2.4 Pemahaman Konsep
Pemahaman berasal dari kata “paham” dalam kamus bahasa Indonesia diartikan menjadi benar. Seseorang dikatakan paham apabila
orang tersebut mengerti benar dan mampu menjelaskanya. Menurut Dahar 1996:160 konsep-konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental
yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi- generalisasi. Untuk menyelesaikan suatu masalah siswa harus mengetahui
aturan-aturan yang relevan dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep- konsep yang diperolehnya.
Secara umum pemahaman konsep adalah kemampuan untuk mengkonstruk makna atau pengertian suatu konsep berdasarkan
pengetahuan awal yang dimiliki atau mengintegrasikan pengetahuan baru yang telah ada dalam skema pemikiran siswa. Pada pemahaman konsep,
dikenal suatu teori Benjamin Bloom yang disebut Taksonomi Bloom. Uniknya pada taksonomi ini, terdapat suatu urutan atau tingkatan yang
menandakan level kemampuan siswa. Taksonomi Bloom menggolongkan tiga katagori perilaku belajar yang berkaitan dan saling melengkapi. Ketiga
katagori ini disebut ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar ranah kognitif terdiri dari enam aspek, yaitu :
a. Pengetahuan knowledge C1 Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau
menggali informasi materi pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Pemahaman comprehension C2 Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna
dari materi pembelajaran c. Penerapan application C3
Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajaran yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit.
d. Analisis analysis C4 Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan materi kedalam
bagian-bagian dalam sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. e. Sintesis syntesis C5
Sintesis mengacu pada kemampuan menggabung bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur baru
f. Penilaian evaluation C6 Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang
materi pembelajaran untuk tujuan tertentu. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa pada
materi alat optik, maka instrumen hasil belajar ranah kognitif menggunakan C1 sampai C4 untuk siswa tingkat SMP.
Hasil belajar pada ranah afektif berhubungan dengan sikap, minat, emosi, perhatian, penghargaan, dan pembentukan karakteristik diri. Hasil
belajar afektif tampak dalam siswa bertingkah laku, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, dan teman serta hubungan sosial. Hasil belajar
pada ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan kemampuan gerak dan bertindak.
2.5 Kinerja Siswa