BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas PTK yang menggunakan data pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran di kelas.
Dari data tersebut kemudian dianalisis melalui tahapan dalam siklus-siklus tindakan.
3.1 Setting dan Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Demak pada bulan April-Mei. Subyek penelitian ini adalah proses pembelajaran kimia. Adapun
sumber data penelitian ini adalah siswa kelas XI-IPA1 tahun ajaran 20052006. Jumlah siswa di kelas ini adalah 42 siswa yang terdiri dari 18 siswa putra dan 24
siswa putri.
3.2 Variabel dalam Penelitian
Variabel dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu hasil belajar kimia siswa kelas XI-IPA1 SMA Negeri 2 Demak dan umpan balik kuis dalam
model pembelajaran Student Teams Achievement Division STAD
3.3 Faktor yang Diteliti
Faktor-faktor yang diteliti pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
3.3.1 Faktor Siswa
Faktor yang berasal dari siswa antara lain: a. keaktifan siswa dalam proses pembelajaran kimia
38
b. pemahaman siswa terhadap konsep materi pembelajaran yang ditunjukkan dengan hasil belajar
c. tingkat ketuntasan belajar siswa
3.3.2 Faktor Pendukung
Faktor yang mendukung keberhasilan penelitian ini antara lain: a. cara peneliti saat mengajar
b. keterampilan peneliti dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
3.4 Presedur Penelitian
3.4.1 Rancangan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian bersiklus yang terdiri dari 4 tahapan. Tahapan tersebut adalah perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. a. Perencanaan
Tahap perencanaan berhubungan dengan persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran. Guru pada tahap ini mempersiapkan sarana dan prasarana
pembelajaran. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dapat berupa koordinasi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kimia, membuat silabus dan rencana
pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran, soal-soal latihan, kisi-kisi soal, alat evaluasi, pedoman observasi dan lembar angket.
b. Tindakan
Tindakan adalah realisasi dari rencana pembelajaran. Tindakan dilaksanakan berdasarkan pada rencana pembelajaran yang telah dibuat pada tahap
perencanaan. Tahap ini terwujud dalam bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa.
c. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilaksanakan bersamaan dengan proses tindakan. Pengamatan dilaksanakan pada saat siswa melakukan
proses pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kimia.
d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan perenungan terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Refleksi dilakukan bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran
yang telah dilakukan. Hasil perenungan pada tahap refleksi ini akan digunakan untuk perbaikan pada pembelajaran berikutnya dan diharapkan pembelajaran
dapat meningkat. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Siklus I
dilaksanakan berdasarkan hasil observasi pada kondisi awal. Siklus II merupakan perbaikan dari kekurangan yang terdapat pada siklus I dan Siklus III dilaksanakan
berdasarkan hasil refleski siklus II. Rancangan penelitian tindakan dapat dilihat pada gambar berikut:
revisi
revisi
Gambar1. Siklus penelitian tindakan kelas
Observasi awal
Analisis akar permasalahan
perencanaan tindakan
observasi refleksi
tindakan
perencanaan observasi
refleksi
tindakan
observasi perencanaan
refleksi
Siklus I
Siklus II
Siklus III
3.4.2 Rincian Prosedur Penelitian
3.4.2.1 Persiapan Penelitian
Hal-hal yang harus dilaksanakan peneliti sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas yaitu:
a. Observasi awal kelas yang akan diteliti, meliputi: kesiapan siswa saat menerima pelajaran, sarana dan sumber acuan yang digunakan, pendekatan
atau metode yang digunakan guru dan hasil belajar siswa pada materi-materi sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi ini akan dianalisis mengenai
masalah yang terjadi, selanjutnya dibuat suatu perencanaan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut.
b. Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, rencana pembelajaran yang
disetting sebagai penelitian tindakan kelas, bahan pengajaran yang akan diberikan kepada siswa, menyiapkan media pembelajaran, bahan tugas untuk
siswa, kisi-kisi soal alat evaluasi dan menyusun alat evaluasi instrumen penelitian.
