berhubungan dengan jenis pestisida dan efek kronis keracunan seperti pertolongan sederhana bila terjadi keracunan, cara meracik, cara menyemprot dan cara
membersihkan peralatan akan mempunyai risiko terjadinya keracunan pestisida sebesar 1,96 kali dibandingkan dengan istri petani yang mempunyai pengetahuan
baik.
5.2.2. Analisis Hubungan Sikap Responden dengan Kadar Cholinesterase
dalam Darah Penyemprot Gulma di PTPN V Pekanbaru Tahun 2014
Pada penelitian ini didapat bahwa dari 26 orang responden yang memiliki kadar cholinesterase normal responden paling banyak pada responden yang memiliki
sikap dengan kategori baik yaitu sebanyak 14 orang 87,5. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji exact Fisher’s menunjukkan bahwa nilai p =1,000 0,05
artinya sikap responden terbukti secara signifikan tidakmempunyai hubungan dengan kadar cholinesterase dalam darah pada penyemprot gulma di PTPN V Pekanbaru
tahun 2014.
Sikap ditentukan oleh pengetahuan seseorang.Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang,Namun
pengetahuan juga didapat dari pengalaman.Seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik, kemungkinan akan memiliki sikap yang baik pulak. Hal ini dapat dilihat
dari hasil penelitian bahwa responden memiliki sikap yang baik terhadap aplikasi herbisida di PTPN V Pekanbaru dengan 14 responden memiliki sikap yang baik di
kategori cholinesterase normal 87,5.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Budiawan2013,berdasarkan uji Chi Square yang dilakukan terhadap tingkat sikap dengan Cholinesterase petani didapat p
value sebesar 0,024, yang berarti p value lebih kecil dari 0,05 0,0240,05, sehingga Ha diterima dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ada hubungan antara tingkat
sikap dengan Cholinesterase petani bawang merah di Ngurensiti Pati.
5.2.3. Analisis Hubungan Tindakan Responden dengan Kadar Cholinesterase
dalam Darah Penyemprot Gulma di PTPN V Pekanbaru Tahun 2014
Pada penelitian ini didapat bahwa dari 26 orang responden yang memiliki kadar cholinesterase normal responden paling banyak pada responden yang memiliki
tindakan dengan kategori baik yaitu sebanyak 15 orang 88,2. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji exact Fisher’s menunjukkan bahwa nilai p =1,000
0,05 artinya tindakan responden terbukti secara signifikan tidak mempunyai hubungan dengan kadar cholinesterase dalam darah pada penyemprot gulma di PTPN
V Pekanbaru tahun 2014. Tindakan seseorang dipengaruhi oleh lama seseorang bekerja, semakin lama
dia menjadi penyempot, maka semakin baik pula pengetahuan dan sikap dari seseorang.Seseorang yang memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, kemungkinan
akan melakukan tindakan yang tepat. Berdasarkan observasi peneliti di lapangan dapat dilihat bahwa hampir semua responden sudah sadar dalam pemakaian APD
selama bekerja, walaupun ada yang masih terpaksa dalam menggunakannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, bahwa responden juga memiliki tindakan yang baik
terhadap aplikasi herbisida di PTPN V Pekanbaru sehingga kadar cholinesterase responden paling banyak dikategori normal yaitu sebanyak 26 responden 87.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Mualim,dkk 2012 berdasarkan uji chi square terdapat hubungan yang bermakna antara tindakan subyek penelitian dengan
tingkat keracunan pestisida pada tenaga penjual pestisida di Kota Bengkulu p=0,04.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan