Gilig Crita cekak ”Ajur” Temannya Bedul Crita cekak ”Brewu Nguntal Tengu”

m. Gilig Crita cekak ”Ajur”

Gilig merupakan tokoh utama, karena frekuensi kemunculannya dalam cerita lebih banyak dibandingkan dengan tokoh yang lainnya. Peristiwa dari awal sampai akhir cerita menceritakan tentang Gilig. Pada bagian akhir cerita, Gilig diceritakan mempunyai sifat jahat yaitu ingin mencuri. Hal ini ditunjukkan dengan kutipan di bawah ini. ”Aku kudu ngati-ati, yen ora kahanan lagi gawat kaya ngene yen nganti konangan mesthi mati. Hem ning ora apa-apa aku mati ora masalah, kanggo nglabuhi nyawane anak. Aku yakin emas sing tak temokake nalika aku melu dadi relawan kae mesthi isih. Lumayan,” edan jebul Gilig arep njupuk kalung lan gelang sing kasil ditilep lan disinggahne ana papan sing primpen. ”Ajur ” hlm 141 ”Saya harus berhati-hati, jika tidak keadaan seperti ini bila ketahuan bisa mati. Hem tapi tidak masalah, demi anak. Saya yakin emas yang saya temukan ketika jadi relawan itu masih. Lumayan,” gila ternyata Gilig mau mengambil kalung dan gelang yang sudah disimpan dengan aman. Berdasarkan kutipan di atas merupakan gambaran yang dilukiskan oleh pengarang mengenai Gilig. Di akhir cerita tokoh Gilig ini mau mengambil barang yang tidak haknya. Hal itu dilakukan karena untuk kebutuhan ekonomi, meskipun begitu tidak seharusnya menggunakan cara untuk mencuri demi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Penggambaran tokoh yang dilakukan oleh pengarang adalah secara tidak langsung atau disebut dengan teknik ekspositori.

n. Temannya Bedul Crita cekak ”Brewu Nguntal Tengu”

Tokoh cerita ini tidak disebutkan siapa namanya. Akan tetapi pembaca mengetahui dengan jelas keberadaan dari tokoh yang menjadi temannya Bedul. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kutipan di bawah ini. ”Wis...mas kok malah padudon dhewe-dhewe. Bedul mbengok sora. Ora ana gunane padha padu. Awake dhewe iki dadi korban. Sing penting awake dhewe, kudu gelem bersatu. Gawe strategi kanggo ngadepi para Brewu kae. Yen pancen ana penyimpangan awake dhewe gugat. Demonstrasi” ”Brewu nguntal Tengu” hlm 26 ”Sudah Mas Kok malah ribut sendiri. Bedul berteriak. Tidak ada gunanya memperdebatkan sendiri. Kita semua itu jadi korban. Yang penting kita semua, harus bersatu. Membuat strategi untuk menghadapi para karuptor itu. Demonstrasi” Kutipan di atas adalah percakapan antara Bedul dengan temannya. Walaupun secara singkat tapi pembicaraannya sangat mengena. Akan tetapi dalam pembicaraannya mereka berbeda pendapat. Penggambaran tokoh yang dilakukan oleh pengarang adalah secara langsung atau disebut dengan teknik ekspositori.

o. Kancil Crita cekak ”Jaring”