Alat evaluasi digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pokok bahasan Hidrolisis, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Alat
evaluasi disusun berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Alat evaluasi yang digunakan berupa soal pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban.
Soal disusun sesuai dengan pokok bahasannya, pada pokok bahasan Hidrolisis sebanyak 50 soal dan pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
sebanyak 50 soal. Sebelum soal instrumen penelitian digunakan untuk mengukur hasil penelitian maka di uji coba terlebih dahulu. Uji coba soal berfungsi untuk
mengetahui validitas, releabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dari soal. Hal ini bertujuan untuk mendukung kesahihan dari hasil penelitian.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrumen Arikunto 2002: 252-253. Rumus yang
digunakan untuk mengukur validitas butir adalah korelasi biserial.
q p
S Mt
- Mp
r
t pbis
=
Keterangan: r
pbis
= koefisien korelasi point biserial Mp = mean skor dari subyek yang menjawab betul item yang dicari
korelasinya dengan tes. Mt
= mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes. St = standar deviasi skor total
p = proporsi subyek yang menjawab benar pada setiap item
q = proporsi subyek yang menjawab salah pada setiap item
Kevalidan r
pbis
diuji dengan rumus:
2 pbis
pbis hitung
r 1
2 n
r t
− −
=
kemudian t
hitung
dibandingkan dengan t pada α = 0,05 dan dk = n – 2. Jika
t
hitung
≥ t
tabel
maka soal dikatakan valid.
b. Reliabilitas Instrumen yang baik adalah instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data. Agar suatu instrumen dapat dipercaya untuk mengambil data maka instrumen harus reliabel Suharsimi
2002:170. Untuk menentukan harga releabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− −
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
− =
.Vt k
M Mk
1 1
k k
r
11
Keterangan:
11
r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal
M = skor rata-rata
Vt = varians
total Setelah r
11
diketahui kemudian dibandingkan dengan harga r product moment. Apabila harga r
11
r
tabel
maka instrumen tersebut reliabel. Tingkat reliabilitas soal ditentukan berdasarkan kriteria berikut:
Interval Kriteria
0,8
11
r ≤ 1,0
sangat tinggi 0,6
11
r ≤ 0,8
tinggi 0,4
11
r ≤ 0,6
sedang 0,2
11
r ≤ 0,4
rendah 0,0
11
r ≤ 0,2
sangat rendah Slameto 2001:215
c. Analisis tingkat kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal dapat digunakan rumus:
B A
B A
JS JS
JB JB
IK +
+ =
Keterangan: IK
= indeks kesukaran JB
A
= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar JB
B
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar JS
A
= jumlah siswa kelompok atas JS
B
= jumlah siswa kelompok bawah Kriteria:
IK= 0,00 soal terlalu sukar 0,00 IK
≤ 0,30 soal sukar 0,30 IK
≤ 0,70 soal sedang 0,70 IK 1,00 soal mudah
IK= 1,00 soal terlalu mudah Suherman 1990:213
d. Daya pembeda soal Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa yang
pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi, disingkat D yang dinyatakan dengan rumus:
A B
A
JS JB
JB Dp
− =
Keterangan: Dp = daya pembeda soal
JB
A
= banyaknya peserta tes di kelompok atas yang menjawab benar JB
B
= banyaknya peserta tes di kelompok bawah yang menjawab benar JS
A
= jumlah siswa kelompok atas JS
B
= jumlah siswa kelompok bawah Kriteria:
Dp = 0,00 sangat jelek 0,00 Dp
≤ 0,20 jelek 0,20 Dp
≤ 0,40 cukup 0,40 Dp
≤ 0,70 baik 0,70 Dp
≤ 1,00 sangat baik Suherman 1990:201-202
Berdasarkan hasil analisis butir soal maka dipilih soal-soal yang valid pada pokok bahasan Hidrolisis dan pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan sebagai instrumen penelitian.
