Kancil Crita cekak ”Jaring” Raja Gajah Blurik Crita cekak ”Jaring”

”Wis...mas kok malah padudon dhewe-dhewe. Bedul mbengok sora. Ora ana gunane padha padu. Awake dhewe iki dadi korban. Sing penting awake dhewe, kudu gelem bersatu. Gawe strategi kanggo ngadepi para Brewu kae. Yen pancen ana penyimpangan awake dhewe gugat. Demonstrasi” ”Brewu nguntal Tengu” hlm 26 ”Sudah Mas Kok malah ribut sendiri. Bedul berteriak. Tidak ada gunanya memperdebatkan sendiri. Kita semua itu jadi korban. Yang penting kita semua, harus bersatu. Membuat strategi untuk menghadapi para karuptor itu. Demonstrasi” Kutipan di atas adalah percakapan antara Bedul dengan temannya. Walaupun secara singkat tapi pembicaraannya sangat mengena. Akan tetapi dalam pembicaraannya mereka berbeda pendapat. Penggambaran tokoh yang dilakukan oleh pengarang adalah secara langsung atau disebut dengan teknik ekspositori.

o. Kancil Crita cekak ”Jaring”

Kancil merupakan tokoh sentral yang mendominasi jalannya cerita. Kancil merupakan tokoh yang berbeda pendapat dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan kutipan di bawah ini. ”Menawa aku kok teteb ora sarujuk karo pamikirmu kang Utamane sing keri mau. Awit yen para kanca ilmuwan mau cawe-cawe mung bakal arep mbutegake kahanan negara Klawu Gawe kisruh tundhone malah rusuh. Apa kang Wedhus ora mikir yen negara Klawu iki ana sing mrentah. Genahe ya Kang, Kancil mung arep ngelek-ngelek Rajane dhewe, Raja Gajah Blurik kuwi apik. Mimpin para menungsa mono Raja Gajah Blurik kuwi sinebut menungsa pilihan. ”Jaring” hlm 36 ”tetapi saya tidak setuju dengan pemikiranmu Kang Apalagi yang terakhir tadi. Ketika teman-teman ilmuwan mau ikut-ikut hanya untuk memikirkan keadaan negara Klawu Membuat masalah menjadi jadi. Apa Mas Wedhus tidak mikir jika negara Klawu ini ada yang memerintah. Jelasnya ya Kang, Kancil hanya untuk menjelek-jelekan Rajanya sendiri, Raja Gajah Blurik itu baik. Memimpin para manusia seperti Raja Gajah Blurik itu termasuk manusia pilihan. Berdasarkan kutipan di atas, pengarang menggambarkan tokoh Kancil yang tidak sependapat dengan temannya. Ia sangat kuat memegang pendapatnya meskipun ia di rayu-rayu temannya supaya mengikuti pendapat yang lainnya. Kutipan diatas penggambaran tokoh yang dilakukan pengarang adalah secara tidak langsung atau disebut dengan teknik dramatik yang dilihat berdasarkan perasaan, pikiran, yang terlintas dan dirasakan pada tokoh.

p. Raja Gajah Blurik Crita cekak ”Jaring”

Raja Gajah Blurik merupakan tokoh tambahan, karena kemunculannya hanya beberapa kali saja. Tokoh Raja Gajah Blurik merupakan tokoh yang suka berjanji pada sesuatu hal. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kutipan di bawah ini. Negara Klawu, negarane sakabehing kewan sing duwe butuh padha menungsa lumrah. Butuh mangan, butuh negara lan kebutuhan liyane. Negarane kewan-kewan sing wis sahiyeg-saekakapti, pratela bakal urip mulya apadene susah bebarengan. Pratelan mau kaucapake dening Raja Gajah Blurik kaampingan Singa plontheng minangka patih ana ing negara Klawu. ”Jaring” hlm 30 Negara Klawu, adalah negara hewan yang mempunyai kebutuhan seperti manusia. Butuh makan, butuh negara dan kebutuhan lainnya. Negaranya semua hewan-hewan, katanya bisa hidup enak dan bisa menyelesaikan masalah bersama-sama. Pernyataan tadi yang diucapkan sama Raja Gajah Blurik didampingi Singa tutul sebagai patih yang ada dinegara Klawu. Berdasarkan kutipan di atas, pengarang menggambarkan tokoh Raja Gajah Blurik merupakan seseorang yang suka bilang janji-janji pada sesuatu hal. Ia berjanji pada semua hewan-hewan jikalau ia jadi seorang raja maka hewan-hewan yang lainnya akan dicukupi kebutuhannya dan akan mengalami hidup yang enak. Penggambaran tokoh yang dilakukan oleh pengarang adalah secara langsung atau disebut dengan teknik ekspositori.

q. Kancil Crita cekak ” Jaring”