Luasan dengan persentase dari jenis tanah yang terdapat di Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan disajikan pada Tabel 10. Pada
Tabel 10, terlihat bahwa jenis tanah latosol coklat tua kemerahan mempunyai luasan terbesar yaitu 4.344,67 Ha, diikuti jenis tanah kompleks litosol dan latosol
coklat kemerahan dan aluvial kelabu. Tabel 10. Jenis Tanah Beserta Luasannya
No. Jenis Tanah
Luas Ha Persentase
1 Aluvial Kelabu
2.293 ,55 18
2 Aluvial Kelabu Tua
877 ,32 7
3 Asosiasi Latosol Merah dan Regosol
488 ,80 4
4 Kompleks Litosol dan Latosol Coklat Kemerahan
2.577 ,54 20
5 Latos ol Coklat
511 ,69 4
6 Latosol Coklat Kemerahan
363 ,19 3
7 Latosol Coklat Tua Kemerahan
4.344 ,67 34
8 Latosol Merah
566 ,44 4
9 Latosol Merah Kekuningan
261 ,12 2
10 Regosol Coklat 630 ,48
5
Total 1.2914,80
100
Sumber : Puslittanak Diolah, 2005
4.2. Bencana Longsor
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi DVMBG Bandung telah melakukan penelitian tentang kejadian bencana longsor dalam kurun waktu
tahun 2002-2005 di Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan. Kejadian bencana longsor berdasarkan faktor bahaya longsor dan faktor risiko
longsor masing-masing disajikan pada Tabel 11 dan 12 . Bencana tanah longsor berdasarkan data penelitian tersebut dipicu
beberapa faktor yaitu curah hujan dan tanah. Selain itu , kemiringan yang terjal dan banyaknya pembukaan lahan pada lereng menjadi kebun campuran turut
memicu terjadinya bencana tanah longsor. Sebagian besar penyebab terjadinya bencana tanah longsor dapat
diuraikan sebagai berikut yaitu , pada kejadian hujan lebat yang berlangsung lama, maka kondisi keairan di daerah ini melimpah yang mengakibatkan air
merembes ke dalam tanah melalui pori-pori tanah. Karena air hujan tertahan di atas bidang luncuran , hal ini menyebabkan bobot massa tanah bertambah,
tekanan air pori meningkat sehingga daya tahan tanah shear streght mengecil. Dalam kondisi ini, lapisan tanah pada lereng yang terjal cenderung bergerak,
sehingga menimbulkan adanya nendatan dan beberapa retakan.
Tabel 11. Kejadian Bencana Longsor berdasarkan Faktor-faktor Bahaya Longsor
Sumber : Direktorat VMBG, 2005
NO. KAMPUNGDESA
LERENG º
BATUAN TATA LAHAN
KONDISI KEAIRAN
1. Cihuni HilirSukajaya
28º Breksi lahar , lava
Qvu Kebun campuran,
Pemukiman Lahan kering
2. CiloaSukajaya 29º
Breksi lahar , lava lapuk Qvu
Kebun campuran, pemukiman, sawah di
bawah Lahan kering
3.. CigobangGunasari 30º
Breksi gunungapi, lava Qvu
Kebun bambu dan pemukiman
Lahan kering 4. Babakan Cibungur
Cikondang
23º Breksi gunungapi,
lava Qvb Sawah di lereng
bawah, pemukiman dan kebun campuran
di lereng atas Genangan air
sawah
5. Batugara Tanjungwangi
30º Breksi gunungapi
Qvb Kebun campuran,
Pemukiman Lahan kering
6. CitengahCitengah 30º
Breksi gunungapi Qvb
Kebun campuran, Pemukiman
Lahan kering 7. CiawiGunasari
25º Breksi gunungapi
Qvb Kebun campuran,
Pemukiman Lahan kering
8. CibungurMargamekar 20º
Breksi lahar . tuva Qvu
Kebun campuran, Pemukiman
Genangan air sawah
9. Kebonsereh Margamekar
22º Breksi lahar . lava
lapuk Qvu Kebun campuran,
pemukiman Lahan kering
10. Kandangsari Pasanggrahan
31º Breksi lahar . lava
Qvu + Qvl Kebun campuran,
pemukiman Lahan kering
11. Banceuy Pasanggrahan
30º Breksi lahar Qvu
Kebun campuran, pemukiman
Lahan kering 12. Kareumbi
Pasanggrahan
20º Breksi gunungapi
Qvu Kebun campuran,
pemukiman Lahan kering
13. Ciseureuh Margamekar
X = 1089234 BT Y = 689673 LS
25º Breksi lahar . tuva
Qvu Kebun campuran,
pemukiman Lahan kering
14. Pasanggrahan. 8- 1- 2005. 20-2- 2005. dan
27-3- 2005 -
- -
- 15. Jatimulya, 15-2- 2005
- -
- -
16. Sukajaya, 20- 2-2005 -
- -
- 17. Ciherang, 20-2-2005.
