14 solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah
serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
2.1.3 Analisis Laporan Arus Kas
Informasi mengenai kinerja suatu perusahaan memang dapat diperoleh dengan membaca dan menganalisis laporan keuangan, namun
dalam laporan arus kaslah terangkum segala transaksi yang mempengaruhi kas. Setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dikelompokkan dan
diperinci dengan detail dalam laporan arus kas. Namun, angka-angka dalam laporan arus kas tidak akan berarti apa-apa apabila tidak dianalisis sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Data yang terdapat dalam laporan arus kas akan menjadi informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan apabila data yang terdapat dalam laporan arus kas dapat dianalisis dan diinterpretasikan sehingga laporan arus kas dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan perusahaan. Perusahaan dapat menyajikan laporan arus kas dengan menggunakan
dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Secara umum, laporan arus kas yang dihasilkan dari kedua metode tersebut hampir
sama. Tidak ada perbedaan penyajian pada aktivitas arus kas untuk bagian investasi dan pendanaan baik dengan menggunakan metode langsung
maupun tidak langsung. Perbedaan metode ini hanya terletak pada pelaporan aktivitas dari
operasi dimana pada metode langsung, aktivitas operasi dikelompokkan dalam penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok,
15 pembayaran gaji karyawan, dll, sedangkan pada metode tidak langsung,
aktivitas operasi mencantumkan seluruh kegiatan, baik yang menaikkan ataupun menurunkan kas dari aktivitas operasi. Entitas dianjurkan untuk
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam
mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung PSAK No. 02.
Laporan arus kas dikelompokkan ke dalam tiga aktivitas utama. Menurut PSAK No. 02 revisi 2009, aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan dikelompokkan ke dalam tiga aktivitas utama, yaitu: 1. Aktivitas Operasi Operating Activities
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas principal revenue-producing activities dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan
sumber pendanaan dari luar.
2. Aktivitas Investasi Investing Activities Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. 3. Aktivitas Pendanaan Financing Activities
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan
pinjaman entitas.
Analisis laporan arus kas dilakukan untuk mengetahui bagaimana perputaran kas dilakukan oleh perusahaan, terutama mengenai penerimaan
yang diperoleh dan pengeluaran yang terjadi selama periode tertentu. Sebelum menganalisis laporan arus kas, ada baiknya mengenali pola
16 terjadinya arus kas terlebih dahulu. Menurut Prihadi 2012: 88, pola arus
kas operasi O dapat diidentifikasi antara lain: Dalam kondisi perusahaan beroperasi secara normal, arus kas
seharusnya positif. Hal ini dapat diartikan lebih banyak kas masuk dibandingkan dengan kas keluar. Arus kas positif
diperoleh dari penjualan, sedangkan arus kas operasi lainnya adalah negatif. Jadi arus kas operasi positif berarti penerimaan
dari
penjualan seharusnya
mampu menutup
seluruh pengeluaran operasi yang bersifat rutin.
Apabila arus kas operasi negatif, maka hal itu merupakan tanda bahwa perusahaan sedang bermasalah. Apabila kas operasi
negatif perlu dilihat apakah hanya tahun tertentu atau menetap.
Arus kas investasi I pada laporan arus kas mempunyai pola yang terbalik dengan arus kas operasi, yaitu:
Dalam kondisi normal, seharusnya negatif. Pengertian negatif disini adalah perusahaan lebih banyak membeli peralatan,
gedung dan aset tetap lainnya dibanding dengan menjualnya. Artinya perusahaan bertambah kapasitasnya, minimal bertahan
dengan mengganti alat dengan alat baru.
Arus kas positif secara terus menerus menunjukkan perusahaan sedang bermasalah. Ada kemungkinan perusahaan mengurangi
kapasitas dengan menjual aset tetapnya. Bisa juga berarti perusahaan sedang melepas aset tetapnya sekarang yang di
periode berikutnya diikuti dengan pembelian aset tetap lainnya. Kondisi yang terakhir ini terjadi pada perusahaan yang sedang
berganti jenis usaha.
Sementara untuk arus kas pendanaan P tidak mempunyai pola tertentu. Arus kas pendanaan sulit untuk dipastikan apakah arus kasnya akan
positif atau negatif. Akhir-akhir ini, perhatian terhadap arus kas semakin tinggi, baik
dalam analisis laporan keuangan maupun analisis yang lebih mendalam, seperti evaluasi perusahaan. Informasi arus kas dapat digunakan untuk
menilai kualitas laba, fleksibilitas keuangan, dan membantu dalam
17 peramalan arus kas. Informasi arus kas juga memberikan indikasi likuiditas
suatu entitas yang lebih baik, karena tidak ada hal yang lebih likuid selain kas. Apabila rasio arus kas dapat digunakan sebagai ukuran likuiditas,
tentunya rasio arus kas dapat memprediksi kegagalan keuangan dan pada akhirnya, kebangkrutan. Hal ini dipertegas dengan penelitian yang dilakukan
oleh Kordestani et. al. 2011 dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi arus kas, baik dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
dapat menyediakan informasi yang signifikan dalam memprediksi kondisi financial distress
suatu perusahaan. Wild, Larsson, dan Chiapetta 2005: 510 mengkategorikan rasio
arus kas yaitu: a.
Cash Flow To Total Asset Rasio ini merefleksikan actual cash flow dan tidak dipengaruhi
oleh akun pengukuran dan pengakuan pendapatan. Rasio ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis untuk
mengestimasi jumlah dan waktu aliran kas pada saat merencanakan dan menganalisis arus kas dari aktivitas operasi
b. Cash Coverage Of Growth
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara arus kas dari aktivitas operasi dengan aliran kas keluar untuk investasi pada
aset tetap. Jika rasio ini kurang dari satu berdampak ketidakcukupan kas dalam menutup pertumbuhan aset.
c. Operating Cash Flow To Sales
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara arus kas dari aktivitas operasi terhadap penjualan bersih perusahaan.
2.1.4 Rasio Arus Kas