Curah Hujan Deskripsi Wilayah Penelitian 1. Administrasi dan Kependudukan

4.1.2. Curah Hujan

Curah hujan merupakan salah satu pemicu terjadinya longsor. Infiltrasi air hujan ke dalam lapisan tanah akan melemahkan material pembentuk lereng, sehingga memicu terjadinya longsor. Curah hujan yang tinggi, intensitas, dan lamanya hujan berperan dalam menentukan longsor tidaknya suatu lereng . Berdasarkan data Badan Perencanaan Daerah Sumedang, Kabupaten Sumedang mempunyai curah hujan tahunan rata-rata yang berkisar antara 2000-2500 mmtahun , yang meliputi sebagian besar wilayah Kabupaten Sumedang terutama wilayah Kabupaten Sumedang bagian tengah. Wilayah yang ada di Kabupaten Sumedang bagian tenggara merupakan daerah dengan curah hujan yang tinggi, berkisar antara 2500 -3000 mmtahun. Pada beberapa tempat tertentu , curah hujan ada yang mencapai 3500-4000 mmtahun. Wilayah Kabupaten Sumedang bagian utara mempunyai curah hujan tahunan rata -rata yang berkisar antara 2500 -3500 mmtahun. Bahkan, di sekitar Gunung Tampomas curah hujannya sangat tinggi yaitu 4500-5000 mmtahun. Pengaruh curah hujan sebagai pemicu terjadinya tanah longsor ditunjukkan dari jumlah kejadian tanah longsor di Kabupaten Sumedang selama periode 1987-2002 . Rincian lengkap mengenai jumlah kejadian longsor di Kabupaten Sumedang pada tingkat curah hujan yang berbeda disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Kejadian Longsor pada Berbagai Curah Hujan di Kabupaten Sumedang Periode 1987 -2002 N o. Kecamatan Curah Hujan Rata-rata mmth ∑ Kejadian 1 Buahdua 2221 - 2 CadasngamparJatigede 2643 7 3 Cibugel 1289 - 4 Cikeruh Jatinangor 1370 - 5 Cimalaka 2419 2 6 Cimanggung 1724 1 7 Congeang 1968 - 8 Darmaraja 2946 2 9 Paseh 2304 - 10 Rancakalong 2648 6 11 Situraja 2257 1 12 Sumedang Selatan 3100 9 13 Sumedang Utara 2386 6 14 Tanjungkerta 2900 4 15 Tanjungsari 1967 2 16 Tomo 2038 2 17 Ujungjaya 2080 - 18 Wado 1678 3 Jumlah 45 Sumber : Hasil Pengolahan Data Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2002 Berdasarkan data pada Tabel 6, menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 15 tahun, telah terjadi 45 kejadian longsor pada tingkat curah hujan yang berbeda. Adapun jumlah kejadian tanah longsor di Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan sebanyak 15 kejadian atau sebesar 33,33 dari total jumlah kejadian tanah longsor di Kabupaten Sumedang dalam kurun waktu tersebut. Pada penelitian ini, yang berlokasi di Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan, nilai parameter curah hujan dianggap sama untuk seluruh daerah di dua kecamatan tersebut. Hal ini karena perbedaan jumlah curah hujan rata-rata pada dua kecamatan tersebut tidak terlalu signifikan atau ekstrem.

4.1.3. Suhu