Berdasarkan analisis data dan refleksi siklus II diperlukan adanya perbaikan teknik pemberian motivasi terhadap siswa dan melatih siswa untuk
memberikan umpan balik terhadap dirinya sendiri. Peran aktif siswa harus lebih ditingkatkan lagi sehingga pembelajaran siklus III lebih baik dari siklus
sebelumnya.
4.1.5 Hasil Penelitian Siklus III
4.1.5.1 Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus II, peneliti melakukan pembelajaran pada siklus III dengan memberikan umpan balik kuis dalam model pembelajaran
STAD. Berdasarkan hasil refleksi siklus II yaitu peneliti harus lebih meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran dan dibutuhkan perbaikan
teknik pemberian motivasi dan umpan balik.
4.1.5.2 Pelaksanaan
Siklus III dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 6 jam pelajaran. Siklus III dilaksanakan dari tanggal 24 Mei 2006 sampai dengan 29 Mei
2006. Pelaksanaan siklus III berdasarkan pada rencana pembelajaran III dengan materi pokok Hubungan pH dengan Hasil Kali Kelarutan dan Reaksi
Pengendapan. Pada siklus III digunakan metode praktikum, hal ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran kimia. Dalam
memberikan umpan balik kuis, peneliti tidak hanya memberikan penjelasan mengenai jawaban yang benar dari soal, tetapi juga ditambah motivasi belajar.
Pada akhir siklus III diadakan tes akhir untuk mengukur kemampuan dari siswa. Dari tes tersebut diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut.
Tabel 17. Data hasil tes siklus III siswa kelas XI-IPA1
No. Hasil tes
Pencapaian siklus III
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Nilai tertinggi Nilai terendah
Rata-rata nilai tes Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa kelas XI-IPA1 Persentase tuntas belajar secara klasikal
100 60
80,1 40
42 95,24
Tabel di atas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus III meningkat menjadi 95,24 dengan rata-rata nilai 80,1. Hasil ini sudah
memenuhi indikator kerja.
4.1.5.3 Observasi
Pada pelaksanaan siklus III menunjukkan bahwa aktifitas siswa selama pembelajaran semakin meningkat. Semakin banyak siswa yang berperan aktif
dalam pembelajaran. Hasil penilaian afektif dapat dilihat pada lampiran 27 dan terangkum dalam tabel 18. Penilaian psikomotorik siswa yang dilakukan melalui
observasi dapat dilihat pada lampiran 30 dan terangkum dalam tabel 19. Tabel 18. Data penilaian afektif siswa siklus III
Siklus III Kriteria Skor
Pencapaian Jml. Siswa
Persentase Ket.
Sangat baik Baik
43 – 50 35 – 42
86 –100 70 – 85
5 37
12 88
Tuntas Cukup
Kurang Sangat kurang
27 – 34 19 – 26
10 – 18 54 – 69
37 – 53 20 – 37
- -
- -
- -
Tidak tuntas
Tabel 19. Data penilaian psikomotorik siswa pada praktikum Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Praktikum II Kriteria Skor
Pencapaian Jml. Siswa
Persentase Ket.
Sangat terampil Terampil
43 – 50 35 – 42
86 –100 70 – 85
3 39
7 93
Tuntas Cukup
Kurang Sangat kurang
27 – 34 19 – 26
10 – 18 54 – 69
37 – 53 20 – 37
- -
- -
- -
Tidak tuntas
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa yang memperoleh kriteria baik meningkat menjadi 100 pada
siklus III. Antusias dan minat siswa semakin tinggi terutama dalam kegiatan
praktikum. Tidak hanya siswa yang pandai, siswa yang lain juga berani mempresentasikan hasil diskusi tanpa harus disuruh oleh peneliti. Peneliti juga
lebih terampil dalam menerapkan model pembelajaran STAD. Sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap
aktifitas peneliti dan siswa yang terangkum dalam tabel berikut. Tabel 20. Aktifitas siswa dan peneliti pada saat proses pembelajaran siklus III
Siswa Peneliti Pertemuan
Skor Persentase
Skor Persentase
1 2
3 42
43 44
84 86
88 60
61 62
80 81
83
4.1.5.4 Hasil Angket Siswa