7-3- 2005 -
- -
18. Cipameungpeuk, 31- 3-
2005 dan 22-3-2005 Cihanja dan Cibogol
- -
- -
19. Sukaluyu 18º - 32º
Breksi lahar . tuva Qvu
Kebun campuran, pesawahan , ladang,
Pemukiman Terdapat
saluran irigasi 20.
Nanggerang Mekarjaya
15º - 30º
Breksi lahar . tuva Qvu
Pemukiman 21. Jatimulya, 15-2- 2005
Tabel 12. Kejadian Bencana Longsor berdasarkan Faktor Risiko Longsor dan Mitigasi yang telah Dilakukan
NO . KAMPUNGDESA STATUS
PENANGGULANGAN
1 Cihuni Hilir Sukajaya
Rawan longsor , mengancam sekitar 150 jiwa
Lereng disengked, dibuat dinding penahan , hindari genangan air
2 CiloaSukajaya Rawan longsor , mengancam
sekitar 120 jiwa Lereng dis engked, dibuat dinding
penahan , hindari genangan air 3 Cigobang
Gunasari Rawan longsor , mengancam
sekitar 400 jiwa Lereng disengked, dibuat dinding
penahan , hindari genangan air 4 Babakan Cibungur
Cikondang Rawan longsor , mengancam
sekitar 135 jiwa Lereng disengked, dibuat dinding
penahan , hindari genangan air 5 Batugara
Tanjungwangi Rawan longsor , mengancam
sekitar 100 jiwa Lereng disengked, dibuat dinding
penahan , hindari genangan air 6 CitengahCitengah Rawan longsor , mengancam
sekitar 150 jiwa Lereng disengked, dibuat dinding
penahan , hindari genangan air 7 CiawiGunasari
Rawan longsor , mengancam sekitar 175 jiwa
Lereng disengked, dibuat dinding penahan , hindari genangan air
8 Cibungur Margamekar
Rawan longsor , mengancam sekitar 150 jiwa
Menutup retakan dan memperbaiki drainase, bila
retakan berkembang, pemukiman pindah
9 Kebonsereh Margamekar
Rawan longsor , mengancam sekitar 150 jiwa
Lereng disengked, dibuat dinding penahan , hindari genangan air
10 Kandangsari Pasanggrahan
Rawan longsor , mengancam sekitar 140 jiwa
Lereng disengked, dibuat dinding penahan , hindari genangan air
11 Banceuy Pasanggrahan
Rawan longsor , mengancam sekitar 50 jiwa
Lereng disengked, dibuat dinding penahan , hindari genangan air
12 Kareumbi Pasanggrahan
Rawan longsor , mengancam sekitar 100 jiwa
Lereng disengked, dibuat dinding penahan , hindari genangan air
Sumber : Direktorat VMBG, 2005
4.3. Analisis Wilayah Rawan Bahaya Tanah Longsor