Menilai Kelayakan Model Goodness of Fit Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

56

4.2.2 Uji Model

4.2.2.1 Menilai Kelayakan Model Goodness of Fit

Uji kelayakan ini dilakukan dengan menggunakan goodness of fit test yang diukur dengan melihat signifikansi pada tabel Hosmer and Lemeshow . Tabel 4.2 Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai chi-square dari penelitian ini adalah 0.137 dan nilai signifikansi dari penelitian ini adalah 1.000 di mana nilai chi-square tabel adalah 15.51 0.137 15.51. Dengan demikian, maka nilai chi-square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih besar dari 0.05 1.000 0.05, yang berarti model dapat diterima dan layak digunakan untuk penelitian ini.

4.2.2.2 Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Uji keseluruhan model digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood pada awal block number = 0 di mana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likelihood pada akhir block number = 1 di mana model sudah memasukkan konstanta dan variabel bebas. Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 .137 8 1.000 57 Penelitian ini menghasilan nilai -2 Log Likelihood awal dan akhir sebagai berikut. Tabel 4.3 Nilai -2 Log Likelihood Awal Tabel 4.4 Nilai -2 Log Likelihood Akhir Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 38.876 -1.800 2 32.413 -2.555 3 31.776 -2.885 4 31.762 -2.943 5 31.762 -2.944 6 31.762 -2.944 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 31.762 c. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001. Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant CFFO_NI CFFO_CL CFFO_TA IPPE_PPE IPPE_TU DI_TS ND_TS Step 1 1 36.250 -1.083 .007 -.280 -.580 -.180 -1.655 -2.064 .824 2 26.025 -.771 .022 -.816 -1.137 -.599 -3.972 -5.453 2.146 3 21.774 .199 .053 -1.940 -.221 -1.401 -6.813 -10.620 4.134 4 19.634 1.288 .096 -3.615 3.290 -2.259 -9.888 -17.433 7.401 5 18.562 2.097 .142 -4.687 5.593 -2.795 -12.904 -27.493 14.915 6 17.734 2.747 .186 -5.048 5.601 -3.062 -16.839 -45.348 31.113 7 17.097 3.688 .263 -5.459 4.274 -3.510 -23.089 -74.334 57.544 8 16.830 4.618 .351 -6.512 4.440 -3.991 -29.681 -104.433 84.924 9 16.792 4.883 .392 -7.609 6.297 -4.117 -32.349 -117.438 97.185 10 16.790 4.874 .399 -7.949 7.064 -4.102 -32.689 -119.287 99.081 11 16.790 4.872 .399 -7.966 7.104 -4.101 -32.700 -119.350 99.150 58 Dari kedua tabel di atas, dapat kita lihat bahwa nilai -2 log likelihood pada awal adalah 31.762 sedangkan nilai -2 log likelihood pada akhir, setelah model dimasukkan konstanta dan variabel bebas adalah 16.790. Penurunan nilai 2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini baik atau dengan kata lain fit dengan data, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu rasio arus kas dari aktivitas operasi CFFONI, CFFOCL, dan CFFOTA, rasio arus kas dari aktivitas investasi IPPEPPE dan IPPETU, dan rasio arus kas dari aktivitas pendanaan DITS dan NDTS ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini.

4.2.2.3 Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square

Dalam regresi logistik, nilai statistik dari Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan atau menerangkan variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebagai berikut. 12 16.790 4.872 .399 -7.966 7.104 -4.101 -32.700 -119.350 99.150 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 31.762 d. Estimation terminated at iteration number 12 because parameter estimates changed by less than .001. 59 Tabel 4.5 Nagelkerke R Square Berdasarkan tabel 4.5 diatas, nilai statistik Nagelkerke R Square sebesar 0.521 yang berarti variabel dependen, yaitu financial distress dapat dijelaskan oleh variabel independen, yaitu rasio arus kas dari aktivitas operasi CFFONI, CFFOCL, dan CFFOTA, aktivitas investasi IPPEPPE dan IPPETU, dan aktivitas pendanaan DITS dan NDTS sebesar 52.1 dan sisanya 47.9 dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Berdasarkan nilai Nagelkerke tersebut dapat dikatakan bahwa variabel rasio arus kas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan.

4.2.2.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi digunakan untuk menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan industri dasar dan kimia. Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 16.790 a .171 .521 a. Estimation terminated at iteration number 12 because parameter estimates changed by less than .001. 60 Tabel 4.6 Tabel hasil penelitian di atas menunjukkan seberapa baik model mengelompokkan perusahaan ke dalam dua kelompok baik yang tidak mengalami financial distress maupun yang mengalami financial distress . Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan tidak mengalami financial distress adalah sebesar 98.7. Hal ini menunjukkan bahwa dari 76 sampel perusahaan yang tidak mengalami financial distress, 75 perusahaan yang diprediksi tepat tidak mengalami financial distress dan sebanyak 1 perusahaan yang diprediksi tidak tepat. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan mengalami financial distress adalah sebesar 25. Hal ini menunjukkan bahwa dari 4 sampel perusahaan yang mengalami financial distress , sebanyak 1 perusahaan yang diprediksi tepat mengalami financial distress dan sebanyak 3 perusahaan yang diprediksi tidak mengalami financial distress. Keakuratan prediksi secara menyeluruh sebesar 95. Tingginya persentase ketepatan pada tabel klasifikasi tersebut mendukung tidak adanya perbedaan Classification Table a Observed Predicted FD Percentage Correct Non Distress Distress Step 1 FD Non Distress 75 1 98.7 Distress 3 1 25.0 Overall Percentage 95.0 a. The cut value is .500 61 yang signifikan terhadap data hasil prediksi dan data observasinya yang menunjukkan sebagai model regresi logistik yang baik.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Laba, Dan Arus Kas Dapat Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

22 132 110

Pengaruh Rasio Keuangan dengan Model Altman Z-Score dan Arus Kas Operasi terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Group Bakrie yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

2 28 88

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

12 49 50

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 17

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 3 87

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 12

Pengaruh Likuiditas, Laba, Dan Arus Kas Dapat Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 1 17

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2013-2017

0 0 22

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - repository perpustakaan

0 0 15