BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Karakteristik
Aplikasi Herbisida terhadap Kadar Cholinesterase dalam Darah Penyemprot Gulma di PTPN V
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh karakterisitik responden berdasarkan umur, jenis kelamin, lama kerja,masa kerja,
pendidikan dan perilaku aplikasi herbisida pengetahuan, sikap, tindakan terhadap kadar cholinesterase pada penyemprot gulma di PTPN V.
5.1.1. Analisis Hubungan Umur Responden dengan Kadar Cholinesterase
dalam Darah Penyemprot Gulma di PTPN V Pekanbaru Tahun 2014
Pada penelitian ini didapat bahwa dari 26 orang responden yang memiliki kadar cholinesterase normal responden paling banyak pada usia 35 tahun yaitu
sebanyak 23 orang 88,5 sedangkan dari 4 orang responden yang memiliki kadar cholinesterase tidak normal responden paling banyak pada pada usia 35 tahun yaitu
sebanyak 3 orang 11,5. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji exact Fisher’smenunjukkanbahwa nilai p =0,454 0,05 artinya variabel umur responden
tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kadar cholinesterase dalam darah pada penyemprot gulma di PTPN V Pekanbaru tahun 2014.
Umur merupakan variabel dalam penelitian ini, biasanya umur erat kaitannya dengan variabel yang diteliti. Namun, pada penelitian ini tidak terdapat hubungan
yang signifikan dengan kadar cholinesterase pada penyemprot gulma. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh derajat kesehatan ataupun kebiasaan responden dalam aplikasi
Universitas Sumatera Utara
herbisida, sehingga tidak didapat hubungan yang bermakna antara umur dengan kadar cholinesterase.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sukmawati 2000, umur mempunyai hubungan bermakna umur dengan tingkat keracunan pestisida pada
petani penyemprot hama tembakau di Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung.
5.1.2. Analisis Hubungan Jenis Kelamin Responden dengan Kadar Cholinesterase dalam Darah Penyemprot Gulma di PTPN V Pekanbaru
Tahun 2014
Pada penelitian ini didapat bahwa responden paling banyak yang memiliki kadar cholinesterase normal pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 21 orang
95,5 sedangkan yang paling rendah yaitu yang memiliki kadar cholinesterase tidak normal pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 1 orang 14,5. Dari
hasil uji statistik dengan menggunakan uji exact Fisher’s menunjukkan bahwa nilai p =0,048 0,05 artinya variabel jenis kelamin responden terbukti secara signifikan
mempunyai hubungan dengan kadar cholinesterase dalam darah pada penyemprot gulma di PTPN V Pekanbaru tahun 2014.
Jenis kelamin responden mempengaruhi kadar cholinesterase penyemprot. Perempuan lebih bagus dalam penyerapan dibanding lelaki. Hal ini tidak sejalan
dengan hasil penelitian ini bahwa didapat paling banyak responden perempuan dengan kategori kadar cholinesterase normal. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Sukmawati 2000, jenis kelamin mempunyai hubungan bermakna dengan
Universitas Sumatera Utara
tingkat keracunan pestisida pada petani penyemprot hama tembakau di Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung.
5.1.3. Analisis Hubungan Pendidikan Responden dengan Kadar Cholinesterase