2.2 Tujuh Unsur Kebudayaan Suku Batak Toba
Manusia adalah makluk hidup yang tidak akan pernah lepas dari yang namanya kebudayaan, dalam budaya terdapa 3 unsur kebudayaan antara lain, 1
budaya sebagai wujub suatu kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, 2 budaya wujud dari aktivitas manusia itu sendiri, 3 budaya juga wujud sebagai benda.
Di samping itu, kebudayaan juga memiliki 7 unsur kebudayaan yang setiap budaya pasti memilikinya termaksud suku Batak Toba, seperti bahasa, sistem
ekonomi, sistem teknologi, sistem mata pencaharian hidup, organisasi sosial, sistem pengetahuan pendidikan, religi, dan kesenian. Di bawah ini akan dibahas satu-
persatu tujuh unsur dalam budaya khususnya Batak Toba berikut.
2.2.1 Bahasa
Bahasa adalah sebuah alat komunikasi bagi manusia termasuk suku Batak, bahasa yang digunakan dalam suku Batak Toba disebut bahasa Batak, yang dimana
ini menjadi bahasa sehari-hari bagi orang Batak. Sama halnya dengan Marsada Band, grup ini menggunakan bahasa Batak Toba sebagai bahasa sehari-hari mereka dan
lagu-lagu yang digunakan juga bernuasa Batak.
2.2.2 Mata Pencaharian Hidup
Pada umumnya masyarakat Batak yang tinggal di seputaran Samosir bermatapencaharian dengan bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat
dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga mendapat tanah, tetapi tidak boleh menjualnya. Berternak juga merupakan salah satu mata pencaharian suku Batak
antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk di sekitar danau Toba. Di samping itu, sektor
Universitas Sumatera Utara
kerajinan juga cukup berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, tembikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.
2.2.3 Organisasi Sosial
Organisasi adalah sebuah kumpulan masyarkat yang memiliki tujuan, baik dalam bentuk mempererat persaudaran, dan lain sebagainya, sehingga dalam konsep
orang Batak teman itu sangat penting ada ungkapan yang selalu dipegang oleh orang Batak dalam mempererat hubungan persaudaraan yaitu manat mardongan tubu, elek
marboru, dan somba marhula-hula yang artinya bagus-bagus lah berteman, sayangi boru, dan hormati hula-hula.
Kumpulan atau organisasi yang sering dibentuk oleh orang Batak adalah, kumpulan gereja, yang disebut Partagiangan. Kemudian Serikat Tolong Menolong
STM ini biasanya organisasi satu kampung, yang tujuannya di saat salah satu kerabat yang berpesta semua ikut membantu. Kemudian organisasi yang dikuti oleh
orang Batak adalah kumpulan marga klen. Jadi kumpulan tersebut marganya sama, ini biasanya mereka meneruskan organisasi atau kumpulan yang pernah di ikuti oleh
orang tuanya turun temurun.
2.2.4 Sistem Pengetahuan