keadaan individualitasnya, dan lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan. Tokoh tipikal merupakan penggambaran, pencerminan, atau penunjukkan
terhadap orang, atau sekelompok orang yang terikat yang ada di dunia nyata. Tokoh netral adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Tokoh
ini benar-benar merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi Altenbernd dalam Nurgiyantoro 2002: 190-191.
2.2 Penokohan
Pembicaraan mengenai penokohan tidak lepas dari definisi-definisi yang dituangkan oleh para ahli sastra. Istilah penokohan sering disamakan dengan
character. Kedua istilah itu masing-masing menekankan pada teknik penampilan tokoh penokohan. Sedangkan character lebih menekankan pada masalah watak
tokoh Badrun 1983 34. Penokohan atau perwatakan ialah pelukisan mengenai tokoh cerita baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa:
pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya dan sebagainya Suharianto 2005:20.
Masalah penokohan dan perwatakan yang identik sama kemudian disesuaikan dengan penempatan tokoh dengan watak tertentu dalam suatu cerita
Nurgiyantoro 2002: 165. Masalah keduanya merupakan salah satu hal yang kehadirannya dalam sebuah fiksi amat penting dan bahkan menentukan, karena
tidak akan mungkin ada suatu karya fiksi tanpa adanya tokoh yang diceritakan dan
tanpa adanya tokoh yang bergerak yang akhirnya membentuk alur cerita Semi 1998: 36.
2.3 Watak
Beberapa pendapat para ahli menyamakan bahwa watak dan karakter menyaran pada pengertian yang hampir sama. Padahal setiap beda redaksi
mereka menyebutkan pengertian watak yang bebeda-beda seperti halnya watak menurut Kartono 1987: 64 adalah kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis
atau moral yang biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap, misalnya kejujuran seseorang. Gazali 1958: 155-156 mengatakan bahwa watak
adalah keadaan jiwa yang menurut seseorang tetap berkelakuan dengan suatu cara tertentu, kadang-kadang usia yang agak lanjut. Watak adalah masalah kepribadian
seseorang atau jumlah keseluruhan mengenai wawasannya yang besar maupun yang kecil ketika dipadukan dengan bentuk kepribadian keseluruhannya
Budiharjo,1987: 59. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa watak
adalah kepribadian-kepribadian dari aspek moral yang menunjuk pada kualitas tokoh yang sifatnya relatif tetap.
2.4 Pelukisan Tokoh