Sedangkan konsentrasi [OH
-
] dapat dicari dengan: [OH
-
] =
a w
K G
K
dengan K
w
= tetapan kesetimbangan air = 1.10
-14
K
a
= tetapan ionisasi asam lemah G
= konsentrasi anion yang terhidrolisis 4 Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total. Adapun pH larutan, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga
K
a
dan K
b
maupun dengan konsentrasi garam. pH larutan dapat diperkiran dengan rumus:
[H
+
] =
b a
w
k .K
K dan K
h
=
b a
w
.K K
K
2.1.7.2 Kelaruran dan Hasil Kali Kelarutan
a. Kelarutan Kelarutan s adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah
tertentu pelarutlarutan pada suhu tertentu. Kelarutan juga dinyatakan sebagai kemolaran dari larutan jenuhnya.
b. Tetapan Hasil Kali Kelarutan K
sp
Tetapan hasil kali kelarutan merupakan tetapan kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut dan dinyatakan dengan K
sp
. Contoh:
AgCl
s
Ag
+ aq
+ Cl
- aq
K = [AgCl]
] [Cl
] [Ag
- +
K.AgCl = [Ag
+
] [Cl
-
] Karena [AgCl] tetap, maka
K
sp
= [Ag
+
] [Cl
-
] Secara umum K
sp
dapat ditulis sebagai berikut: AB
s
pA
+ aq
+ qB
- aq
K
sp
= [A
+
]
p
[B
-
]
q
c. Hubungan kelarutan s dan Hasil Kali kelarutan K
sp
Jika zat mempunyai harga s yang besar artinya banyak zat yang larut, sebaliknya jika harga s kecil maka sedikit zat yang larut. Dari kelarutan suatu
zat dapat ditentukan harga K
sp
-nya. Setiap zat mempunyai harga K
sp
tertentu yang dapat dipengaruhi oleh suhu.
Dalam larutan jenuh PbCl
2
PbCl
2 s
Pb
2+ aq
+ 2Cl
- aq
Jika kelarutan PbCl
2
dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion Pb
2+
sama dengan s dan konsentrasi Cl
-
dalam larutan itu sama dengan 2s PbCl
2 s
Pb
2+ aq
+ 2Cl
- aq
s s
2s K
sp
= [Pb
2+
] [Cl
-
]
2
= s 2s
2
= 4s
3
d. Pengaruh ion yang senama terhadap kelarutan Suatu zat yang terlarut dalam pelarut jika ditambahkan ion yang sejenis,
kelarutan zat tersebut semakin kecil. Misalnya, kelarutan Ag
2
CrO
4
dalam air dan kelarutan Ag
2
CrO
4
dalam larutan AgNO
3
. Kelarutan Ag
2
CrO
4
dalam AgNO
3
akan lebih kecil dibandingkan dengan kelarutan Ag
2
CrO
4
dalam air. Contoh: Kelarutan Ag
2
CrO
4
dalam larutan AgNO
3
0,2 M adalah… K
sp
Ag
2
CrO
4
= 2,4 x10
-12
AgNO
3 aq
Ag
+ aq
+ NO
3 aq
0,2 M 0,2 M 0,2 M
Ag
2
CrO
4 s
2Ag
+ aq
+ CrO
4 2-
aq
K
sp
Ag
2
CrO
4
= [Ag
+
]
2
[CrO
4 2-
] 2,4 x10
-12
= 0,2
2
. s s =
0,04 x10
2,4
-12
= 6 x 10
-11
molL
-1
e. Kelarutan dan pH Tingkat keasaman larutan pH dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai
jenis zat. Suatu basa akan lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa, karena sesuai dengan konsep ion senama, adanya ion OH
-
dapat memperkecil kelarutan basa. Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah
larut dalam larutan yang bersifat asam kuat. f. Reaksi pengendapan
Apabila larutan perak nitrat AgNO
3
ditambahkan dalam air yang mengandung ion Cl
-
maka ion Ag
+
akan bergabung dengan ion Cl
-
membentuk AgCl yang sukar larut.
AgNO
3 aq
Ag
+ aq
+ NO
3 aq
Ag
+ aq
+ Cl
- aq
AgCl
s
AgCl dapat larut dalam air, meskipun dalam jumlah sedikit, artinya ion Ag
+
dan ion Cl
-
dapat berada bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenuh, yaitu sampai hasil kali [Ag
+
] [Cl
-
] sama dengan nilai K
sp
AgCl. Apabila penambahan ion Ag
+
dilanjutkan sehingga hasil kali [Ag
+
] [Cl
-
] K
sp
AgCl, maka kelebihan ion Ag
+
dan ion Cl
-
akan bergabung membentuk endapan AgCl. Jadi, pada penambahan larutan Ag
+
ke dalam larutan Cl
-
dapat terjadi tiga hal sebagai berikut:
Jika [Ag
+
] [Cl
-
] K
sp
AgCl, larutan belum jenuh Jika [Ag
+
] [Cl
-
] = K
sp
AgCl, larutan tepat jenuh Jika [Ag
+
] [Cl
-
] K
sp
AgCl, terjadi pengendapan Hasil kali konsentrasi ion-ion yang bukan pada konsentrasi setimbang kita
sebut dengan Q
c
maka: Jika Q
c
K
sp
AgCl, larutan belum jenuh Jika Q
c
= K
sp
AgCl, larutan tepat jenuh Jika Q
c
K
sp
AgCl, terjadi pengendapan
2.2 Hipotesis Tindakan