3.4.2.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, siklus I pada pokok bahasan Hidrolisis, siklus II pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan serta Ion Senama, sedangkan siklus III pada pokok bahasan Pengaruh pH terhadap Kelarutan dan Reaksi Pengendapan. Pelaksanaan siklus tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Siklus I
1 Perencanaan
Perencanaan dalam penelitian ini yaitu mencari solusi untuk mengatasi masalah yang timbul berdasarkan observasi awal. Perencanaan yang
dilakukan peneliti yaitu: a
menyusun silabus b
menyusun rencana pembelajaran c
menyusun bahan pengajaran yang akan diberikan pada siswa d
menyusun soal latihan sesuai dengan model pembelajaran STAD e
menyusun alat evaluasi f
melaksanakan uji coba soal g
menyusun lembar observasi h
menyusun pertanyaan angket 2
Tindakan a
Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran melalui pendekatan kooperatif tipe STAD.
b Guru memberikan latihan soal kepada siswa beserta pembahasan c
Guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok
d Siswa mengerjakan soal dan berdiskusi dalam kelompoknya
e Secara acak siswa ditunjuk untuk menyajikan pekerjaanya di depan
kelas
f Untuk memeriksa hasil pekerjaan siswa secara menyeluruh, pekerjaan
siswa dikumpulkan dan setelah diperiksa jawaban dikembalikan kepada siswa.
g Setelah satu atau dua kali latihan, Guru memberikan kuis kepada siswa secara individu.
h Guru memberikan umpan balik kepada siswa dalam lembar jawaban
siswa setelah dikoreksi. i Pada akhir siklus diadakan evaluasi.
3 Observasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pemantauan jalannya proses pembelajaran yang
dilaksanakan bersama guru. Yang diamati yaitu keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan juga aktifitas peneliti melalui lembar observasi
yang dibuat. 4
Refleksi Hasil observasi dijadikan sebagai acuan dalam mengambil solusi untuk
perbaikan dan untuk penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. b. Siklus II
Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Pada siklus ini dilakukan perbaikan dari kekurangan yang terjadi dari siklus I
c. Siklus III
Siklus III dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus II. Pada siklus ini dilakukan perbaikan dari kekurangan yang terjadi dari siklus II.
Angket dibagikan kepada siswa untuk diisi pada setiap akhir pokok bahasan. Hal ini untuk mengetahui tanggapan dari siswa mengenai model
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan untuk mengetahui kesulitan siswa selama proses pembelajaran. Dari hasil observasi dan angket akan diketahui
penyebab permasalahan siswa sehingga dapat membantu guru dalam mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
3.5 Data dan Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Data yang Dikumpulkan
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan dokumen siswa. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa sebelum penelitian dan hasil belajar siswa sesudah diberi tindakan, sedangkan data kualitatif dalam
penelitian berupa data observasi tindakan siswa, observasi tindakan peneliti, data dari angket dan dokumentasi.
3.5.2 Metode Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara tes, observasi, dan dokumentasi.
a. Data hasil belajar kognitif diperoleh dengan tes kepada siswa. b.
Data hasil belajar afektif dan psikomotorik diperoleh dengan observasi yang dilakukan peneliti dengan guru.
c. Data aktivitas belajar siswa dan peneliti diperoleh dengan observasi yang dilakukan oleh guru.
d. Data tentang minat dan tanggapan siswa mengenai pembelajaran diperoleh
dengan angket. e. Data nama siswa dan foto-foto penelitian diperoleh dari dokumentasi.
Penjelasan dari metode pengumpulan data di atas sebagai berikut: a.
