Kapal Nelayan Metode pengoperasian pancing rumpon

Gambar 16 Konstruksi pancing layang-layang

5.1.3.2 Kapal

Kapal yang digunakan untuk mengoperasikan alat tangkap pancing rumpon berbahan dasar kayu. Umumnya, kapal pancing rumpon dengan fishing base di PPN Palabuhanratu memiliki panjang LOA 17-19 m, lebar 3-3,5 m dan tinggi sekitar 1,7-2 m. Kapal ini biasanya memiliki 3-4 palkah yang terbuat dari bahan fiber ataupun kayu berukuran 1,6x1,7x1 m. Palkah ini ditempatkan di bagian depan kapal. Kapal yang digunakan terlihat pada Gambar 17. Gambar 17 Kapal pancing rumpon di PPN Palabuhanratu Mesin yang digunakan untuk menggerakkan kapal pancing rumpon berjumlah dua buah. Mesin utama biasanya memiliki kekuatan 160 PK dan mesin tambahan berkekuatan 24 PK. Bahan bakar yang digunakan yaitu solar. Kemudi kapal biasanya terletak di bagian tengah kapal. Mesin dan bahan bakar biasanya diletakkan di bawah dek kapal. Perlengkapan masak, perlengkapan memancing dan perlengkapan lain diletakkan di bagian belakang. Pada bagian belakang kapal terdapat kayu tambahan yang dibuat seperti palang untuk tempat mengikat tali pancing saat pengoperasian pancing dengan cara trolling atau ditonda.

5.1.3.3 Nelayan

Nelayan yang ikut dalam operasi penangkapan ikan dengan pancing rumpon biasanya berjumlah 5-10 orang. Secara umum, nelayan memiliki tugas masing-masing, diantaranya: 1 Juru mudi, bertugas mengemudikan kapal; 2 Juru masak, bertugas untuk memasak; 3 Juru mesin, bertugas untuk mengecek dan memastikan mesin dalam keadaan optimal; dan 4 Pemancing; bertugas memancing ikan. Walaupun memiliki tugas masing-masing, pada saat memancing, semua anak buah kapal bertugas memancing kecuali juru mudi.

5.1.3.4 Metode pengoperasian pancing rumpon

Operasional kegiatan pancing rumpon dalam satu kali trip yaitu 7-10 hari. Perjalanan menuju posisi rumpon yang merupakan fishing ground dilakukan pada sore hari. Hal tersebut dilakukan agar tiba di lokasi pemancingan pada pagi hari. Pada pelaksanaan kegiatan memancing di sekitar rumpon, alat pancing ini dioperasikan dengan empat cara, yaitu: 1 Pancing jerigen. Tali pancing dirangkai dengan pelampung yang terbuat dari drum atau jerigen bekas, swivel dan mata pancing dioperasikan dengan cara diapungkan di sekitar rumpon. Sebagai pemikat ikan, digunakan umpan berupa ikan hidup. Rangkaian ini dioperasikan sekitar 6-10 buah. Beberapa nelayan bertugas untuk memperhatikan pelampung rangkaian tersebut sekitar 30 menit hingga 1 jam. Kondisi kapal dalam keadaan mesin mati. Apabila ada ikan yang memakan umpan dan terjerat mata pancing, rangkaian langsung diangkat. Ikan diangkat ke kapal dengan bantuan ganco. 2 Pancing layang-layang. Tali pancing yang digantungkan ke layang-layang dioperasikan dengan cara menerbangkan layang-layang sehingga tali pancing terhentak-hentak. Hentakan inilah yang membuat umpan buatan seperti bergerak layaknya ikan asli. Kondisi kapal dalam keadaan berhenti. Pada saat umpan dimakan ikan target, maka layang-layang digulung dengan cepat. Ikan dinaikkan ke kapal dengan bantuan ganco. Dalam satu kali trip, nelayan membawa 10-15 layang-layang. Hal tersebut disebabkan layang-layang akan sobek apabila hasil tangkapan terlalu besar. 3 Pancing kotrek. Rangkaian pancing yang terdiri atas tali pancing, mata pancing dan pemberat diulur dengan tangan. Setelah kedalaman tertentu, pancing dioperasikan dengan cara dikotrek atau digerak-gerakkan. Umpan yang digunakan adalah umpan buatan. Gerakan pada umpan buatan menyebabkan umpan terlihat seperti ikan asli. Pada saat umpan dimakan, tali pancing langsung ditarik dan ikan diangkat ke kapal. Jumlah pancing kotrek yang dibawa yaitu sejumlah nelayan yang ikut operasi penangkapan ikan, bahkan bisa lebih banyak. 4 Pancing tonda. Rangkaian tali pancing, mata pancing, umpan buatan dan pemberat dioperasikan dengan cara ditonda atau ditarik dengan kapal. Penarikan pancing oleh kapal dilakukan dengan kecepatan kapal 4-8 knot mengelilingi rumpon. Penarikan dilakukan sekitar 15-30 menit. Umpan buatan yang ditarik akan bergerak seperti ikan sungguhan dan menarik ikan target tangkapan untuk memakannya. Pada saat ikan target sudah terkait mata pancing, ikan diangkat dari perairan ke atas kapal dengan bantuan ganco. Rangkaian pancing tonda yang ditarik dalam satu kali operasi penangkapan ikan sebanyak 2-4 buah. Keempat cara tersebut biasanya dikombinasikan pada saat pemancingan. Pada saat tiba di fishing ground, nelayan mengoperasikan pancing kotrek untuk memancing ikan umpan. Ikan yang menjadi umpan biasanya berupa ikan tuna kecil, kembung dan layur. Umpan segar ini digunakan untuk pancing jerigen. Pada saat menunggu umpan dimakan, biasanya beberapa nelayan mengoperasikan pancing layang-layang. Kegiatan ini dilakukan dengan kondisi kapal tidak melaju atau drifting. Pada saat umpan pancing jerigen dimakan dan rangkaian ditarik oleh ikan, kapal pancing rumpon mengejar ikan tersebut dan menangkapnya, lalu dinaikkan ke atas kapal. Kegiatan memancing biasanya dilakukan pada pagi hingga sore hari. Kegiatan memancing dapat berakhir lebih cepat dari 7-10 hari, yaitu apabila cuaca buruk atau palkah tidak dapat menampung hasil tangkapan lagi.

5.1.3.5 Hasil tangkapan pancing rumpon