sekarang present value yang telah didiskon dari arus manfaat dan harga selama umur kegiatan usaha.
Gray et al. 2005 juga mengatakan bahwa analisis finansial dapat dilakukan melalui analisis usaha dan analisis kriteria investasi. Analisis usaha
yang dilakukan meliputi analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya Revenue- Cost Ratio, serta Payback-Period PP. Menurut Rangkuti
2001, Return on Investment ROI dilakukan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan besar investasi yang
ditanamkan. Analisis kriteria investasi meliputi Net Present Value NPV, Net Benefit
Cost Ratio Net BC, Internal Rate of Return IRR, Gross Benefit-Cost Ratio Gross BC dan Profitability Ratio PV’K. Setiap kriteria investasi
menggunakan perhitungan nilai sekarang present value atas arus benefit dan biaya selama umur proyek Gray et al. 2005.
Berdasarkan kelima kriteria tersebut, tiga kriteria pertama yaitu NPV, IRR dan Net BC lebih umum dipakai dan dapat dipertanggungjawabkan. Penggunaan
Gross BC dan Profitability Ratio didasarkan atas salah pengertian tentang sifat dasar biaya, sehingga dapat menyebabkan kekeliruan dalam penyusunan urutan
peluang investasi. Dengan kata lain, kedua kriteria ini tidak dianjurkan untuk dipergunakan di Indonesia Gray et al. 2005.
2.5 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis kelayakan. Tujuan analisis ini
adalah untuk menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan
biaya atau manfaat. Apakah kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis sensitif atau tidak terhadap perubahan yang terjadi Nurmalina et al. 2009.
Menurut Gittinger 1986, perubahan yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha adalah adanya kenaikan harga bahan baku sehingga biaya produksi
meningkat serta penurunan harga jual atau jumlah produk yang menyebabkan berkurangnya benefit yang diharapkan semula. Analisis sensitivitas dapat
membantu menyarankan orang pada variabel-variabel yang penting untuk memperbaiki perkiraan-perkiraan dan memperkecil ketidakpastian.
Nurmalina et al. 2009 juga mengatakan bahwa analisis sensitivitas dilakukan dengan cara mengubah besarnya variabel-variabel yang penting,
masing-masing dapat terpisah atau beberapa dalam kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui atau diprediksi. Kemudian dinilai
seberapa besar sensitivitas perubahan variabel-variabel tersebut berdampak pada hasil kelayakan NPV, IRR dan BC. Perubahan-perubahan yang biasa terjadi
dalam menjalankan bisnis umumnya dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu: 1 Perubahan harga
2 Keterlambatan pelaksanaan misal : mundurnya waktu implementasi 3 Kenaikan dalam biaya Cost Over Run
4 Ketidaktepatan dari perkiraan produksi.
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian lapangan dilaksanakan di PPN Palabuhanratu dan PPI Binuangen Banten pada Bulan Desember 2010 dan Februari 2011. Peta lokasi
penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2 Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam peneitian ini adalah: 1 Kuesioner
2 Kamera 3 Penggaris.
3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus. Satuan kasus yang digunakan yaitu unit penangkapan payang dan pancing rumpon yang memiliki home base di PPN
Palabuhanratu dan unit penangkapan mini purse seine di PPI Binuangeun. Studi kasus merupakan penelitian yang terinci tentang suatu subjek
penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khusus dari keseluruhan personalitas. Unit penelitian memiliki lingkup yang kecil atau terbatas. Tujuan
dalam menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh gambaran secara lengkap dan mendalam tentang suatu objek Nazir 2005.
3.4 Metode Pengumpulan Data