memberikan umpan balik pada pekerjaan siswa, selanjutnya segera mengembalikannya kepada siswa. Cara ini akan lebih efektif karena siswa dapat
segera memperbaiki kesalahan dalam mengerjakan soal. Yuliati 2005 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa hasil belajar
siswa pada pokok bahasan Hidrokarbon yang diberi umpan balik hasil ulangan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini menunjukkan bahwa
pemberian umpan balik hasil ulangan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Namun peningkatan hasil belajar siswa tidak hanya
dipengaruhi oleh umpan balik hasil ulangan tetapi banyak faktor yang lain, misalnya: metode dan model pembelajaran yang digunakan.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggabungkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan umpan
balik dalam usaha meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI-IPA SMA Negeri 2 Demak. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan Hidrolisis,
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan metode ceramah, diskusi, drill soal, tanya jawab, praktikum, demonstrasi dan tugas.
1.2 Identifikasi Masalah
Sebelum dipilih metode atau pendekatan dalam proses pembelajaran terlebih dahulu dilakukan identifikasi masalah yang menyangkut kekurangan
proses pembelajaran kimia. a. Kondisi siswa
1 Siswa kurang berminat dan kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2 Siswa malu bertanya dan kurang menguasai materi pelajaran secara utuh. 3 Siswa beranggapan bahwa kimia merupakan mata pelajaran yang sulit.
4 Hasil belajar siswa yang kurang dari standar ketuntasan belajar. b. Kondisi guru
1 Pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi sehingga mungkin siswa mengalami kebosanan.
2 Guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3 Guru enggan memberikan umpan balik sehingga siswa hanya mengetahui letak kesalahannya, namun tidak mengetahui bagaimana cara
membenarkannya. Hal ini menyebabkan siswa mungkin melakukan kesalahan yang sama pada ulangan berikutnya.
Keadaan di atas menyebabkan hasil belajar kimia siswa relatif rendah sehingga dibutuhkan suatu pendekatan khusus untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
1.3 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang menjadi bahan pengkajian dalam penelitian ini adalah “apakah pemberian umpan balik
kuis dalam model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI semester 2 SMA Negeri 2
Demak, sehingga mencapai standar ketuntasan belajar secara klasikal”.
1.4 Cara Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran karena pembelajaran masih berpusat pada guru. Tidak adanya
umpan balik dari guru akan berdampak pada rendahnya hasil belajar. Jika permasalahan ini tidak dipecahkan akan berdampak prestasi belajar siswa tidak
memuaskan. Pemecahan masalah yang dipilih dalam penelitian ini adalah memperbaiki pendekatan pembelajaran.
Karakteristik mata pelajaran kimia pokok bahasan Hidrolisis, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yaitu sebagai berikut:
a. Hidrolisis, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan merupakan pokok bahasan baru, yang diberikan pada siswa kelas XI semester 2.
b. Pokok bahasan ini tergolong materi yang cukup kompleks karena selain menguasai konsep materi siswa juga harus memiliki kemampuan numerik
dalam melakukan perhitungan kimia. c. Perlu adanya banyak latihan secara langsung dan tugas mandiri.
Dari uraian di atas maka pendekatan yang dipilih yaitu dengan memberikan umpan balik kuis dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
1.5 Tujuan Penelitian