yang menjadi indikator kelemahan yaitu keterlambatan kru di lokasi syuting dan kejenuhan para pemain maupun kru
“Extravaganza”, yang dapat berindikasi pada mengulurnya waktu yang telah ditetapkan dan mengakibatkan proses produksi tidak
berjalan lancar.
F. Process
Kegiatan taping merekam kegiatan syuting dilakukan setiap hari Senin dan Selasa. Sedangkan ditayangkan melalui
TRANS TV setiap hari Senin dan Sabtu pada pukul 19:00 WIB. Tahap-tahap produksi program acara “Extravaganza”, yaitu 1
brainstorming, 2 pembuatan naskah oleh penulis, 3 produser mengesahkan naskah tersebut, 4 melakukan koordinasi ke
pihak-pihak terkait kostum, sound efek, peralatan, dan desain, 5 pengecekan ide cerita oleh tim kreatif, 6 reading
pemberian naskah kepada para pemain untuk dipelajari, 7 pencocokan kostum para pemain dengan ide cerita yang
dibawakan, 8 blocking melakukan latihan adegan di set pertunjukan dan 9 kegiatan syuting dilakukan.
Hampir tiap pekan tim kreatif diwajibkan membuat ide cerita, yaitu menampilkan 4-5 cerita dalam sekali
penayangannya. Dalam hal ini terdapat sekitar 10 orang masing- masing membawa materi. Dari materi tersebut diambil,
divisualisasikan dan diparodikan. Bahannya diambil dari berbagai sumber, yaitu dari cerita masyarakat, legenda, cerita
rakyat atau dari sumber internet. Misalnya cerita Cinderella, Robinhood, atau Rama dan Sinta. Tema yang diangkat
menyangkut fenomena dan isu-isu sosial yang sedang hangat di masyarakat. Cerita biasanya dibelokkan dari cerita sebenarnya.
Ada juga cerita yang ditulis kembali. Tantangan ketika menggarap adalah bagaimana
mempersiapkan skrip-skrip yang baik, agar materi-materi yang ditampilkan dapat dimengerti tanpa audiens berpikir terlebih
dahulu. Selain itu juga, harus memperhitungkan agar skrip yang sudah dibuat oleh tim produksi dapat dimengerti oleh pemain.
Terkadang pemain memiliki pemahaman masing-masing terhadap sebuah naskah.
Kegiatan produksi tidak selalu berjalan lancar. Jika persiapan yang dilakukan kurang maksimal, hal ini akan
mengakibatkan proses produksi terhambat. Selain itu, ide yang sulit muncul dalam membuat alur cerita mengakibatkan proses
produksi belum dapat dilakukan.
G. Customer Service
Pada akhir tayangan selalu ditampilkan alamat bagi audiens untuk menyampaikan kritik dan saran melalui surat yang
dialamatkan ke gedung TRANS TV di Jl. Kapten Tendean Kav 12-14A Jakarta Selatan 12790, telepon 62-21 791-77000 atau
791-84544, fax 62-21 799-2600, maupun melalui email ke mailtranstv.co.id. Selain itu juga disediakan fasilitas website
dan friendster bagi audiens yang ingin mengenal lebih dekat program acara “Extravaganza” di http:www.transtv.co.id atau
http:www.extravaganza.co.id. Kritik dan saran direspon dengan baik oleh tim
“Extravaganza”. Sebagai contoh, yaitu kegiatan road show jumpa fans yang dilakukan baru-baru ini dilakukan atas
permintaan audiens.
4.4. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Hasil dari pengamatan dan analisis yang telah dilakukan terhadap lingkungan internal program “Extravaganza”, maka dapat diidentifikasi
faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap keberhasilan program “Extravaganza” dalam produksinya. Kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki oleh “Extravaganza” disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Kekuatan dan kelemahan program “Extravaganza”
No Faktor Strategik Internal
KEKUATAN
1. Audiens “Extravaganza” semua umur 2. “Extravaganza” memberi nilai lebih kepada pengiklan
3. Positioning “Extravaganza” memberikan hiburan, kemeriahan dan suasana gemerlap pada diri audiens
4. Unsur komedi dikemas berbeda dari tayangan komedi lainnya 5. Tersedianya fasilitas untuk menyampaikan kritik dan saran bagi
audiens, serta mengenal lebih dekat dengan program “Extravaganza” 6. Merupakan “Top 10 Program Unggulan TRANS TV”
7. Loyalitas audiens terhadap tayangan “Extravaganza” 8. Lokasi stasiun transmisi meliputi seluruh wilayah bagian Indonesia
KELEMAHAN
1. Promosi kurang gencar 2. Keterlambatan kru di lokasi
3. Set-up kurang maksimal 4. Ide
sulit muncul
5. Kejenuhan para pemain dan kru “Extravaganza” 6. Tidak ada sponsor utama
4.5. Analisis Faktor Eksternal 4.5.1. Lingkungan Makro
A. Lingkungan Demografi