahap konsumsi tinggi. Teori Rostow mengenai tahap-tahap pertumbuhan ekonomi mempunyai ruang lingkup yang luas dan teorinya tidak secara terperinci menganalisa corak perubahan yang terjadi pada suatu sektor dalam proses pembangunan. Analisanya lebih dititikberatkan pada peranan beberapa faktor tertentu dalam menimbulkan pertumbuhan ekonomi dan menganalisa ciri-ciri perubahan yang tercipta dalam tiap-tiap tahap pembangunan suatu masyarakat. Rostow mengartikan masyarakat tradisional sebagai suatu masyarakat yang strukturnya berkembang dalam fungsi produksi yang terbatas, cara-cara memproduksi yang relatif primitif, produktivitas per pekerja masih sangat terbatas dan cara hidup masyarakat hidup yang masih dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dicetuskan cara pemikiran yang tidak rasional atau didasarkan pada kebiasaan yang berlangsung secara turun temurun. Ciri-ciri tahap prasyarat lepas landas dibedakan menjadi dua yaitu tahap prasyarat lepas landas yang dicapai dengan merombak sistem masyarakat tradisional yang sudah lama ada dan tahap untuk mencapai tahap lepas landas tanpa harus merombak sistem masyarakat tradisional. Permulaan dari tahap lepas landas berupa berlakunya perubahan yang drastis dalam masyarakat, seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi atau terbukanya pasar-pasar baru. Faktor penyebab dimulainya masa lepas landas berbeda-beda yang terpenting dari perubahan-perubahan tersebut akan mengakibatkan pembaharuan-pembaharuan dan peningkatan penanaman modal. Rostow menekankan berlakunya proses kenaikan penanaman modal sebagai prasyarat untuk mencapai lepas landas karena hanya dengan terciptanya keadaan tersebut perekonomian dapat berkembang lebih cepat daripada tingkat pertumbuhan penduduk. Tahap gerakan ke arah kedewasaan diartikan sebagai masa di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor-faktor produksi dan kekayaan alamnya. Ciri-ciri lain dari tahap gerakan ke arah kedewasaan yang bukan bersifat ekonomi antara lain 1 struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Sektor industri bertambah penting peranannya, sedangkan sektor pertanian menurun peranannya terhadap perekonomian. Tahap terakhir dari teori pertumbuhan Rostow adalah tahap konsumsi tinggi yang dicirikan dengan masa dimana perhatian masyarakat lebih ditekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat dan bukan lagi kepada masalah produksi.

2.3. Konsep Wilayah Wilayah diartikan sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria