Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa yang memperoleh kriteria baik meningkat menjadi 100 pada
siklus III. Antusias dan minat siswa semakin tinggi terutama dalam kegiatan
praktikum. Tidak hanya siswa yang pandai, siswa yang lain juga berani mempresentasikan hasil diskusi tanpa harus disuruh oleh peneliti. Peneliti juga
lebih terampil dalam menerapkan model pembelajaran STAD. Sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap
aktifitas peneliti dan siswa yang terangkum dalam tabel berikut. Tabel 20. Aktifitas siswa dan peneliti pada saat proses pembelajaran siklus III
Siswa Peneliti Pertemuan
Skor Persentase
Skor Persentase
1 2
3 42
43 44
84 86
88 60
61 62
80 81
83
4.1.5.4 Hasil Angket Siswa
Tanggapan siswa mengenai pelaksanaan model pembelajaran STAD dengan diberi umpan balik kuis pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan dapat dilihat pada tabel 21.
Tabel 21. Hasil angket siswa pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Sangat setuju
Setuju Biasa saja Tidak
setuju S. tidak
setuju No.
Uraian Jml Jml Jml Jml
Jml
1. Siswa tertarik dengan
pelajaran kimia 15 36 21 50 6 14 0 0 0 0
2. Siswa memahami
materi yang diajarkan 10 24 21 50 11 26 0 0 0 0
3. Siswa menyukai
praktikum 16 38 24 58 2 4 0 0 0 0
4. Siswa menyukai
pembelajaran STAD 20 48 14 33 8 19 0 0 0 0
5. Siswa tertarik
melakukan diskusi kelompok
24 58 12 28 6 14 0 0 0 0 6.
Siswa terlibat dalam kerjasama kelompok
19 45 16 38 7 17 0 0 0 0 7.
Siswa belajar giat setelah pulang
sekolah 17 41 22 52 3 7 0 0 0 0
8. Siswa bangga
menjadi kelompok terbaik
30 72 6 14 6 14 0 0 0 0 9.
Siswa termotivasi dengan pembelajaran
STAD 17 40 18 43 7 17 0 0 0 0
10. Siswa menyukai
pemberian umpan balik kuis
19 45 14 34 9 21 0 0 0 0 11.
Siswa menyukai cara guru mengajar
20 48 17 40 5 12 0 0 0 0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa minat siswa semakin meningkat dengan pembelajaran STAD dan pemberian umpan balik.
4.1.5.5 Refleksi
Hasil tes siklus III diperoleh ketuntasan belajar siswa 95,24 dengan rata- rata 80,1. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya.
Peran aktif siswa selama pembelajaran juga semakin meningkat, peneliti tidak mendominasi kegiatan diskusi. Siswa merasa nyaman dan tidak tegang selama
pembelajaran. Berdasarkan hasil angket, minat siswa terhadap pembelajaran juga semakin meningkat. Tanggapan siswa terhadap umpan balik kuis yang diberikan
oleh guru semakin baik. Siswa lebih termotivasi dengan pemberian umpan balik kuis dan penghargaan kelompok.
Berdasarkan hasil refleksi, indikator kinerja penelitian sudah tercapai secara klasikal, namun masih ada 2 siswa yang belum tuntas belajar. Hal ini
karena tingkat kemampuan siswa tersebut memang rendah dan dibutuhkan bimbingan khusus.
4.2 Pembahasan
Dari lampiran 2 dapat diperoleh nilai rata-rata mid semester 2 siswa kelas XI-IPA Tahun Ajaran 20052006 masih belum memuaskan, yaitu 44,99 dengan
ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 35,71 15 siswa tuntas dari 42 siswa. Bertolak dari kondisi awal tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Hidrolisis dan pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan melalui pemberian umpan balik kuis
dalam model pembelajaran STAD. Hasil belajar siswa sebelum tindakan diambil dari hasil pretes siswa pada pokok bahasan Hidrolisis. Dari hasil pretes tersebut
diperoleh nilai rata-rata siswa 35,45 dengan ketuntasan belajar sebasar 12. Di dalam pelaksanaan model pembelajaran STAD dibutuhkan kerjasama
antaranggota kelompok, sehingga peran aktif siswa sangat dibutuhkan dalam pembelajaran ini. Proses pembelajaran lebih difokuskan pada siswa student
center. Menurut John Dewei dalam Dimyati dan Mudjiono 2002 menyatakan bahwa belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung.