Penggunaan toilet Mandiri
Perlu pertolongan 25
25 50
50 Total
50 100
Membersihkan diri Mandiri
Perlu pertolongan 29
21 58
42 Total
50 100
Mengontrol BAB Terkontrol teratur
Kadang-kadang tidak terkontrol Tidak terkontrol
20 21
9 40
42 18
Total 50
100
Mengontrol BAK Terkontrol teratur
Kadang-kadang tidak terkontrol Tidak terkontrol
15 16
19 30
32 38
Total 50
100
Mandi Mandiri
Tergantung orang lain 34
16 68
32 Total
50 100
Berpakaian Mandiri
Sebagian dibantu Tergantung orang lain
30 11
9 60
22 18
Total 50
100
Makan Mandiri
Perlu pertolongan Tergantung orang lain
19 23
8 38
46 16
Total 50
100
Naik turun tangga Mandiri
Perlu pertolongan Tidak mampu
14 9
27 28
18 54
total 50
100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 responden, lansia yang mampu melakukan perpindahan transfer dengan mandiri yaitu sebanyak 19
responden 38, melakukan mobilisasi dengan dibantu satu orangwalker sebanyak 17 responden 34, menggunakan toilet dengan mandiri sebanyak 25
responden 50, dan menggunakan toilet dengan pertolongan orang lain
sebanyak 25 responden 50, mampu membersihkan diri dengan mandiri sebanyak 29 responden 58, kadang-kadang tidak dapat mengontrol BAB
sebanyak 20 responden 40, tidak dapat mengontrol BAK ssebanyak 19 responden 38, sebagian besar responden mampu mandi sendiri yaitu sebanyak
34 responden 68, mampu berpakaian dengan mandiri sebanyak 30 responden 60, makan dengan pertolongan orang lain sebanyak 23 responden 46, dan
yang tidak mampu naik turun tangga sebanyak 27 responden 54.
1.3. Konsep diri lansia
Konsep diri terdiri dari 5 komponen yaitu identitas diri, citra diri, harga diri, ideal diri dan peran. Berdasarkan analisa data sebanyak 50 orang responden
lansia di UPT Pelayanan sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan maka distribusi frekuensi dan persentase konsep dirinya adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi dan persentase komponen konsep diri lansia
n=50 di UPT Pelayanan sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan
Komponen konsep diri
Positif Negatif
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Identitas diri
33 66
17 34
Citra diri 44
88 6
12 Harga diri
26 52
24 48
Ideal diri 49
98 1
2 Peran
28 56
22 44
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 responden, sebagian besar lansia memiliki identitas diri yang baik 66 dan identitas yang kurang 34,
mayoritas lansia memiliki citra diri yang baik 88 dan citra diri yang kurang
12, sebagian besar memiliki harga diri yang baik 52 dan harga diri yang kurang 48, mayoritas lansia memiliki ideal diri yang baik 98 dan ideal diri
yang buruk 2, serta peran yang baik 56 dan peran yang kurang 44. Dari data tersebut dapat diidentifikasi bahwa komponen konsep diri lansia yang banyak
terganggu adalah harga diri 48 dan peran 44.
Tabel 5.4 : Distribusi frekuensi dan persentase konsep diri lansia n=50 di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan
Konsep diri Frekuensi
Persentase Positif
43 86
Negatif 7
14
Berdasarkan analisa data untuk mengukur konsep diri lansia, maka dapat diidentifikasi bahwa secara keseluruhan konsep diri lansia di UPT Pelayanan
Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan mayoritas dalam keadaan baik positif yaitu sebanyak 86, dan kurang negatif sebanyak 14.
1.4. Hubungan antara Tingkat Kemampuan Perawatan Diri Lansia
dengan Perubahan Konsep Diri Lansia
Analisa hubungan antara tingkat kemampuan perawatan diri lansia dengan perubahan konsep diri lansia diukur dengan menggunakan uji korelasi spearman.
Hasil penelitian didapat koefisien korelasi r antara tingkat kemampuan perawatan diri lansia dengan konsep diri lansia yaitu r 0,571 dengan tingkat
signifikan p 0,000. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kemampuan perawatan diri lansia dengan perubahan
konsep diri lansia dimana kekuatannya positif, dalam arti semakin mandiri