9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Laporan Keuangan
2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun oleh setiap perusahaan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan SAK. Menurut
PSAK No.1 Paragraf ke 7 Revisi 2009, “ Laporan Keuangan adalah
suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya laporan keuangan merupakan hasil akhir atau output dari proses
akuntansi yang dapat digunakan oleh para pemakai laporan keuangan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi perusahaan secara
keseluruhan. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar ataupun bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan.
Laporan keuangan dikatakan lengkap apabila memiliki beberapa komponen. Menurut PSAK No. 01 revisi 2013,
“Komponen laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan informasi komparatif
”. Berbeda dengan komponen laporan
10 keuangan menurut PSAK No.1 2009 yang hanya terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 Revisi 2009, “ Tujuan
laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi”. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7
Revisi 2009, “ Dalam rangka mencapai tujuan laporan keuangan,
laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk
keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasit
asnya sebagai pemilik dan arus kas”. Pada hakekatnya laporan keuangan dibuat oleh pihak
manajemen perusahaan
secara berkala
sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada pihak yang berkepentingan. Namun, data dari laporan keuangan tersebut tidak berarti apa-apa apabila
tidak dianalisis dalam proses pengambilan keputusan. Data pada laporan keuangan akan menjadi informasi yang efektif apabila
11 mampu dianalisis dan diolah secara tepat sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan.
2.1.2 Laporan Arus Kas