jangan sampai monoton. Oleh karena itu biasanya Marsada Band memberikan variasi dengan cara menyertaka tortor dan penonton terlibat menortor bersama. Juga mereka
tidak hanya menyajikan musik dan lagu tetapi juga musik tradisi Batak Toba dalam bentuk instrumentalia saja seperti Gondang Somba-somba.
3.10 Pandangan Masyarakat
Suksesnya penjualan album pertama Marsada Band menunjukan begitu besarnya apresiasi masyarakat terhadap karya-karya Marsada Band. Bahkan dalam
beberapa kegiatan grup Marsada Band sering diundang untuk menghibur di berbagai acara baik diSamosir maupun di luar Samosir. Dari kondisi ini penulis menyimpulkan
bahwa besarnya apresiasi yang ditunjukan masyarakat. Selain itu menurut penuturan Amput Sidabutar penerimaan masyarakat Batak
Toba terhadap kreativitas garapan dan pertunjukan musikal yang mereka lakukan sangatlah baik.
Respon dari masyarakat saya lihat cukup baik. Kalau kami sedang nyanyi, bersorak-soraknya orang itu sama kami. Ya ... makanya sangat senang
jugalah kami ini lae, bisa disukai masyarakat. Kami pun nggak tahu bisa masyarakat suka dengan kami, tapi terima kasih sama masyrakat udah
menghargai karya kami. Wawancara penulis dengan Amput Sidabutar 22 Juni 2011, di Wisma Menteng Medan.
Kondisi di atas menurut personil Marsada Band berbanding terbalik dengan respon yang ditunjukkan dengan respon dari pemerintah daerah Samosir. Kurangnya
apresiasi dari pemerintah daerah Samosir dapat dilihat dari respon pemerintah yang kurang menghargai karya-karya Marsada Band, sebab dalam beberapa event yang
menyertakan Marsada Band sebagai pengisi acara balas jasa yang diberikan pemerintah setempat jauh lebih murah dibandingkan dengan penghargaan di daerah-
daerah lain.
Universitas Sumatera Utara
3.11 Tempat Pertunjukan
Pertunjukan yang sering diikuti oleh Marsada Band sudah cukup banyak. Dalam tingat nasional mereka pernah nampil di Jakarta. Di Sumatera Utara sendiri
mereka pernah mengisi acara di Pesta Danau Toba tahun 2010 , Pekan Raya 2010, bahkan kelompok musik ini akan mengisi acara pada perayaan hari jadi Kabupaten
Samosir Samosir Fiesta 2011 pada akhir Juli. Kemudian tanggal 22 Juli 2011 mereka tampil di Wisma Menteng, Pekan Raya Sumatera Utara, dan lain sebagainya.
Di sisi lain teryata kelompok ini dikenal dan diminati oleh masyarakat luar negeri. Terbukti mereka sering diundang bernyanyi, memang pada saat itu grup
Marsada Band ini, masih di produseri oleh Mr. Hope Cooper yang membawa mereka tour ke luar negeri. Yaitu untuk mengisi acara bertaraf internasional seperti, pada
tahun 2009 di England dan Semenanjung Eropa di tahun yang sama. Juga di Afrika tahun 2005, kemudian Inggris ditahun 2004 bulan Mei pada saat musim panas datang.
Akhir -akhir ini mereka lebih sering mengisi acara di Samosir tempat tinggal mereka, Parapat dan Tarutung. Ini semua tempat mereka mencari uang dan
menghibur peminat lagu-lagu Batak yang sudah ada, akan tetapi dingubah sedikit oleh Marsada Band.
Penulis juga menanyakan mengenai honor mereka, Amput Sidabutar mengatakan bahwa mereka sudah mematokan. Dikarenakan mereka sudah memiliki
album, dan beliau juga mengatakan bahwa honor berbeda-beda, contohnya jika di wilayah Samosir dan Parapat mereka mematokan 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah
dan ini semua di bagi rata. Namun jika wilayah Medan dan Tarutung honor yang dipatokakan 17.000.000,00 tujh belas juta rupiah sudah ikut sewa mobil. Dari sini
penulis bisa lihat “luar biasa”nya jumlah nominal bayaran dari kelompok Marsda Band tersebut, jika dibandingan grup-grup musik lain.
Universitas Sumatera Utara
Inilah yang menarik dari Marsada Band, biarpun bayaran sedikit mahal, tetapi banyan juga peminat mereka, banyak yang mengundang mereja bernyanyi di acara
mereka. Pada saat mereka nampil di Wisma Menteng bersama penulis, di sini saya melihat mereka memang seniman yang bisa saya katakan seniman mahal.
3.12 Prestasi yang Pernah Diraih