2.3.2 Alat tangkap
Pada umumnya pancing tonda memiliki bagian-bagian sebagai berikut: 1. Tali utama, bahan yang umum dipakai berupa nilon tunggal monofilamen
dan memiliki panjang yang bervariasi, namun pada umumnya antara 50-100 meter.
2. Kili-kili swivel 3. Tali kawat wire rope
4. Mata pancing hook, dapat berupa mata pancing tunggal maupun ganda. 5. Umpan tiruan, berbentuk cumi-cumi, ikan, dan lain-lain Subani dan Barus
1989. Parameter utama yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam operasi
penangkapan ikan menggunakan pancing tonda adalah ukuran mata pancing. Gambar alat tangkap pancing tonda dapat dilihat pada Gambar 4.
Sumber : www.kp3k.kkp.go.id
Gambar 4 Alat tangkap pancing tonda
2.3.3 Kapal
Pada umumnya panjang kapal yang digunakan berkisar antara 5-20 meter, dengan ruang kemudi di bagian depan kapal atau haluan dan dek tempat bekerja
berada di bagian belakang kapal atau buritan Sainsbury 1971. Kapal yang
mengoperasikan alat tangkap pancing tonda biasanya memiliki outrigger sebagai tempat tali pancing diikatkan. Biasanya terdapat satu atau lebih outrigger
terpasang pada bagian belakang kapal atau buritan.
2.3.4 Nelayan
Nelayan pancing tonda biasa disebut dengan pemancing. Pada operasi penangkapan ikan menggunakan alat ini, jumlah nelayan yang ikut menonda
terdiri atas 4-7 orang Adwino 1998.
2.3.5 Umpan
Umpan yang digunakan adalah umpan segar dan umpan palsu. Umpan yang biasa digunakan adalah umpan palsu yang biasanya berupa bulu ayam
chicken feader, bulu domba sheep wools, potongan kain yang berwarna menarik, maupun bahan dari plastik berbentuk miniatur yang menyerupai aslinya.
Bentuk umpan tiruan dapat berupa cumi-cumi, ikan dan sebagainya Subani dan Barus 1989.
2.3.6 Metode pengoperasian pancing tonda Pancing tonda dioperasikan dengan cara ditarik secara horizontal oleh
perahu atau kapal yang bergerak di depan gerombolan ikan sasaran. Pancing diberi umpan segar atau umpan palsu. Umpan buatan dapat bergerak seperti ikan
asli, karena adanya pengaruh tarikan dari kapal. Oleh karena itu, ikan pemangsa biasanya langsung menyambarnya. Kecepatan kapal yang menarik pancing tonda
bergantung pada ikan target tangkapan. Kecepatan kapal saat kegiatan penarikan untuk ikan salmon biasanya 1-2 knot. Kecepatan kapal untuk ikan perenang cepat,
seperti tuna dan cakalang, biasanya ditarik dengan kecepatan kapal antara 6-8 knot Sainsbury 1971.
Penangkapan ikan dengan pancing tonda biasa dilakukan pada siang hari. Pada saat operasional, satu kapal pancing tonda tidak hanya terdiri atas satu
pancing, namun sekaligus beberapa pancing. Penondaan dilakukan dengan mengulurkan tali sekitar dua per tiga dari seluruh panjang tali pancing yang
disediakan. Penangkapan ikan dapat dilakukan dengan cara menduga-duga dengan berlayar ke sana dan ke sini atau manoevre, bisa juga terlebih dahulu
mencari kawanan ikan atau dapat juga dilakukan di sekitar rumpon Subani dan Barus 1989.
2.3.7 Hasil tangkapan pancing tonda