Ciri khas komedi “Extravaganza” menghadirkan sembilan cerita dalam satu episode. Semua itu diikat dengan naskah yang
utuh. Dalam satu episode ada berbagai macam cerita. Durasinya singkat dan pemainnya sama .
B. Price
Sumber daya keuangan berasal dari iklan. Struktur biaya yang harus dikeluarkan terdiri dari biaya promosi, administrasi,
produksi dan lain-lain. Ketika awal-awal penayangannya, “Djarum 76” sempat menjadi sponsor utama. Namun, hal
tersebut tidak berlangsung lama karena biaya yang dikeluarkan setiap episodenya besar, pihak “Djarum 76” tidak melanjutkan
kontraknya dengan pihak TRANS TV sebagai sponsor utama program “Extravaganza”. Sumber daya keuangan hanya
diperoleh dari pemasukan iklan. Saat ini, program “Extravaganza” tidak memiliki sponsor utama, padahal jika saja
terdapat sponsor utama, proses produksi dapat memperoleh dana yang lebih besar.
C. Promotion
Promosi dilakukan secara Above The Line ATL dan Below The Line BTL.
1. Above The Line ATL
Promosi ini dilakukan melalui promo TV. Media yang digunakan yaitu TRANS TV.
2. Below The Line BTL
Selain melalui word-of-mouth, baru-baru ini dalam rangka ulang tahun tayangan program acara “Extravaganza” yang
kedua yaitu dengan menyelenggarakan road show jumpa fans para pemain “Extravaganza” di tiga kota besar, yaitu
Surabaya, Bandung dan Jakarta. Road show tersebut dilakukan untuk meningkatkan awarness masyarakat. Media
yang digunakan yaitu media-media cetak yang mengulas tentang “Extravaganza” dan secara tidak langsung jika
pemain “Extravaganza” membintangi sebuah film maupun sebagai bintang iklan sebuah produk.
Kegiatan promosi kurang gencar, karena lebih mengandalkan promosi secara ATL melalui TRANS TV.
D. Place
Kegiatan syuting dilakukan di studio 1 TRANS TV yang memiliki kapasitas 280 sit dengan luas 900 m
2
. Gedung TRANS TV terletak pada lokasi yang strategis, sehingga memudahkan
bagi audiens yang ingin menyaksikan “Extravaganza” secara langsung.
E. People
Kru “Extravaganza terdiri dari 40 orang, yang terdiri dari produser, asisten produser, tim kreatif, penulis naskah dan floor
director. Para pemain bukan hanya orang-orang yang sudah terkenal di layar televisi, akan tetapi di combine dengan pemain
baru yang belum terkenal. Para pemain yang menjadi pengisi acara bukanlah para pelawak, tetapi memiliki kemampuan untuk
bercerita, karena kemampuan story telling dituntut dalam pemahaman suatu cerita.
Salah satu tujuan “Extravaganza” yaitu mengorbitkan bakat-bakat baru dalam industri pertelevisian di Indonesia. Maka
dari itu, setiap tahun melahirkan bintang. Ini bagian dari regenerasi bintang-bintang “Extravaganza”. Dengan tambahan
bintang baru, pemain “Extravaganza” memiliki kesempatan bermain hanya dalam beberapa sketsa dan dapat konsentrasi
mendalami cerita. Seiring berjalannya waktu, terdapat pemain yang masuk dan keluar, pemain yang sudah keluar adalah Zaldi,
Cut Tary dan Tinka Dasiah. Tidak dapat dipungkiri, tingkat kejenuhan kerap dialami
oleh para pemain dan kru, terutama kru “Extravaganza”, karena selama 1 minggu jadwal benar-benar padat, dimulai dari
membuat cerita, syuting, editing dan lain-lain. Terdapat 2 hal
yang menjadi indikator kelemahan yaitu keterlambatan kru di lokasi syuting dan kejenuhan para pemain maupun kru
“Extravaganza”, yang dapat berindikasi pada mengulurnya waktu yang telah ditetapkan dan mengakibatkan proses produksi tidak
berjalan lancar.
F. Process