Latar belakang Hubungan Antara Tingkat Kemampuan Perawatan Diri Lansia Dengan Perubahan Konsep Diri Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan
Studi penelitian yang dilakukan Lembaga Demografi Universitas Indonesia pada tahun 1998 menemukan bahwa sekitar 74 persen lansia dinyatakan
mengidap penyakit kronis. Tekanan darah tinggi adalah penyakit kronis yang banyak diderita lanjut usia, sehingga mereka tidak dapat melakukan aktifitas
kehidupan sehari-hari Wirakartakusumah, 2000 dalam Setiawan 2009. Penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi psikis. Dengan
berubahnya penampilan, menurunnya fungsi panca indera menyebabkan lanjut usia merasa rendah diri, mudah tersinggung dan merasa tidak berguna lagi
Setiawan, 2009. Praktik hygiene perawatan diri lansia dapat berubah dikarenakan situasi
kehidupan. Selain keterbatasan dalam kemampuan perawatan diri self care, lansia juga memiliki gambaran diri yang berubah terhadap dirinya sendiri dan
perubahan pada konsep dirinya. Konsep diri terdiri dari beberapa komponen yaitu : identitas, citra tubuh, harga diri, ideal diri dan peran. Perubahan dalam
penampilan, struktur atau fungsi bagian tubuh akan membutuhkan perubahan dalam gambaran diri citra diri. Persepsi seseorang tentang perubahan tubuh
dapat dipengaruhi oleh perubahan tersebut terjadi Potter Perry, 2005. Semakin lanjut usia seseorang, maka akan mengalami kemunduran
terutama di bidang kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkan penurunan peranan-peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam
mencukupi kebutuhan hidupnya. Sehingga dapat meningkatkan bantuan orang lain Nugroho, 2000. Seiring dengan bertambahnya usia populasi kita, perawat
perlu untuk memeriksa kebutuhan lansia, untuk mempengaruhi kebijakan
kesehatan dan untuk mengevaluasi standar praktik keperawatan gerontik, dan untuk membuat perencanaan di masa yang akan datang Stanley, 2006.
Berdasarkan literature review tersebut, muncul masalah berupa sejauh mana tingkat kemampuan perawatan diri lansia dan perubahan konsep diri apa
saja yang terjadi pada lansia. Dari data yang diperoleh sebelumnya, terdapat sekitar 160 orang lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita
wilayah Binjai dan Medan dengan tingkat kemampuan perawatan diri yang berbeda yaitu ada yang minimal care, partial care, dan total care ketergantungan
ringan, sedang, berat dan total. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat kemampuan perawatan diri lansia dengan
perubahan konsep diri lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan yang bertujuan agar perawat mengetahui batas
kemampuan perawatan diri lansia sehingga dapat mengimplikasikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan hidup lansia serta
mengetahui perubahan konsep diri lansia sehingga perawat dapat memotivasi lansia dalam menjalani kehidupannya.