izin dari Badan Penelitian dan Pengembangan propinsi Sumatera Utara serta Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara dan akhirnya mengirim surat izin tersebut
kepada pimpinan UPT Pelayanan sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan. Dalam penelitian ini akan disampaikan beberapa hal yang
berkaitan dengan permasalahan etik yaitu : peneliti menjelaskan terlebih dahulu tentang informasi penting yang akan dilakukan, antara lain : tujuan, manfaat,
kegiatan dalam penelitian serta hak-hak responden dalam penelitian ini. Jika responden bersedia untuk diteliti maka responden terlebih dahulu menandatangani
lembar persetujuan inform consent yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Bila responden menolak untuk diteliti maka peneliti akan tetap menghormati haknya.
Untuk menjga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuesioner yang diisi oleh peneliti
dengan wawancara terstruktur. Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti
Nursalam, 2003.
6. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument Arikunto, 2006. Uji validitas instrumen
bertujuan untuk mengetahui kemampuan instrument untuk mengukur apa yang diukur Notoatmojo, 2005. Uji validitas isi ini telah dilakukan oleh ahli dalam
penelitian ini yaitu dosen bagian keperawatan Gerontik USU. Dilakukan dengan cara mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada penguji validitas
kemudian dikoreksi. Setelah dikoreksi pertanyaan yang tidak valid diganti sesuai dengan hasil diskusi dengan penguji validitas.
Uji realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukurannya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Instrument dikatakan
realibel adalah instrument yang jika digunakan beberapa kali dalam waktu yang berbeda untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap 10 orang lansia yang bukan termasuk dalam sampel di UPT Pelayanan sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan
Medan dan data tersebut diolah menggunakan program komputerisasi dengan analisa KR-20, alasan peneliti menggunakan koefisien KR-20 karena bentuk
pertanyaan pada skor dikotomi dan dengan jumlah pertanyaan yang ganjil. Pada proses penelitian, peneliti melakukan uji reliabilitas menggunakan
alpha karena metode alpha juga dapat digunakan pada skor dikotomi 0 dan 1 dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan KR-20 Priyatno, 2008. Dari
tabel dapat diketahui bahwa dengan N= 10, nilai r
5
= 0,632, dengan begitu maka instrumen tersebut dikatakan realibel jika koefisien korelasinya r r
table. Pada saat uji realibilitas didapatkan hasil r = 0,807 yang berarti bahwa instrumen yang digunakan telah realibel. Uji realibilitas ini telah dilakukan
sebelum pengumpulan data terhadap 10 orang responden lansia.
7. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat perawatan diri lansia dengan
perubahan konsep diri lansia. Prosedur pengambilan data yang digunakan dengan cara :