Bahwa, yang mengalami resiko kecelakaan kerja pada bagian tubuh tanganpergelangan tangan pada faktor pengerahan tenaga dan kekakuan, yang harus
dilakukan tindakan lebih lanjut. Karena bernilai 8. Dari hasil pengolahan keluhan muskuloskeletal dengan SNQ bahwa tingkat
muskuloskeletal tertinggi dialami operator pada bahu kiri, bahu kanan, pinggul ke belakang, pantat, pergelangan tangan kiri, paha kiri, dan paha kanan. Dari penilaian
postur kerja dengan Manual Tasks Risk Assessment MANTRA dapat disimpulkan bahwa terjadi postur kerja yang tidak ergonomis pada operator yang disebabkan oleh
posisi belakang punggung dalam keadaan membungkuk, gerakan lengan dan pergelangan tangan yang kontiniu dan posisi leher yang membungkuk. Hal ini
disebabkan oleh fasilitas kerja yang tidak ergonomis terutama pada tempat pengisian pupuk, operator yang menyebabkan posisi punggung belakang sering membungkuk
ke depan untuk menjangkau benda kerja. Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan perbaikan rancangan pada tempat pengisian, penimbangan dan tempat
menjahit. Agar sesuai dengan antropometri pekerja dan bentuk serta bahan yang digunakan dapat memberikan kenyamanan pada operator. Dimensi tubuh yang perlu
diukur untuk mendapatkan data antropometri yang akan dijadikan acuan dalam penentuan dimensi rancangan fasilitas kerja.
5.3. Data Antropometri
Untuk memperbaiki dimensi fasilitas kerja dilakukan pengukuran dimensi tubuh operator. Data dimensi tubuh yang diperlukan berdasarkan hasil pengukuran dapat
dilihat pada Tabel 5.82.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.82. Data Antropometri operator dalam cm
NO. STL
PPPSL TLPB
PSSUPSTL PTSUJ
LTI JTUJT
1. 96
50 48
48 20
9 74
2. 80
49 49
49 20
5 74
3. 93
47 50
48 17
8 75
4. 85
46 42
45 15
7 76
5. 96
51 45
47 16
6 71
6. 97
50 41
47 14
6 74
7. 98
54 39
46 13
6 78
8. 70
45 38
42 18
9 79
9. 80
58 37
43 19
8 79
10.
82 59
42 45
18 8
80
Sumber : Hasil Pengukuran Keterangan :
STL = Siku Tegak Lurus
PPPSL = Panjang Paha Diukur dari Pantat Sampai Lutut TLPB
= Tinggi Lutut Diukur Posisi Berdiri PSSUPSTL = Panjang Siku Sampai Ujung Jari
PTSUJ = Panjang Tangan Diukur dari Pergelangan Sampai Ujung Jari
LTI = Lebar Telapak Tangan
JTUJT = Jarak Tangan yang Terjulur
Data antropometri hasil pengukuran diolah untuk dijadikan sebagai acuan dan untuk menentukan dimensi fasilitas kerja yang baru. Adapun data-data antropometri
yang diperoleh dari pengukuran pada operator selanjutnya akan ditentukan nilai rata- rata, standard deviasi, nilai maksimum dan minimum untuk masing-masing item
pengukuran. Perhitungan nilai rata-rata, standard deviasi, nilai minimum dan maksimum
pada masing-masing pengukuran adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Nilai rata-rata
x
n X
n X
X X
X
n n
∑
= +
+ +
= ..
. .
2 1
Dimana : N = banyaknya pengamatan ΣX
n
= jumlah pengamatan ke - n X
= X rata-rata Contoh :
Nilai rata-rata pada Siku Tegak Lurus adalah
= +
+ +
= 10
82 ...
80 80
X
76.5
2. Nilai standar deviasi
σ Untuk menentuan nilai standard deviasi pada masing-masing pengukuran dapat
ditentukan dengan rumus seperti di bawah ini :
σ =
1
2
− −
N X
Xi
Contoh :
9 5
. 76
82 ...
5 .
76 80
5 .
76 80
2 2
2
− +
+ −
+ −
= σ
= 6.04 Nilai maksimum X
max
dan minimum X
min
adalah nilai terbesar dan terkecil pada data hasil pengukuran setelah data tersebut diurutkan.
X
max
= 85 X
min
= 69
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat perhitungan rata-rata, nilai standard deviasi, nilai minimum dan maksimum hasil pengukuran pada Tabel 5.83
Tabel 5.83 Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standart Deviasi, Nilai Minimum dan Maximum Data Antropometri
NO. STL
P3SL TLPB
PSSUPSTL PTSUJ
LTI JTUJT
1.
80 50
48 48
20 9
74
2.
80 49
49 49
20 8
74
3.
79 47
50 48
17 8
75
4.
85 46
42 45
19 9
76
5.
70 51
45 47
16 9
71
6. 69
50 41
47 18
8 74
7.
70 54
43 46
16 9
78
8.
70 45
39 42
18 9
79
9. 80
58 46
43 19
8 79
10.
82 54
42 45
18 8
80
Tabel 5.83 Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standart Deviasi, Nilai Minimum dan Maximum Data Antropometri Lanjutan
NO. STL
P3SL TLPB
PSSUPSTL PTSUJ
LTI JTUJT
Rata-rata 76.5
50.4 44.5