tidak sepenuhnya berguna untuk pemeliharaan tingkat optimum. Pemecahan masalah ini dengan melengkapkan fungsi manusia dengan fungsi mesin untuk
meningkatkan performansi. c. Musculoskeletal
Ketegangan otot dan sistem kerangka termasuk dalam kategori ini. Hal tersebut dapat menyebabkan insiden kecil atau trauma efek kumulatif. Pemecahan
masalah ini terletak pada penyediaan bantuan performansi kerja atau mendesain kembali pekerjaan untuk menjaga agar kebutuhannya sesuai dengan batas
kemampuan manusia. d. Cardiovaskular
Masalah ini diakibatkan oleh ketegangan sistem sirkulasi, termasuk jantung. Jantung memompa lebih banyak darah ke otot untuk memenuhi tingginya
permintaan oksigen. Pemecahan masalah ini dengan mendesain kembali pekerjaan untuk melindungi pekerja dan melakukan rotasi pekerjaan.
e. Psychomotor Permasalahan dalam hal ini adalah ketegangan pada sistem psychomotor.
Pemecahannya adalah dengan menegaskan kebutuhan pekerjaan untuk disesuaikan dengan kemampuan manusia dan menyediakan bantuan
performansi pekerjaan.
3.1.4. Aplikasi Ergonomi untuk Perancangan Tempat Kerja
Universitas Sumatera Utara
Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun desain ataupun rancang ulang re-desain. Hal ini dapat meliputi perangkat keras
seperti misalnya perkakas kerja tools, control and display, dan lain-lain. Ergonomi dapat berperan sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi,
misalnya penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja shift kerja, meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain.
Ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya desain suatu sistem kerja untuk
mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia dan desain stasiun kerja untuk alat peraga visual Visual Display Unit Station. Hal
tersebut untuk mengurangi ketidaknyamanan visual, postur kerja, serta desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan
instrumen dan sistem pengendalian untuk mendapatkan optimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan
meminimumkan resiko kesalahan serta upaya untuk mendapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang
tepat. Ilmu ergonomi dalam penerapannya perlu informasi yang lengkap
mengenai kemampuan manusia dengan segala keterbatasannya. Manusia tidak cukup mempelajarinya dari satu segi ilmu saja, tetapi diperlukan berbagai disiplin
ilmu antara lain psikologi, antropologi, faal kerja, biologi, sosiologi, perencanaan kerja, fisika, dan lain-lain. Disiplin ilmu tersebut berfungsi sebagai pemberi
Universitas Sumatera Utara
informasi dan para ahli teknis bertugas untuk meramu masing-masing informasi sebagai pengetahuan untuk merancang fasilitas sehingga fasilitas tersebut
mencapai kegunaan yang optimal. Usaha yang dapat ditempuh untuk memperoleh informasi tersebut adalah
4
Dalam hal ini dilakukan penyelidikan tentang aktivitas manusia pada saat bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur setiap aktivitas tersebut.
Penyelidikan ini banyak berhubungan dengan biomekanika. Hal ini mencakup pengukuran kekuatandaya tahan fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari
bagaimana cara bekerja sehingga peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktivitas tersebut. Pengukuran
: a. Penyelidikan tentang display
Display adalah bagian dari lingkungan yang mengkomunikasikan keadaannya langsung kepada manusia dalam bentuk lambang atau tanda. Persoalan yang
sering terjadi adalah display yang tidak mengkomunikasikan keadaan secara langsung dan oleh karena itu kita perlu memikirkan bagaimana merancang
suatu alat yang bisa menerjemahkan informasi sehingga mudah dimengerti manusia. Display harus dirancang dengan baik agar dapat menjalankan
fungsinya untuk menyajikan informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya. Perancangan display yang baik adalah apabila
display tersebut dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya.
b. Penyelidikan Mengenai Hasil Kerja Manusia dan Proses Pengendaliannya
4
Sutalaksana, dkk. Teknik Tata Cara Kerja. Laboratorium Tata Cara Kerja dan Ergonomi Departemen Teknik Industri, ITB, 1979, p.64
Universitas Sumatera Utara
kekuatan fisik manusia dalam hal ini adalah mengukur berapa besarnya tenaga yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk melaksanakan
pekerjaannya. Secara umum kriteria pengukuran aktivitas dapat dibagi dalam dua kelas, yaitu:
1. Kriteria Fisiologi Kriteria ini merupakan kegiatan manusia yang ditentukan berdasarkan
kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Usaha untuk menentukan besarnya tenaga yang akurat berdasarkan kriteria ini agak sulit karena perubahan fisik
dari keadaan normal menjadi keadaan fisik yang aktif akan melibatkan beberapa fungsi fisiologis, seperti tekanan darah, peredaran udara dalam paru-
paru, jumlah oksigen yang digunakan, jumlah karbondioksida yang dihasilkan, temperatur badan dan sebagainya.
2. Kriteria Operasional Kriteria ini melibatkan teknik untuk mengukur atau menggambarkan hasil yang
bisa dilakukan tubuh atau anggota tubuh pada saat melaksanakan gerakan. Secara umum gerakan yang dapat dilakukan tubuh atau anggota tubuh dapat
dibagi dalam bentuk range rentang gerakan, pengukuran aktivitas berdasarkan kekuatan, ketahanan, kecepatan dan ketelitian.
c. Penyelidikan Mengenai Tempat Kerja. Ukuran tempat kerja harus sesuai dengan ukuran dimensi tubuh manusia. Hal
ini dipelajari di antropometri. Data hasil pengukuran data antropometri dijadikan sebagai data untuk perancangan peralatan.
d. Penyelidikan Mengenai Lingkungan Fisik.
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan fisik meliputi ruangan dan fasilitas yang digunakan manusia serta kondisi lingkungan kerja yang keduanya banyak mempengaruhi tingkah laku
manusia. Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi relevan yang berkaitan dengan
karakteristik dari prilaku manusia dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Untuk analisa dan penelitian maka ergonomi
akan meliputi hal yang berkaitan dengan : 1. Anatomi struktur, fisiologi, dan antropometri tubuh manusia.
2. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.
3. Kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang, atau membuat celaka manusia sehingga diperlukan
desain kondisi kerja yang dapat membuat nyaman manusia dalam bekerja.
3.1.5. Sistem Manusia-Mesin