Hidrolisis Pokok Bahasan Hidrolisis, Kelarutan dan Hasilkali Kelarutan

h. Ajari siswa cara memberi umpan balik kepada dirinya sendiri, dan bagaimana menilai keberhasilan kinerjanya sendiri. Umpan balik negatif biasanya berakibat negatif bagi siswa. Agar umpan balik ini dapat diterima dengan baik oleh siswa maka siswa harus mempunyai sikap terbuka terhadap umpan balik. Buis dalam Slameto 2001:195 menyatakan bahwa ada beberapa cara untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam pemberian umpan balik negatif antara lain: a. Menyajikan informasi secara obyektif, informasi negatif diselingi informasi positif. b. Menjaga kerahasiaan pribadi si penerima informasi, misalnya pemberian umpan balik langsung diterima sendiri oleh si penerima informasi. c. Penambahan saran-saran perbaikan di dalam informasi yang diberikan. Pemberian umpan balik kuis pada pembelajaran STAD secara umum bertujuan agar siswa mengetahui letak kesalahannya dalam mengerjakan kuis tes, sehingga pada akhirnya siswa mampu mengerjakan soal-soal semacam itu sesuai dengan petunjuk yang diberikan guru dalam pemberian umpan balik.

2.1.7 Pokok Bahasan Hidrolisis, Kelarutan dan Hasilkali Kelarutan

2.1.7.1 Hidrolisis

a. Sifat larutan garam Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri atas kation logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa kation dan komponen asam anion. Sifat keasaman larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam-basa penyusunnya: 1 Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral 2 Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam 3 Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa 4 Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan basanya K a dan K b K a K b : bersifat asam K a K b : bersifat basa K a = K b : bersifat netral b. Konsep hidrolisis Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah umum yang digunakan untuk reaksi zat dengan air. Menurut konsep ini, komponen garam kation dan anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air terhidrolisis membentuk ion H + atau ion OH - . 1 Garam dari asam kuat dan basa kuat Contohnya NaCl terdiri dari Na + dan Cl - yang merupakan elekktrolit kuat. Kedua ion ini tidak dapat bereaksi dengan air sehingga tidak mengalami hidrolisis dan tidak mengubah konsentrasi ion H + dan OH - dalam air, jadi bersifat netral. 2 Garam dari basa kuat dan asam lemah Contohnya NaCH 3 COO yang terdiri dari ion Na + berasal dari basa kuat NaOH, tidak dapat bereaksi dengan air dan CH 3 COO - berasal dari asam lemah CH 3 COOH, dapat bereaksi dengan air. Jadi garam ini terhidrolis sebagian parsial. CH 3 COONa aq CH 3 COO - aq + Na + aq CH 3 COO - aq + H 2 O l CH 3 COOH aq + OH - aq Na + aq + H 2 O l tidak bereaksi Hidrolisis menghasilkan ion OH - , maka larutan bersifat basa. 3 Garam dari basa lemah dan asam kuat Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu hidrolisis kation. Contoh: hidrolisis NH 4 Cl. NH 4 Cl aq NH 4 + aq + Cl - aq NH 4 + aq + H 2 O l NH 4 OH aq + H + aq Cl - aq + H 2 O l tidak bereaksi Hidrolisis menghasilkan ion H + , maka larutan bersifat asam. 4 Garam dari asam lemah dan basa lemah Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total. Contoh: hidrolisis NH 4 CH 3 COO NH 4 CH 3 COO aq NH 4 + aq + CH 3 COO - aq NH 4 + aq + H 2 O l NH 4 OH aq + H + aq CH 3 COO - aq + H 2 O l CH 3 COOH aq + OH - aq c. pH larutan garam Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan, tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis disebut tetapan hidrolisis dan dinyatakan dengan lambang K h . 1 Garam dari asam kuat dan basa kuat Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, sehingga larutannya bersifat netral pH=7. 2 Garam dari asam kuat dan basa lemah Garam ini mengalami hidrolisis parsial kation, maka hidrolisis yang terjadi: BH + aq + H 2 O l B aq + H 3 O + aq Tetapan hidrolisis untuk reaksi ini: K h = ] [BH ] O [H [B] 3 + + Harga tetapan hidrolisis K h dapat ditulis: K h = b w K K dan derajat hidrolisisnya adalah: h = G K K b w Untuk pH larutan dapat dicari: pH = logG 2 1 pK 2 1 pK 2 1 b w − − Sedangkan konsentrasi [H + ] dapat dicari dengan: [H + ] = b w K .G K Keterangan: K w = tetapan kesetimbangan air = 1.10 -14 K b = tetapan ionisasi basa lemah G = konsentrasi kation yang terhidrolisis 3 Garam dari asam lemah dan basa kuat Garam ini mengalami hidrolisis sebagian anion, maka hidrolisis yang terjadi A - aq + H 2 O l HA aq + OH - aq Tetapan hidrolisis untuk reaksi ini: K h = ] [A ] [HA][OH - - Harga tetapan hidrolisis K h dapat ditulis: K h = a w K K dan derajat hidrolisisnya adalah: h = G K K a w Untuk pH larutan dapat dicari: pH = logG 2 1 pK 2 1 pK 2 1 a w + + Sedangkan konsentrasi [OH - ] dapat dicari dengan: [OH - ] = a w K G K dengan K w = tetapan kesetimbangan air = 1.10 -14 K a = tetapan ionisasi asam lemah G = konsentrasi anion yang terhidrolisis 4 Garam dari asam lemah dan basa lemah Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total. Adapun pH larutan, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga K a dan K b maupun dengan konsentrasi garam. pH larutan dapat diperkiran dengan rumus: [H + ] = b a w k .K K dan K h = b a w .K K K

2.1.7.2 Kelaruran dan Hasil Kali Kelarutan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENCATAT TRANSAKSI KE DALAM JURNAL UMUM PADA SISWA KELAS XI IS SMA MUHAMMADIYAH 2 KLATEN

0 5 149

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS XI IS 2 DI SMA NEGERI 1 KISARAN T.A. 2011/2012.

0 0 18

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 2 Demak dengan Memberikan Umpan Balik Kuis dalam Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).

0 0 2