Pada saat menunggu umpan dimakan, biasanya beberapa nelayan mengoperasikan pancing layang-layang. Kegiatan ini dilakukan dengan kondisi kapal tidak melaju
atau drifting. Pada saat umpan pancing jerigen dimakan dan rangkaian ditarik oleh ikan, kapal pancing rumpon mengejar ikan tersebut dan menangkapnya, lalu
dinaikkan ke atas kapal. Kegiatan memancing biasanya dilakukan pada pagi hingga sore hari.
Kegiatan memancing dapat berakhir lebih cepat dari 7-10 hari, yaitu apabila cuaca buruk atau palkah tidak dapat menampung hasil tangkapan lagi.
5.1.3.5 Hasil tangkapan pancing rumpon
Ikan yang tertangkap dalam operasi penangkapan ikan menggunakan pancing rumpon diantaranya madidihang Thunnus albacares, cakalang
Katsuwonus pelamis, tuna mata besar Thunnus obesus, setuhuk loreng Tetrapturus audax dan lemadang Coryphaena hippurus. Jenis ikan yang
paling banyak tertangkap yaitu madidihang dan cakalang. Jumlah hasil tangkapan rata-rata unit penangkapan pancing rumpon pada tahun 2010 dapat dilihat pada
Tabel 12 dan komposisi hasil tangkapan dapat dilihat pada Gambar 18. Tabel 12 Jumlah hasil tangkapan rata-rata unit penangkapan pancing rumpon tiap
unit di PPN Palabuhanratu tahun 2010
No Nama Ikan
Jumlah kg
1 Madidihang Thunnus albacares
9.000 2
Cakalang Katsuwonus pelamis 7.500
3 Tuna Mata Besar Thunnus obesus
1.650 4
Setuhuk Loreng Tetrapturus audax 450
5 Lemadang Coryphaena hippurus
450
Jumlah 19.050
Sumber: PPN Palabuhanratu 2010
Gambar 18 Komposisi hasil tangkapan unit penangkapan pancing rumpon di PPN Palabuhanratu tahun 2010
5.1.3.6 Daerah dan musim pengoperasian pancing rumpon
Pancing rumpon merupakan salah satu unit penangkapan ikan yang modern. Hal tersebut disebabkan unit penangkapan ikan ini telah meninggalkan
cara lama yang terkesan berburu ikan di perairan. Penggunaan alat bantu pengumpul ikan berupa rumpon telah mengubah cara penangkapan ikan dari
berburu menjadi memanen ikan di suatu lokasi. Daerah pengoperasian pancing rumpon dari PPN Palabuhanratu yaitu Samudera Indonesia, di sekitar keberadaan
rumpon yang ditanam pada posisi 06 30’LS- 08
30’LS dan 105 30’ BT - 106
30’ BT Handriana 2007.
Kegiatan penangkapan ikan menggunakan pancing rumpon dari PPN Palabuhanratu dilakukan sepanjang tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan
nelayan pancing rumpon, terdapat tiga musim dalam setahun, yaitu musim puncak, sedang dan paceklik. Musim puncak ditandai dengan melimpahnya ikan
hasil tangkapan, biasanya terjadi pada bulan Maret – Juni. Musim sedang terjadi pada bulan Juli – September dan musim sedikit ikan atau paceklik pada bulan
Oktober-Februari. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara teknik
penggantian alat tangkap payang dengan mini purse seine atau pancing rumpon dapat dilakukan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tangkapan yang sama, yaitu
ikan pelagis. Daerah pengoperasian pancing rumpon dan mini purse seine berada
di Perairan Teluk Palabuhanratu bagian luar, sehingga dapat mengurangi tekanan eksploitasi sumberdaya ikan di teluk bagian dalam. Metode pengoperasian mini
purse seine serupa dengan payang, yaitu melingkari gerombolan ikan dengan jaring. Jumlah nelayan yang ikut dalam operasional mini purse seine juga hampir
sama banyaknya dengan nelayan payang. Alat tangkap pancing rumpon memiliki metode pengoperasian yang sederhana sehingga mudah untuk digunakan.
5.1.4 Produktivitas