Alat tangkap Unit Penangkapan pancing rumpon

Nelayan PPI Binuangeun mengoperasikan mini purse seine hampir sepanjang tahun. Berdasarkan wawancara terhadap nelayan mini purse seine, terdapat tiga musim penangkapan ikan dalam setahun, yaitu musim puncak, sedang dan paceklik. Musim puncak terjadi pada bulan Mei – September, musim sedang pada bulan Januari – April dan musim paceklik terjadi pada bulan Oktober – Desember.

5.1.3 Unit Penangkapan pancing rumpon

Unit penangkapan pancing rumpon merupakan unit penangkapan ikan yang berkembang pesat di PPN Palabuhanratu. Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang unit penangkapan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu.

5.1.3.1 Alat tangkap

Alat tangkap pancing rumpon yang digunakan di PPN Palabuhanratu biasa digunakan untuk menangkap ikan berukuran besar dan bernilai ekonomis penting seperti cakalang dan tuna. Alat ini berupa pancing yang terdiri atas bagian tali pancing, mata pancing, swivel, pelampung dan pemberat. Dalam pengoperasiannya, terdapat pancing layang-layang, pancing jerigen, pancing tonda dan pancing kotrek. Pada pengoperasian pancing jerigen, bahan tali pancing yang digunakan yaitu nilon monofilamen nomor 1.000-1.200. Panjang tali pancing bagian atas yang digunakan yaitu 180-225 m. Tali pancing bagian atas dan bagian bawah dihubungkan dengan swivel. Swivel ini berguna agar tali pancing tidak mudah putus. Tali pancing bagian bawah terbuat dari nilon monofilamen yang lebih kuat sepanjang 10-15 m. Mata pancing yang digunakan bernomor 1 atau 2 dan terbuat dari baja. Pelampung yang digunakan terbuat dari drum bekas berukuran 30 liter dengan pemberat dari timah sekitar 250 g. Umpan yang digunakan biasanya umpan hidup. Konstruksi pancing jerigen dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13 Konstruksi pancing jerigen Pancing kotrek merupakan pancing ulur yang dioperasikan dengan dikotrek. Rangkaian pancing kotrek digunakan untuk menangkap ikan umpan. Tali pancing yang digunakan berbahan nilon monofilamen nomor 150-200 sepanjang 150-200 m. Mata pancing terbuat dari baja dengan ukuran nomor 7 atau 8. Pemberat yang digunakan terbuat dari timah seberat 250 g. Umpan yang digunakan adalah umpan buatan. Konstruksi pancing kotrek dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14 Konstruksi pancing kotrek b a f e c d Keterangan : a : Pelampung jerigen v=30 L b : Tali pancing, nilon monofilamen no.1000, L=180-225 m c : Swivel, berbahan baja d : Pemberat, berbahan timah, m= 250g e : Tali pancing, nilon monofilamen no.1200, L=10-15 m f : Mata pancing, berbahan baja, no. 1 atau 2 Keterangan : a : Penggulung tali pancing b : Tali pancing, nilon monofilamen, no. 150-200, L= 150-200 m c : Swivel, berbahan baja d : Pemberat, berbahan timah, m=250g e : Mata pancing no.7 atau 8 a b d e c c e d f b Pancing yang ditarik oleh kapal atau pancing tonda menggunakan tali pancing berbahan nilon monofilamen dengan nomor 500-800. Umpan yang digunakan adalah umpan buatan berbentuk ikan, cumi atau bulu-bulu. Mata pancing yang digunakan terbuat dari baja dengan ukuran nomor 2. Panjang tali pancing yang diulur yaitu 15-18 meter. Pemberat yang digunakan terbuat dari timah dengan bobot sekitar 250 g. Konstruksi pancing tonda dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 15 Konstruksi pancing tonda Pancing layang-layang menggunakan umpan buatan. Layang-layang yang digunakan terbuat dari plastik dengan rangka dari bilah bambu. Tali pancing yang digunakan berbahan nilon monofilamen nomor 500 dan 800. Panjang tali pancing yang memiliki mata pancing sekitar 10-15 m dengan nomor 500, dan panjang tali pancing yang digunakan untuk mengendalikan layang-layang sekitar 50 m dengan nomor 800. Konstruksi pancing layang-layang dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16 Konstruksi pancing layang-layang

5.1.3.2 Kapal