Metode tes Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah melakukan
pembelajaran. Tes yang diberikan berupa soal pilihan ganda yang harus diselesaikan siswa pada waktu yang telah ditentukan. Dari metode tes ini akan
diperoleh data yang berupa hasil belajar siswa kelas XI-IPA1 pada pokok bahasan Hidrolisis, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Pengambilan data
hasil belajar siswa dilakukan pada tiap siklus dengan instrumen yang sudah diujicobakan dan dianalisis, kemudian dilakukan penskoran selanjutnya skor
diubah menjadi nilai. 100
X total
skor diperoleh
yang skor
N
∑ ∑
=
b. Metode observasi
Metode observasi adalah kegiatan memperhatikan objek dengan menggunakan seluruh indera atau disebut pengamatan langsung. Metode ini digunakan untuk
mengukur indikator kerja, sikap siswa selama pembelajaran berlangsung, kerjasama dan faktor-faktor yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
sebelum dimulainya penelitian tindakan berikutnya. Observasi terhadap siswa dilakukan oleh guru dan berkolaborasi dengan peneliti. Sedangkan observasi
terhadap peneliti dilakukan oleh guru.
c. Metode angket
Metode angket merupakan metode pengumpulan data melalui faktor pernyataan yang diisi oleh para responden siswa. Metode ini digunakan
untuk memperoleh data mengenai proses belajar melalui respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran yang digunakan. Angket diberikan pada
siswa pada akhir pokok bahasan. d. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan penelitian ini, yaitu berupa foto yang diambil saat penelitian.
3.6 Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh dari tes dan observasi tiap siklus digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada setiap
siklusnya. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada setiap siklusnya, sedangkan tingkat ketuntasan belajar siswa dapat dicari
menggunakan rumus: 100
X tersebut
kelas pada
siswa jumlah
belajar tuntas
yang siswa
jumlah belajar
ketuntasan Tingkat
=
Jika siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 secara klasikal mencapai 85, maka pembelajaran dikatakan tuntas dan pembelajaran
dapat dilanjutkan mengenai pokok bahasan berikutnya. Namun jika hasil belajar siswa secara klasikal kurang dari 85, maka pembelajaran harus diperbaiki
hingga mencapai 85.
3.6.2 Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif yang diperoleh berupa catatan pengamatan, observasi dan angket dianalisis dengan pendekatan triangulasi data. Pendekatan ini terdiri dari
tiga tahap: pertama dilakukan reduksi data, yaitu kegiatan memilah dan memilih data mana yang pantas dipaparkan, kedua melakukan pemaparan data, dan ketiga
dilakukan pengambilan simpulan. Analisa data dilakukan sebelum dan sesudah penelitian tindakan kelas dilakukan. Hasil analisis data digunakan sebagai acuan
dalam mengambil langkah perbaikan untuk siklus berikutnya.
3.7 Indikator Keberhasilan Kerja
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu secara klasikal
≥ 85 dari siswa tuntas belajar yaitu dengan nilai lebih besar atau sama dengan 65 Mulyasa 2004:99. Adapun alat
ukurnya adalah dengan menganalisis persentase ketuntasan siswa dari tes siklus yang telah mereka kerjakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Analisis Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen penelitian diuji coba
terlebih dahulu. Uji coba soal dilakukan di kelas III IPA SMA Negeri 2 Demak dengan responden sebanyak 36 siswa. Hasil uji coba soal kemudian dianalisis
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dari soal.
4.1.1.1 Validitas Butir Soal
Hasil perhitungan tes uji coba soal pada pokok bahasan Hidrolisis dan Hasil Kali Kelarutan dengan jumlah soal masing-masing 50 soal dan taraf
signifikan 0,05 dan dk=34 diperoleh t
tabel
sebesar 2,032. Hasil analisis diperoleh 35 soal yang valid pada pokok bahasan Hidrolisis lampiran 10 yang terangkum
dalam tabel 1. Pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan diperoleh 37 soal yang valid lampiran 12 dan terangkum dalam tabel 2.
Tabel 1. Rangkuman validitas soal uji coba pokok bahasan Hidrolisis
No. Kriteria Nomor
soal Jumlah
1. Valid 2,4,5,6,7,9,11,12,15,16,18,19,20,21,22,24,26,28,30, 31,32,33,35,36,37,39,40,41,42,43,44,45,47,49,50
35 2. Tidak
valid 1,3,8,10,13,14,17,23,25,27,29,34,38,46,48 15
53