kerajinan juga cukup berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, tembikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.
2.2.3 Organisasi Sosial
Organisasi adalah sebuah kumpulan masyarkat yang memiliki tujuan, baik dalam bentuk mempererat persaudaran, dan lain sebagainya, sehingga dalam konsep
orang Batak teman itu sangat penting ada ungkapan yang selalu dipegang oleh orang Batak dalam mempererat hubungan persaudaraan yaitu manat mardongan tubu, elek
marboru, dan somba marhula-hula yang artinya bagus-bagus lah berteman, sayangi boru, dan hormati hula-hula.
Kumpulan atau organisasi yang sering dibentuk oleh orang Batak adalah, kumpulan gereja, yang disebut Partagiangan. Kemudian Serikat Tolong Menolong
STM ini biasanya organisasi satu kampung, yang tujuannya di saat salah satu kerabat yang berpesta semua ikut membantu. Kemudian organisasi yang dikuti oleh
orang Batak adalah kumpulan marga klen. Jadi kumpulan tersebut marganya sama, ini biasanya mereka meneruskan organisasi atau kumpulan yang pernah di ikuti oleh
orang tuanya turun temurun.
2.2.4 Sistem Pengetahuan
Orang Batak terkenal sebagai orang yang keras, pemberani, kasar, tetapi tegas. Sehingga banyak sekali orang Batak yang menjadi pengacara-pengacara hebat sebut
saja Hotman Paris Hutapea, Hotman Sitompul, Ruhut Sitpmpul, Muchtar Pakpahan, dan masih banyak lagi. Selain itu orang Batak sendiri, salah satu masyarakat yang
suku pintar dalam berhitung, sehingga banyak sekali orang Batak yang bekerja di bank ternama dan juga admistrasi perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
Konsep orang tua dalam dunia pendidikan adalah anaknya harus bertitel. Jadi tidak heran jika kita lihat ibu-ibu berjualan di pasar pagi di kawasan Batak Toba yang
memang mayoritas itu orang Batak, tetapi anak-anak mereka selalu sekolahnya tinggi, dalam arti tidak ketinggalan zaman. Sehingga ada lagu yang mengatakan Anakkhoki
Do Hamoraon Di Ahu, yang artinya anakku itulah kekayaanku. Begitu juga dengan Marsada Band, konsep itu juga melekat di dirinya untuk
menyekolahkan anaknya sampai tamat dan memiliki gelar. Karena itu menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi orang Batak.
2.2.5 Religi Agama
Religi berasal dari religion yang berarti kepercayaan kepada hal-hal spiritual, perangkat kepercayaan dan spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri dari
ideologi mengenai hal-hal yang bersifat spiritual. Koentjaraningrat 1985:144-145 mengatakan bahwa religi terdiri dari 4 komponen yaitu:
1. Emosi keagamaan,
2. Sistem keyakinan manusia tentang sifat Tuhan, tentang wujud akan gaib
supranatural, serta nilai, norma-norma dan ajaran dari religi yang bersangkutan, 3.
Sistem ritus dan upacara yang merupakan usaha manusia mencari hubungan dengan Tuhan, dewa-dewa atau mahluk halus yang mendiami alam gaib, dan
4. Umat dan kesatuan sosial yang menganut sistem keyakinan dan melaksanakan
ritus dan upacara. Sebelum masuknya agama Kristen dan agama Islam ke tanah Batak,
masyarakat mengenal konsepsi kepercayaan bahwa yang menguasai alam semesta ini dan yang menciptakannya adalah Mulajadi Nabolon. Ia Maha Besar, Maha Mutlak,
dan Dialah asal mula segala yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat Batak Toba mengenal beberapa konsep tentang roh dan jiwa, yakni: 1 Tondi, yang merupakan roh seseorang yang memiliki kekuatan sebagai
penggerak raga. Tondi sudah dapat diterima seseorang semasa dalam kandungan. 2 Sahala, yaitu kekuatan atau daya khusus dari tondi. Sahala merupakan pemberian
Mulajadi Nabolon kepada seseorang dalam kualitas dan jumlah yang berbeda. 3 Begu, yaitu tondi dari orang yang telah meninggal.
Setelah agama Kristen dan agama Islam memasuki Tanah Batak khususnya, sebagian besar masyarakat menerima agama tersebut. Masyarakat desa mayoritas
memeluk agama Kristen Katholik dan Kristen Protestan. Akan tetapi sampai saat ini masih ada masyarakat yang menganut kepercayaan Batak Toba asli yang disebut
dengan Ugamo Malim Parmalim. Sama seperti agama lainnya, Parmalim juga mempunyai acara ibadah rutin
yang biasanya dilaksanakan pada hari sabtu. Ibadah ini disebut dengan Mararisabtu. Selain Mararisabtu ibadah yang rutin dilaksanakan, yakni : Mangan Napaet, yaitu
upacara peribadatan memohon pengampunan dosa ; Sipaha Sada, yaitu upacara peribadatan penyambutan kelahiran Tuhan Simarimbulubosi dan juga merupakan
penyambutan tahun baru Ugamo Malim; Sipaha Lima, yaitu upacara syukuran kepada Ompung Mulajadi Nabolon.
Selain upacara tersebut, upacara peribadatan yang secara khusus yang dilakukan parmalim yakni: martutuaek, yaitu upacara pembabtisan dan pemberian
nama pada bayi yang baru lahir; mardebata, yaitu upacara yang dilakukan sebagai sarana pengampunan dosa; pasahat tondi, yaitu upacara penyerahan roh orang yang
telah meninggal. Kini, di tahun 2000-an sebagian besar masyarakat Batak Toba beragama
Kristen Protestan. Mereka umumnya tergabung dalam jemaat Huria Kristen Batak
Universitas Sumatera Utara
Protestan HKBP. Selain itu, di antara orang Batak Toba sendiri ada ang beragama Katholik, Isaam, dan lainnya. Mereka berinteraksi dan membentuk jalinan social
sebagai etnik Batak Toba. Ini sangat dirasakan baik di daerah maupun perantauan orang Batak Toba.
2.2.6 Sistem Teknologi