Komponen pembelajaran Belajar dan Pembelajaran

24 Teori lain yang menekan prinsip pengulangan tersebut adalah teori Psikologi Assosiasi atau Koneksionisme dengan tokohnya Thorndike yang didasarkan ata s hokum belajarnya “Law of Exercise”, Dimyati dan Mudjiono, 1999:46 mengemukakan bahwa, ”belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar”.

e. Komponen pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik. Selama proses pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan belajar agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi siswa E.Mulyasa,2003. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. Sehingga yang dimaksud dari komponen pembelajaran merupakan segala hal yang mempengaruhi terciptanya proses komunikasi dua arah sesuai dengan yang telah direncanakan. Bagi guru sebagai dampak pembelajaran instructional effect berupa hasil yang dapat diukur sebagai data hasil belajar siswa angkanilai dan berupa masukan bagi pengembangan pembelajaran selanjutnya. Sedangkan bagi siswa sebagai dampak pengiring nurturent effect berupa terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain sebagai suatu transfer belajar yang akan membantu perkembangan mereka mencapai keutuhan dan kemandirian. Jadi, ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi.lnteraksi yang terjadi antara si belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temannya, tutor, media pembelajaran, dan atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya dari pembelajaraniniberkaitandengan 25 komponen-komponenpembelajaran itu sendiri. Dimana di dalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut; tujuan, materibahan ajar, metode dan media, evaluasi, anak didik siswa, dan adanya pendidikguru. Sebagai sebuah sistem, masing-masing komponen tersebut membentuk sebuah integritas atau satu kesatuan yang utuh.Masing- masing komponen saling berinteraksi yaitu saling berhubungan secara aktif dan saling mempengaruhi. Misalnya dalam menentukan bahan pembelajaran merujuk pada tujuan yang telah ditentukan, serta bagaimana materi itu disampaikan akan menggunakan strategi yang tepat yang didukung oleh media yang sesuai. Dalam menentukan evaluasi pembelajaran akan merujuk pada tujuan pembelajaran,bahan yang disediakan media dan strategi yang digunakan, begitu juga dengan komponen yang lainnya saling bergantung interdevedensi dan saling terobos interpenetrasi.

4. Pembelajaran dengan metode bermain