Para kandidat ini lalu mengikuti pelatihan selama 3 bulan. Kurikulum pelatihan di desain oleh para staf TRANS TV dengan
tekanan pada kerjasama dan pemahaman yang menyeluruh antar bagian. Pelatihan dalam skala yang besar merupakan yang pertama
kalinya dilakukan dalam sejarah pertelevisian di Indonesia. TRANS TV juga merekrut tenaga-tenaga berpengalaman dari
semua stasiun televisi swasta yang ada, meskipun jumlahnya tidak sebesar tenaga yang belum berpengalaman. Semua ini dilakukan
guna mewujudkan visi TRANS TV untuk menjadi televisi terbaik, dengan menyajikan program-program berkualitas dan turut serta
meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. Struktur organisasi TRANS TV disajikan dalam Lampiran 5.
4.1.7. Teknologi
TRANS TV dibangun untuk dapat menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra-produksi hingga pasca-produksi
serta siaran. Tapi karena sistem penyiaran di Indonesia masih menggunakan sistem analog, output keluaran yang bersifat digital
ini, pada menara diubah menjadi analog. Walaupun demikian, pemirsa akan menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih
dan bersih. Kelak jika sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih ke sistem digital, TRANS TV hanya perlu memodifikasi
pemancar-pemancarnya saja. Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga
memungkinkan proses kerja yang lebih efisien. Video tape peran kaset nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari
satu server ke server komputer lainnya, melalui jaringan kabel optik yang terpasang di seluruh gedung. Keempat studio juga
terintegrasi satu sama lain, sehingga memungkinkan siaran yang simultan.
4.1.8. Data Pendukung
a. Satelit
: Telkom 1 b.
TV Cabel : Jakarta Kabelvision Channel 54 dan
Surabaya Kabelvision c.
PT. Satelit : Indovision
d. Peralatan
: Panasonic, Leitech, NEC, Thomson, dan lain-lain.
e. Pemasok Program
1 Asing
: Warner Brothers, Universal, Colombia, FOX, Dream Works, Sonny Corp, Warner
dan lain-lain. 2
Lokal : Rapi Film, Multivision, Teguh Bakti
Multivisitama, Starvision, GMM dan lain- lain.
4.1.9. Investasi
TRANS TV dibangun dengan modal investasi Rp. 600 milyar yang berasal dari grup PARA Rp. 300 milyar dan sisanya berupa
dana pinjaman komersial dari Bank Mandiri. Melihat prospek belanja iklan pada tahun 2002, TRANS TV
optimis mampu meraup pendapatan iklan yang cukup baik dan break event kembali modal pada tahun 2003. Jika target-target
tersebut tercapai, TRANS TV akan segera go public menjual bagian sahamnya pada masyarakat.
4.1.10. Program Acara
Siaran TRANS TV menganut konsep general entertainment, sehingga pemirsa dapat menikmati berbagai tayangan hiburan
drama maupun non drama, serta tayangan berita. Sampai saat ini, program in house sebesar 70 dan sisanya 30 out source. Pada
Lampiran 6 dan 7 disajikan performance TRANS TV program.
4.2. Profil Program Acara “Extravaganza” 4.2.1.