Sejarah Terbentuknya Grup Marsada Band

musikal yang bertajuk Arround the Clock. Selanjutnya bermunculan kelompok musik baru yang juga bergaya rockn’ roll yang menguasai pasaran musik dunia melalui piringan hitam, kaset rekaman atau pertunjukan musik, dan pemutaran film musik. Munculnya budaya popular dunia yang datangnya dari dunia Barat tersebut, baik secara sengaja atau tidak juga masuk ke dalam kehidupan maysrakat Batak Toba. Semangat akulturasi ini diperkuat lagi dengan institusi agama Kristen di Tanah Toba yang juga dibawa oleh para misionaris Kristen Eropa. Khususnya yang paling kuat erpengaruh adalah zending Jerman. Orang-orang Batak Toba dengan mudah dapat menyanyikan dan memainkan musik-musik popo gaya Eropa. Kemudian disertai dengan kreativitasnya, orang-orang Batak Toba ini menciptakan sendiri lagu-lagu populer daerahnya baik secara inovatif ataupun akulturatif. Salah satunya pada masa kini adalah seperti yang dilakukan Marsada Band, melakukan inovasi dan akulturasi garapan dan pertunjukan musik populernya. Untuk itu mari kita kaji sejarah dan perkembangan Marsada Band di tengah-tengah belantika musik populer daerah dan nasional Indonesia.

3.4 Sejarah Terbentuknya Grup Marsada Band

Nama Marsada Band dicetuskan oleh Norma Br. Manurung. Dengan kata lain beliau inilah yang memberikan nama Marsada Band sebagai nama grup mereka .pada tahun 1999, yang pada saat itu personil Marsada hanya berjumlah 4 orang saja. Ini dimulai pada saat Norma Br. Manurung membuka warung di Tuk-Tuk. Norma mengatakan bahwa Marsada Band ini artinya bersatu, dikarenakan mereka dulu adalah teman yang tempat tinggalnya berjauhan, sehingga grup ini diberi nama Marsada Band agar semua personilnya bersatu. Universitas Sumatera Utara Tahun 1999 merupakan awal terbentuknya Marsada terbentuk, pada saat itu personil Marsada awalnya terdiri dari; Marlundu Sidabutar, Toni Sidabutar, Janen Sigalingging, dan Norma Br. Manurung. Personil terakhir inilah yang memberikan ide kepada grup mereka yang kita kenal dengan Marsada Band. Dalam perjalanan waktu, tepatnya di pertengahan tahun 2001 Marsada Band mengalami penambahan personil. Penambahanan personil yaitu Monang Sidabutar, Jannen Sigalingging, Kolous Sidabutar, Pardi Sidabutar, dan Hobbi Sinaga. Sehingga grup Marsada Band ini berjumlah 7 orang dengan Amput Sidabutar, dan juga Lundu Situmorang. Selanjutnya Norma Br Manurung mengundurkan diri dari grup ini, dikarenakan pada saat itu beliau sudah berumah tangga. Sehingga dia tidak memungkinkan lagi beraktivitas dengan grup ini. Akan tetapi biarpun demikian dia berpesan kepada grup Marsada Band agar tetap eksis, selalu berkembang tidak boleh berhenti begitu saja. Pesan yang dilontarkan oleh Norma pun dan keinginan semua personilnya sedikit berhasil dengan kehadiran Mr. Hope Cooper dari London, England, sebagai produser mereka. Ini dimulai pada saat mereka tampil di sebuah acara di daerah di Tuk-tuk tahun 2001. Di sinilah ketertarikan Mr. Hope Cooper terhadap Marsada Band. Dia sangat suka dengan kualitas dan kreativitas yang dimiliki oleh grup ini sehingga Mr. Hope Cooper pun mau memproduseri grup ini. Dari sinilah grup Marsada Band ini sering melakukan tour keluar negeri seperti London, Inggris tahun 2004 bulan Mei, pada saat itu musim panas. Kemudian ke Afrika Selatan, dan egara-negara lain di Eropa. Pada tahun 2005 pada saat personil Marsada Band pulang dari luar negeri, masalah pun datang. Yaitu terjadi ketidakcocokan antara personil yang satu dengan dengan personil lainnya, juga antara personil dengan Mr. Hope Cooper. Sehingga di tahun 2011 ini, 2 personil Marsada Universitas Sumatera Utara Band keluar, yaitu Kolous Sidabutar dan Pardi Sidabutar--dan juga Mr.Hope Cooper tidak mau lagi menjadi produser musik mereka. Akan tetapi Amput mengatakan bahwa keluarnya 2 personil tersebut dikarenakan mereka sedang fokus di keluarga. Berikut penuturanya dalam bahasa Batak Toba ketika penulis mewawancarainya: … molo si Pardi dohot si Kolous ’dang di kaluar hon lae, alai kaluar sandiri halaki, disebabhon halaki naong fokus tu geleng na, kaluarga ma di dokhon. Molo produser nami i lain cerita lae’molo si produser nami i, ai dang adong ketidakjolason masalah aha lae pembayaran, i ma lae, makanya so nari dang Mr.Hope Cooper i produsr nami lae, alai ahu sandiri ma pimpinan di si, sekaligus produser nami di album taon yang kedua on ... wawancara penulis dengan Ampu Sidabutar 22 Mei 2011 Sekarang di album mereka yang kedua, Marsada Band mendapat personil baru yang mengantikan Pardi Sidabutar dan Kolous Sidabutar, dengan Tonny Sidabutar dan Gultom Sialagan. Pada saat sekarang ini Juli 2011 album kedua mereka sedang diliris di Jakarta. Sesuai wawancara penulis dengan Amput Sidabutar yang menjadi pimpinan grup Marsada and ini, beliau lah orang yang sekaligus mencari channel produser untuk album mereka yang kedua ini. Namun walau biarpun album mereka yang kedua belum diluncurkan ke masyarakat, tapi Amput menegaskan bahwa album mereka yang kedua ini akan sukses seperti album mereka yang pertama.

3.5 Sistem Perekrutan Anggota