Hidrologi Geologi Deskripsi Wilayah Penelitian 1. Administrasi dan Kependudukan

4.1.5. Hidrologi

Pola aliran sungai yang terdapat di Kabupaten Sumedang terbentuk oleh sungai besar dengan anak-anak sungainya . Secara umum aliran sungai yang terdapat di wilayah ini dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu aliran golongan Sungai Cimanuk dan Cipeles. Sebenarnya, aliran Cipeles merupakan anak sungai Cimanuk. Seluruh aliran sungai di Kabupaten Sumedang membentuk pola Daerah Aliran Sungai DAS yang terbagi menjadi enam Sub- DAS, yakni Citarik, Cipeles, Cipunegara , Cipelang , Cimanuk, dan Cilutung . 4.1.6. Penggunaan Lahan Berdasarkan hasil up-dating peta penggunaan lahan skala 1:25 .000 dari Bakosurtanal tahun 1999 dengan citra Landsat dan Aster, diketahui bahwa jenis dan persentase penggunaan lahan di Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan sebagian besar didominasi oleh hutan dan belukarsemak. Rincian jenis dan persentase penggunaan lahan di Kabupaten Sumedang disajikan dalam Tabel 8. Tabel 8. Jenis Penggunaan Lahan dan Luasannya No Keterangan Jumlah ha Persentase 1 Air 65,70 1 2 BelukarSemak 2.511,65 19 3 Gedung 0,51 4 Hutan 4.222,35 33 5 KebunPerkebunan 584,5 4 5 6 Pemukiman 1.326,58 10 7 RumputTanah kosong 36,43 8 Sawah Irigasi 981,9 6 8 9 Sawah Tadah Hujan 1.679,36 13 10 TegalanLadang 1.498,73 12 Total 12 .914,80 100 Sumber : Bakosurtanal Diolah, 2005 Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa penggunaan lahan terluas adalah hutan 33 yang sebagian besar terletak di wilayah Kecamatan Sumedang Selatan. Selanjutnya , berturut-turut adalah belukarsemak 19. sawah tadah hujan 13 , tegalan 12, pemukiman 10. Sisanya digunakan untuk sawah irigasi, kebun, gedung, rumputtanah kosong , dan air. Gambaran sebaran penggunaan lahan di Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 12 Peta Penggunaan Lahan dan Gambar 13 Citra Aster tahun 2003.

4.1.7. Geologi

Informasi geologi atau satuan batuan diperoleh dari peta Geologi Lembar Bandung skala 1 : 100 .000 PH. Silitonga 1973 dan peta Geologi Lembar Arjowinangun skala 1 : 100 .000 Djuri 1995. Kedua peta tersebut diperoleh dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung. Berdasarkan stratigrafi hasil penelitian yang dilakukan Silitonga 1973 dan Djuri 1995, di daerah Sumedang Utara dan Sumedang Selatan terdapat enam satuan batuan, yaitu : a. Ql Endapan Danau Lempung tufaan , batupasir tufaan, kerikil tufaan . Membentuk bidang-bidang perlapisan mendatar di beberapa tempat. Mengandung kongkresi-kongkresi gamping, sisa -sisa tumbuhan, moluska air tawar dan tulang-tulang binatang bertulang belakang. Setempat mengandung sisipan breksi. Luas endapan danau ini mencapai 265.24 Ha atau 2 dari luas wilayah Sumedang Utara dan Sumedang Selatan. b. Qvb Hasil Gunungapi Tua -Breksi Breksi gunungapi, endapan lahar. Komponen-komponennya terdiri atas batuan beku bersifat andesit dan basal. Luas hasil gunungapi tua-breksi ini mencapai 973.70 Ha atau 8 dari luas wilayah Sumedang Utara dan Sumedang Selatan . c. Qvl Hasil Gunungapi Tua-Lava Lava menunjukkan kekar lempeng dan kekar tiang. Susunannya basal dan sebagian telah terpropilitisasikan. Luas satuan batuan ini mencapai 536.36 Ha atau 4 dari luas wilayah Sumedang Utara dan Sumedang Selatan . d. Qvu Hasil Gunungapi Tua Tak Teruraikan Breksi gunung api, lahar dan lava berselang-seling . Luas 10 .084 .47 Ha atau 78 dari luas wilayah Sumedang Utara dan Sumedang Selatan . e. Qyb Breksi dan Aglomerat Breksi dan aglomerat tufaan terdapat di sebelah tenggara G.Tampomas. Keratan-keratannya terdiri dari batuan beku bersusunan antara andesit dan basal, Luas 8.87 Ha. f. Qyu Hasil Gunungapi Muda Tak Teruraikan Pasir tufaan, lapili, breksi, lava, aglomerat. Sebagian berasal dari G. Tangkubanparahu dan sebagian dari G. Tanpomas. Antara Sumedang dan Bandung batuan ini membentuk dataran-dataran kecil atau bagian-bagian rata dan bukit-bukit rendah yang tertutup oleh tanah yang berwarna abu -abu kuning dan kemerah-merahan. Luas satuan batuan ini 1046 ,16 Ha atau 8 dari luas wilayah Sumedang Utara dan Sumedang Selatan . Di wilayah Kabupaten Sumedang bagian utara , dijumpai adanya sesar dan lipatan. Sesar naik dijumpai di sekitar Pasir Bengkung yang memanjang ke arah barat sampai di sekitar Pasir Cengkudu . Sesar ini memisahkan satuan batu pasir dari satuan batuan lempung serta memotong satuan batuan vulkanik muda. Sesar turun sesar normal dapat dijumpai di Gunung Bongkok yang memanjang ke arah selatan dan di daerah Gunung Sembul memanjang ke arah timur sampai Gunung Bangkok pada satuan batu vulkanik. Secara ringkas jenis satuan batuan di wilayah Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan disajikan dalam Tabel 8. Selanjutnya, gambaran sebaran geologi wilayah penelitian di Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan dapat dilihat pada Gambar 14 . Tabel 9. Satuan Batuan Beserta Luasannya N o Satuan batuan Jumlah ha Persentase 1 Ql 265 ,24 2 2 Qvb 973 ,70 8 3 Qvl 536 ,36 4 4 Qvu 10.084 ,47 78 5 Qyb 8,87 6 Qyu 1.046 ,15 8 Total 12.914 .80 100 Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Diolah, 2005

4.1.8 Jenis Tanah