Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Uji realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukurannya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Instrument dikatakan realibel adalah instrument yang jika digunakan beberapa kali dalam waktu yang berbeda untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap 10 orang lansia yang bukan termasuk dalam sampel di UPT Pelayanan sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan dan data tersebut diolah menggunakan program komputerisasi dengan analisa KR-20, alasan peneliti menggunakan koefisien KR-20 karena bentuk pertanyaan pada skor dikotomi dan dengan jumlah pertanyaan yang ganjil. Pada proses penelitian, peneliti melakukan uji reliabilitas menggunakan alpha karena metode alpha juga dapat digunakan pada skor dikotomi 0 dan 1 dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan KR-20 Priyatno, 2008. Dari tabel dapat diketahui bahwa dengan N= 10, nilai r 5 = 0,632, dengan begitu maka instrumen tersebut dikatakan realibel jika koefisien korelasinya r r table. Pada saat uji realibilitas didapatkan hasil r = 0,807 yang berarti bahwa instrumen yang digunakan telah realibel. Uji realibilitas ini telah dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 10 orang responden lansia.

7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat perawatan diri lansia dengan perubahan konsep diri lansia. Prosedur pengambilan data yang digunakan dengan cara : 1. Mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian pada institusi Fakultas Keperawatan USU. 2. Mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian pada Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatera Utara. 3. Mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian pada Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara. 4. Mengirimkan surat izin melaksanakan penelitian ke pimpinan UPT Pelayanan sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan. 5. Setelah mendapat izin kemudian melaksanakan pengumpulan data penelitian bekerjasama dengan pegawai panti untuk mengetahui klien yang memenuhi kriteria. 6. Responden yang tidak termasuk dalam kriteria penelitian tidak akan diikutsertakan dalam data penelitian. 7. Menjelaskan kepada calon responden mengenai tujuan dan manfaat penelitian. 8. Meminta persetujuan calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani inform consent. 9. Mengidentifikasi tingkat perawatan diri tingkat ketergantungan lansia dengan menggunakan kuesioner. 10. Responden dalam pengisian kuesioner dibantu oleh peneliti dengan melakukan wawancara. 11. Mengidentifikasi konsep diri lansia dengan menggunakan kuesioner.