Bu Lurah Crita cekak ” Ning” Kijo Crita cekak “Mulur”

Padahal sudah saya SMS dan telepon kok tidak ada jawaban. Lalu ada apa. Mas Giras kamu ada dimana? Waktu semakun berjalan, saya ihat ketiga tiga-anak saya. Cantik-cantik ternyata sebut dalam hatiku saat anak- anakku tertidur.. sekarang sudah jam satu. Berdasarkan kutipan di atas Ibu Giras sangat terkejut sekali ketika mendengar kalau suaminya belum sampai tempatnya. Ia terdiam saja dan mempunyai pikiran yang tidak-tidak. Penggambaran tokoh yang dilakukan oleh pengarang adalah secara langsung atau disebut dengan teknik ekspositori.

f. Bu Lurah Crita cekak ” Ning”

Bu Lurah merupakan tokoh tambahan, karena kemunculannya hanya beberapa kali saja. Tokoh Bu Lurah merupakan tokoh yang mempunyai sikap terkejut saat Trisna mencari suaminya dengan nada kasar. Hal ini ditunjukkan dengan kutipan di bawah ini. Wong wadon sing saben dinane keceluk Bu Lurah mau mlongo. Ora kedhep mrangguli kahanan. Sirahe mumet ngrasakake patrape Trisna. ”Ning” hlm 71 Wanita yang setiap harinya dipanggil Ibu Kepala Desa itu bengong. Tidak berkedip dengan keadaan yang seperti itu. Kepalanya pusing merasakan tingkahnya Trisna. Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa Ibu Kepala Desa orangnya sangat terkejut ketika melihat tingkahnya Trisna yang seperti itu. Tidak biasanya Trisna mengucapkan kata-kata yang agak kasar sama Ibu Kepala Desa. Penggambaran tokoh yang dilakukan oleh pengarang adalah secara langsung atau disebut dengan teknik ekspositori.

g. Kijo Crita cekak “Mulur”

Kijo merupakan tokoh sentral yang memenuhi penceritaan dalam cerita ini. Tokoh Kijo diceritakan sangat terkejut ketika melihat sesuatu hal yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Hal ini dapat ditunjukkan dalam kutipan cerita di bawah ini. ”Ahh...aku ya gumun Kun, apa meneh yen kelingan mau bengi Ambu kok ora sakbaene. Njur saiki, kae delengen Wong-wong kae nganti gedheg kabeh, mbok menawa wae kentekan akal”. ”Lho...lho...kok...Jo...jo...jo...delengen ta?” ”Iya aku iki ya mentheleng, ngamatake. Wlho...jizime Den Bekel ditugel...tugel. eduaaan” ”Lagi pisan iki aku diweruhi kahanan sing banget gawe miris ati” ”Mulur” hlm 64 ”Ahh...saya juga bingung Kun, apalagi jika teringat kejadian semalam Bau kok tidak seperti biasanya. Terus sekarang, coba lihatlah Orang- orang tergeleng-geleng semua, mungkin kehabisan akal”. ”Lho...lho...kok...Jo...Jo...Jo...lihatlah?” ”Iya saya juga melihat, menatap. Wlho...jenazahnya Den Bekel dipotong...potong. gila” ”Baru kali ini saya melihat kejadian yang membuat hati menjadi miris” Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan bahwa tokoh Kijo sangat terkejut setelah melihat kejadian yang sebelumnya belum pernah lihat. Ia sangat terkejut setelah melihat jenazahnya Den bekel dipotong-potong. Penggambaran tokoh yang dilakukan oleh pengarang adalah secara langsung atau disebut dengan teknik ekspositori. h. Lus Crita cekak ” Oooooooo...” Lus adalah salah satu anak yang masih duduk di bangku SMP. Ia mempunyai teman dekat namanya Waryono. Tokoh Lus diceritakan sedang terkejut ketika mengetahui kalau Waryono teman dekatnya itu sudah dijodohkan sama Heny teman sekolah yang ia taksir. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di bawah ini. ...... ”Edan pa kowe kuwi Lus” ”Lha ngapa ta Lek?” ”Welho, lha jare kanca sekolahe waryono. Kok ora ngerti Lha si Waryono kae rak malah wis dipacangake karo heny. Wong aku malah dikonnyekseni rikala ditembung jare” Gendhelong Jlekkk” Oh Jebul... ”Oooooooo...” hlm 81 ...... ”Gila apa kamu Lus” ”Lha emang kenapa ta Om?” ”Lho, lha katanya teman sekolahnya Waryono Lha waryono kan sudah dijodohkan sama Heny. Lha saya aja waktu itu disuruh untuk menyaksikan saat mereka diikat. Terkejut Jlekkk Oh ternyata Berdasarkan kutipan di atas menunjukkan tokoh Lus sedang terkejut saat mengetahui kalau Heny sudah dijodohkan sama teman dekatnya yaitu Waryono. Lus sndiri juga tidak pernah diceritain mengenai hal ini oleh Waryono sendiri makanya sampai ia terkejut dan bingung. Kutipan diatas penggambaran tokoh yang dilakukan oleh pengarang adalah secara tidak langsung atau disebut denganteknik dramatik yang dilihat berdasarkan perasaan, pikiran, yang terlintas dan dirasakan pada tokoh.

i. Siti Amidah Crita cekak