Hubungan antara Tingkat Kemampuan Perawatan Diri Lansia dengan

Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,571 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah antara tingkat perawatan diri lansia dengan perubahan konsep diri lansia serta memiliki kekuatan hubungan yang sedang. Hal ini mendukung pendapat Hidayat 2009 yang menyatakan bahwa ketidakmampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan perubahan konsep diri pada lansia. Semakin mandiri seorang lansia maka konsep dirinya akan semakin baik dan sebaliknya. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Telah dilakukan penelitian descriptive correlation yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat kemampuan perawatan diri lansia dengan perubahan konsep diri lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita wilayah Binjai dan Medan dengan melibatkan 50 orang lansia sebagai responden penelitian. Penelitian telah dilakukan pada bulan Februari sampai April 2011.

1. Kesimpulan

Pada umumnya, lansia mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun psikis. Hal tersebut mempengaruhi kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Secara umum kemampuan perawatan diri lansia masih baik, masih bisa berpindah posisi dengan mandiri, membersihkan diri dan mandi dengan mandiri, dan berpakaian sendiri. Namun terdapat lansia yang membutuhkan bantuan orang lain atau alat bantu untuk berjalan, naik tangga, dan bahkan tidak dapat mengontrol BAK dan BAB. Lansia dengan tingkat kemampuan perawatan diri yang tergantung pada bantuan orang lain akan berusaha melakukan aktivitas sehari-hari meskipun dengan bantuan orang lain atau dengan menggunakan alat bantu seperti kursi roda maupun walker. Sedangkan lansia yang memiliki tingkat kemampuan perawatan diri yang mandiri sering menolak pertolongan atau bantuan dari orang lain. Berdasarkan rentang konsep diri pada 50 lansia didapatkan 7 orang lansia yang memiliki konsep diri negatif dan 43 lansia lainnya memiliki konsep diri positif. Secara umum konsep diri lansia positif identitas diri, citra diri, dan ideal diri. Hanya saja pada harga diri dan peran terlihat bahwa lansia merasa dirinya kurang dihargai dan tidak berguna bagi orang lain. Berdasarkan hasil uji hipotesa spearmen, terdapat hubungan bermakna antara tingkat kemampuan perawatan diri lansia dengan perubahan konsep diri lansia. Diperoleh nilai p signifikan = 0,000 p0,05 yang berarti terdapat hubungan antara tingkat kemampuan perawatan diri lansia dengan konsep diri lansia. Dan nilai r koefisien korelasi = 0,571 yang berarti bahwa hubungannya berkekuatan sedang dan searah. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah antara kemampuan perawatan diri lansia dengan konsep diri lansia sehingga untuk meningkatkan konsep diri lansia, dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan memandirikan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penting diberikan rekomendasi kepada berbagai pihak antara lain: 2.1. Praktek Keperawatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan searah antara tingkat kemampuan perawatan diri lansia dengan perubahan konsep diri lansia. Oleh karena itu, untuk menciptakan konsep diri yang positif pada lansia praktisi keperawatan dapat melakukannya dengan cara meningkatkan kemampuan perawatan dirinya sehingga lansia akan merasa mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dan percaya diri. Hal ini perlu dilakukan karena angka harapan hidup