Kemampuan Pemahaman Konsep Analisis Kinerja Siswa

4.2 Hasil Analisis Data Penelitian Tahap Akhir

4.2.1 Kemampuan Pemahaman Konsep

Setelah kedua sampel diberikan pre-test kelas kontrol mendapat pembelajaran active learning dengan diskusi dan kelas eksperimen mendapat perlakuan pembelajaran active learning berbasis kooperatif tipe TGT. Pada akhirpenelitian, kedua kelas melaksanakan post-test untuk mengetahui pemahaman konsep terhadap materi optik. Hasil pre-test dan post-test peserta didik dapat digambarkan dalam bentuk diagram seperti ditunjukkan Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Gambar 4.1 Data Hasil Pre-test Siswa Dari Gambar 4.1 diketahui bahwa nilai tertinggi maupun nilai terendah pemahaman konsep hasil pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama.Perhitungan selengkapnya dimuat pada lampiran 29 dan lampiran 30. 60 36,56 23,33 60 36,87 23,33 10 20 30 40 50 60 70 Nilai Tert inggi Rat a-Rat a Nilai Terendah N i la i P e m a h a m a n K o n se p Kelas Eksperimen Kelas Kont rol Gambar 4.2 Data Nilai Post-test Siswa Dari Gambar 4.2 diketahui bahwa rata-rata nilai pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.Perhitungan selengkapnya dimuat pada lampiran 31 dan lampiran 32.

4.2.1.1 Instrumen Tes

Pemahaman konsep untuk materi optik diukur dengan menggunakan instrumen tes. Pemahaman konsep yang dikaji dalam instrumen tes meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasidan analisis. Hasil pengukuran pemahaman konsep dengan instrumen tes dapat dilihat pada Gambar 4.3. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 35 dan lampiran 36. 86,67 73,65 56,67 80 68,85 50 20 40 60 80 100 Nilai Tert inggi Rat a-Rat a Nilai Terendah N il a i P e m a h a m a n K o n se p Kelas Eksperimen Kelas Kont rol Gambar 4.3 Data Tiap Aspek Pemahaman Konsep Dari Gambar 4.3 terlihat bahwa nilai masing – masing indikator yang diukur dengan instrumen tes kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.

4.2.2 Analisis Kinerja Siswa

kinerja siswa selama pembelajaran di kelas kontrol maupun kelas eksperimen diukur dengan metode observasi. Kinerja siswa diukur selama dua kali pertemuan yang masing masing dilakukan oleh satu observer. Hasil penilaian kinerja siswa pertemuan 1 dan pertemuan 2 dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5. Gambar 4.4 Data Nilai Kinerja Siswa Pertemuan 1 82,5 57,27 45 62,5 41,95 27,5 20 40 60 80 100 Nilai Tert inggi Rat a-Rat a Nilai Terendah N il a i K in e rj a Kelas Eksperimen Kelas Kont rol 65,63 66,32 69,79 61,88 56,25 64,58 67,71 57,5 10 20 30 40 50 60 70 80 Penget ahuan Pemahaman Aplikasi Analisis N il a i T e s P e m a h a m a n K o n se p Kelas Eksperimen Kelas Kont rol Dari Gambar 4.4 diketahui bahwa nilai kinerja siswa kelas eksperimen pada pertemuan pertama lebih tinggi daripada kelas kontrol. Gambar 4.5 Data Nilai Kinerja Siswa Pertemuan 2 Dari Gambar 4.5 diketahui bahwa nilai kinerja siswa kelas eksperimen pada pertemuan kedua lebih tinggi daripada kelas kontrol. Perhitungan lebih lengkap kinerja siswa dapat dilihat pada lampiran 46, lampiran 47, lampiran 48, dan lampiran 49.

4.2.3 Uji Normalitas