belajar aktif, siswa akan lebih memahami materi yang dipelajari. Sedangkan Mel silberman memperluas tiga pernyataan counfucius tersebut
dengan pernyataan yang disebut paham belajar aktif. Paham belajar aktif berisi 4 pernyataan, yaitu :
a. Apa yang saya dengar, saya lupa. b. Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan
beberapa kolegateman, saya mulai paham. c. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan, saya akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan. d. Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya
Salah satu alasan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar adalah perbedaan tingkat kecepatan bicara-pengajar dengan tingkat
kecepatan kemampuan siswa mendengarkan. Berdasarkan hasil penelitian Laws et al. 1999 tentang active learning, pemahaman konsep siswa
meningkat setelah diterapkan model active learning.
2.3 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menekankan agar siswa belajar dan bekerjasama dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang beranggotakan 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen Slavin, 2005: 2.
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe pembelajaran. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe TGT Team Games
Tournament. Model pembelajaran TGT merupakan model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa
tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Awofala et
al., 2012 menyatakan bahwa model TGT adalah model pembelajaran yang mengelompokan peserta didik dalam beberapa kelompok heterogen
yang mengharuskan diskusi kelompok serta adanya persaingan antar kelompok dalam permainan.
Menurut Slavin 2005: 163 deskripsi dari komponen-komponen TGT adalah sebagai berikut:
a. Presentasi Kelas Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi
di dalam kelas. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena
akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
b. Tim Tim terdiri dari 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas
dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan
lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik.
c. Game Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan
yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di
atas meja dengan tiga orang siswa,yang masing-masing mewakili tim yang berbeda.
d. Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung.
Turnamen biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit,setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja
kelompok terhadap lembar kegiatan. e. Rekognisi Tim
Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim
siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari tingkat mereka.
Berdasarkan hasil penelitian Van Wyk 2011: 9 tentang model TGT bahwa aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks dan menumbuhkan karakter siswa.
2.4 Pemahaman Konsep