Musik Populer Batak Toba

rakyat mengalami proses urbanisasi dan perkembangan sistem pendidikan Howe 1960:497. Pertumbuhan budaya populer berkaitan dengan aspek seni yang menimbulkan pula konsep seni populer. Seni populer adalah kontinuitas dari seni tradisional. Seni populer, seperti musik, tari, dan teater disalurkan melalui media massa hingga menyebabkan orang menganggap media massa juga sebagai seni populer. Media massa bukanlah seni, tetapi alat komunikasi yang bisa mempengaruhi pertumbuhan seni. Media massa menyiarkan penerangan tetapi dilakukan dalam bentuk hiburan untuk masyarakat ramai. Konsep seni populer muncul selaras dengan pertumbuhan budaya populer abad ke-19 Bigsby 1973:16. Seni populer dalam keadaan tertentu mengambil alih seni tradisional dengan berbagai cara: ada yang muncul sebagai tiruan dan kontinuitas dari seni tradisional, ada pula yang muncul dalam bentuk baru. Seni rakyat juga menjadi seni populer dalam konteksnya tersendiri Kaplan 1967:317. Kadang-kadang bentuk seni populer disesuaikan dengan kesadaran dan kehendak masyarakat umum. Seperti halnya dalam musik populer Batak Toba yang menjadi kajian dalam tulisan ini. Dengan perkembangan sistem komunikasi, seni dapat tersebar dengan meluas dan diminati. Oleh sebab itu sebagian pihak menganggap nilainya turut jatuh, citarasa umum dianggap mediocre, dan norma kitsch diterima. Namun jika kita menganalisis keadaan baru yang mendatangkan kesan kepada seni, kita tidak dapat membuktikan bahwa dengan meluasnya peminat atau penonton nilai sebuah budaya semakin berkurang. Ada pula orang yang menganggap bahwa nilai seni itu tinggi apabila penghasilannya sedikit Duvignand 1972: 130.

3.2 Musik Populer Batak Toba

Universitas Sumatera Utara Musik populer Batak Toba tampaknya mengikuti konsep-konsep seperti yang telah diuraikan di atas. Musik populer Batak Toba umumnya mengikuti format ensambel band yang ada pada budaya musik Barat, namun elemen-elemen tradisional Batak Toba juga menjiwainya. Musik populer Batak Toba adalah bagian dari kebudayaan massa cultural mass Batak Toba, yang dibentuk oleh golongan rakyat dalam budaya Batak Toba. Selain itu, terjadinya pergantian sistem politik feodal ke arah demokrasi, perkembangan teknologi, dan usaha perdagangan sistem kapitalis menjadi titik tolak munculnya budaya musik populer Batak Toba ini. Awalnya masyarakat Batak Toba menganut sistem feodalisme terutama saat kekuasaan politik tradisional sistem kerajaan yang mengatur ekonomi rakyat, terutama yang paling jelas adalah pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, dimana para tengkulak menguasai bisnis pertanian dan perikanan yang mengatur kehidupan rakyat Batak Toba. Kemudian setelah merdeka, mulailah beralih ke sistem demokrasi Pancasila, rakyat memiliki hak untuk berpolitik dan mengatur sendiri kehidupannya. Demikian pula dengan sistem perdagangan bebas turut menumbuhkembangkan kebudayaan massa, termasuk musik populer Batak Toba. Mereka sudah melakukan distribusi kaset rekaman dalam industri yang diatur oleh sistem liberalisme. Budaya musik populer Batak Toba pula merupakan kontinuitas dari budaya rakyat yang menjadi milik rakyat. Hal ini dapat dibuktikannya berbagai elemen musik rakyat atau tradisi rakyat tetap dilanjutkan dalam musik populer Batak Toba. Yang jelas adalah penggunaan teks-teks berbahasa Batak Toba yang mengikuti tradisi seni sastra Batak Toba, begitu pula berbagai konsep musik gondang yang ditransformasikan ke dalam musik populer Batak Toba, juga teknik bermainnya, judul lagu, dan lain-lainnya, yang bukan suatu kreativitas yang terputus dari tradisinya. Universitas Sumatera Utara Budaya populer dikatakan bersifat seragam atau homogen karena pengeluarannya yang besar-besaran dan tidak statis. Kenyataan ini dapat dilihat dari sistem produksi budaya musik populer Batak Toba yang biasanya dilakukan secara besar-besaran melalui bentuk kaset tape, video compact disk, compact disk, dan lainnya. Seni populer dalam keadaan tertentu, mengambil alih seni tradisional dengan berbagai cara: ada yang muncul sebagai tiruan dan kontinuitas dari seni tradisional, ada pula yang muncul dalam bentuk baru. Hal ini juga berlaku dalam musik populer Batak Toba. Ada yang mengambil unsur musik tradisional, tetapi tak jarang pula muncul dalam bentuk baru kreativitas, umumnya setelah adanya persinggungan dengan budaya musik Barat, berbagai elemen baru ini masuk ke dalam musik populer Batak Toba. Demikian juga yang dilakukan oleh Marsada Band di tengah-tengah persaingan budaya music popular Batak Toba. Dengan perkembangan sistem komunikasi, seni dapat tersebar dengan meluas dan diminati. Setelah ditemukannya media komunikasi seperti radio, televisi, dan internet, maka seni musik populer Batak Toba meluas persebarannya. Sampai kini, bahkan seni ini diminati baik oleh masyarakat Batak Toba sebagai pendukungnya, maupun masyarakat bukan Batak Toba yang juga turut mendukung keberadaannya atau minimal sebagai peminat musik populer Batak Toba. Demikian sekilas konsep musik populer secara umum dan musik populer Batak Toba secara khusus. Selanjutnya kita uraikan secara umum musik populer Barat dan pengaruhnya bagi musik populer Batak Toba. Universitas Sumatera Utara

3.3 Musik Populer Barat dan Pengaruhnya pada Musik Populer Batak