Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa citra diri bergantung pada bagian realitas tubuh, sehingga seseorang biasanya tidak dapat
beradaptasi dengan cepat untuk berubah secara fisik. Perubahan fisik boleh jadi tidak sesuai dengan citra diri ideal seseorang. Begitu juga dengan lansia,
perubahan fisik yang terjadi akibat proses penuaan dapat merubah persepsi lansia terhadap tubuhnya Potter Perry, 2005. Citra diri akan tumbuh secara positif
dan akurat bila kesadaran akan diri berdasar atas observasi mandiri dan perhatian yang sesuai akan kesehatan diri, termasuk persepsi saat ini dan masa lalu
Tarwoto Wartonah, 2006. Lansia sering mengatakan bahwa mereka merasa tidak berbeda tetapi
ketika mereka melihat diri mereka dalam cermin, mereka terkejut dengan kulit yang keriput dan rambut memutih. Penurunan ketajaman pandangan adalah faktor
yang mempengaruhi lansia dalam berinteraksi dengan lingkungan. Proses normal penuaan menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan. Kehilangan
pendengaran dapat menyebabkan perubahan kepribadian karena lansia menyadari bahwa mereka tidak lagi menyadari semua yang terjadi atau yang diucapkan.
Kecurigaan, mudah tersinggung, tidak sabar, atau menarik diri dapat terjadi karena kerusakan pendengaran. Konsep diri selama masa lansia dipengaruhi oleh
pengalaman sepanjang hidup Potter Perry, 2005.
4.3 Harga Diri
Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai, dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut sesuai dengan ideal
dirinya Sunaryo, 2004. Harga diri self-esteem adalah penilaian individu tentang dirinya dengan menganalisis kesesuaian antara perilaku dan ideal diri
yang lain. Harga diri dapat diperoleh melalui penghargaan dari diri sendiri maupun dari orang lain. Perkembangan harga diri juga ditentukan oleh perasaan
diterima, dicintai, dihormati oleh orang lain, serta keberhasilan yang pernah dicapai individu dalam hidupnya Hidayat, 2009.
Harga diri dapat dipahami dengan memikirkan hubungan antara konsep diri seseorang dan ideal diri. Harga diri juga dipengaruhi oleh sejumlah kontrol
yang mereka miliki terhadap tujuan dan keberhasilan dalam hidup. Lansia cenderung mengalami penurunan harga diri yang disebabkan oleh hilangnya
jabatan dan menurunnya pendapatan. Seseorang dengan harga diri yang tinggi cenderung menunjukkan keberhasilan yang diraihnya sebagai kualitas dan upaya
pribadi. Ketika berhasil, seorang individu dengan harga diri yang rendah cenderung mengatakan bahwa keberhasilan yang diraihnya adalah keberuntungan
atau atas bantuan orang lain ketimbang kemampuan pribadi Mars 1990 dalam Potter Perry, 2005.
4.4 Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana harus berperilaku sesuai dengan standar pribadi. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang yang
diinginkannya atau sejumlah aspirasi, cita-cita, nilai yang ingin dicapai. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial
keluarga, budaya dan kepada siapa ingin dilakukan Keliat, 1992. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ideal diri yaitu : kecenderungan individu menetapkan
ideal diri pada batas kemampuannya, faktor budaya, ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistik, keinginan untuk menghindari
kegagalan, perasaan cemas dan harga diri Sunaryo, 2004.