terdapat sketsa komedi. Sketsa merupakan suatu penggalan- penggalan cerita yang hanya beberapa menit. Pilihan komedi
karena ingin menghibur orang dengan hal yang tidak terlalu serius. Selain itu juga, ingin membedakan komedi tayangan ini dengan
tayangan komedi lainnya. “Extravaganza” lebih memperkuat skrip dengan pemain-pemain yang bisa memainkan skrip dengan baik.
Sedangkan, tayangan komedi lain benar-benar dari pelawak yang berimprovisasi. Kemudian, Bapak Wisnutama menunjuk M.
Ikhsan, Andrian Saputra dan tim kreatif sebagai pelaksana program ini.
Setelah melewati tahap diskusi yang cukup lama, akhirnya tercetuslah sebuah program acara variety show dan comedy
bernama “Extravaganza”. “Extravaganza” mulai ditayangkan pada stasiun TRANS TV pada tanggal 5 April 2004, dan merupakan
pioner comedy scripted di Indonesia. “Extravaganza” berasal dari kosa kata bahasa Inggris yang berarti kemeriahan, gemerlap atau
pertunjukkan yang spektakuler, dan kesan tersebut yang ingin ditampilkan kepada audiens ketika menonton “Extravaganza”.
4.2.2. Personel “Extravaganza”
Para pemain yang menjadi pengisi acara bukanlah para pelawak, tetapi memiliki kemampuan untuk bercerita, karena
kemampuan story telling dituntut dalam pemahaman suatu cerita. Para pemain “Extravaganza” terdiri dari sembilan orang, antara
lain 1 Tora Sudiro, 2 Indra Birowo, 3 Virnie Ismail, 4 Mieke Amalia, 5 Tike Priyatnakusumah, 6 Sogi Indra Dhuaja, 7
Ronal Surapradja, 8 Roni Dozer dan 9 Aming Sugandhi. Struktur utama program acara “Extravaganza” dapat dilihat pada
Lampiran 8.
4.2.3. Kegiatan Syuting
Jam tayang “Extravaganza” yaitu pada setiap hari Senin dan Sabtu pukul 19.00 WIB. Evaluasi terhadap pra-proses-pasca
produksi dilakukan setiap minggu. Jika terdapat masalah yang
membutuhkan tindakan koreksi secepatnya, maka evaluasi dilakukan setelah syuting Senin dan Selasa. Akan tetapi, jika
masalah tersebut relatif tidak terlalu gawat, maka evaluasi dilakukan pada hari Rabu. Pada mulanya kegiatan syuting
dilakukan secara live, kemudian berubah menjadi taping merekam kegiatan syuting. “Extravaganza” mengalami perubahan jam
tayang sebanyak empat kali yaitu 1 10-11 malam, 2 9-10 malam, 3 8-9 malam dan sekarang 4 7-9 malam. Selain itu juga,
“Extravaganza” menambah jam tayangnya menjadi dua kali dalam seminggu.
4.2.4. Divisi-Divisi Pendukung
Divisi-divisi lain yang mendukung kelancaran proses produksi yaitu facilities, wardrobe, set, property, dan technical
support.
4.2.5. Penghargaan
Sejumlah penghargaan telah diraih oleh “Extravaganza” dari berbagai media, diantaranya yaitu Harian Jawa Pos, Majalah
Gadis, Majalah Bobo, Tabloid Bintang, dan lain-lain. Penghargaan diraih sebagai kategori program terfavorit dan program yang paling
berkilau. Akan tetapi, sangat disayangkan “Extravaganza” gagal meraih penghargaan dalam ajang pertelevisian “Panasonic
Awards” tahun 2005. Namun, dua pemain “Extravaganza”, yaitu Tora Sudiro dan Aming meraih penghargaan dengan masing-
masing kategori yaitu sebagai aktor terbaik dan pelawak terbaik Bintang, 2005
b
. 4.2.6.
Strategi
Beberapa trik yang dilakukan agar penonton tidak bosan, yaitu mempertahankan apa yang orang suka dan mencoba materi-
materi baru. Seperti sekarang, “Extravaganza Malam Mingguan” menghadirkan segmen talkshow. Pada segmen tersebut, bintang
tamu diwawancarai oleh salah satu pemain. Bedanya, setiap bintang tamu diduetkan dengan karakter-karakter yang diciptakan.
Strategi tersebut dilakukan untuk mengurangi tingkat kejenuhan audiens, serta sebagai pembeda antara “Extravaganza” dengan
“Extravaganza Malam Mingguan”. Pada Lampiran 9 disajikan performance TV rating “Extravaganza” dalam Top 100 program
all station.
4.3. Analisis Faktor Internal 4.3.1. Segmentasi,