85 - Memajukan paham persatuan dan kebangsaan; dan
- Mempererat hubungan antara organisasi pemuda yang ada. Meski dalam Kongres Pemuda belum terwujud wadah organisasi
yang tunggal namun telah memberi perhatian bagi kebangkitan perasaan nasionalisme dan kebangsaan di antara organisasi pemuda serta sebagai
langkah menuju kongres pemuda selanjutnya.
b. Kongres Pemuda II
Sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I, pada tanggal 23 April 1927 dilaksanakan pertemuan di antara organisasi kepemudaan
yang telah ada, dengan hasil merumuskan beberapa keputusan penting seperti:
- Indonesia Merdeka menjadi cita-cita perjuangan seluruh pemuda Indonesia; dan
- Organisasi kepemudaan berdaya upaya menuju persatuan dalam satu organisasi.
Pada bulan Juni 1928 terbentuk Panitia Konggres Pemuda II dengan susunan panitia sebagai berikut:
Ketua : Sugondo Joyopuspito dari PPPI Perhimpunan Pelajar
Pelajar Indonesia Waklil Ketua : Joko Marsaid, dari Jong Java
Sekretaris : Muhammad Yamin dari Jong Sumatra Bond Bendahara : Amir Syarifudin dari Jong Batak Bond
Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober dihadiri oleh perwakilan dari organisasi kepemudaan, unsur partai politik, perwakilan
anggota Voklsraad bahkan utusan dari pemerintah Hindia Belanda yaitu Dr. Pijper dan Van der Plas. Suasana cukup tegang karena terdapat dua
kepentingan yang saling berlawanan antara para pemuda dengan pihak pemerintah.
Dalam acara itu, W.R. Supratman memperdengarkan lagu Indonesia Raya serta terdapat keputusan rapat dalam kongres itu yang
dikenal dengan Sumpah Pemuda , yaitu:
86 Pertama
Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku berbangsa
satu, bangsa Indonesia. Ketiga
Kami putera dan puteri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda disahkan di Jakarta pada Kongres Pemuda II di Jakarta, organisasi-organisasi kepemudaan belum mempunyai badan fusi
untuk menjadi satu di antara organisasi pemuda yang ada. Namun momen tersebut menjadi suatu terobosan bagi perjuangan seluruh rakyat
Indonesia dalam wadah Pergerakan nasional Indonesia.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Untuk memahami materi Pergerakan Nasional Indonesia, anda perlu membaca secara cermat modul ini, gunakan referensi lain sebagai
materi pelengkap untuk menambah pengetahuan anda. Dengarkan dengan cermat apa yang disampaikan oleh pemateri, dan tulis apa yang
dirasa penting. Silahkan berbagi pengalaman anda dengan cara menganalisis, menyimpulkan dalam suasana yang aktif, inovatif dan
kreatif, menyenangkan dan bermakna. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi
ini mencakup: 1. Aktivitas individu, meliputi:
a. Memahami dan mencermati materi diklat b. Mengerjakan
latihanlembar kerjatugas,
menyesuaikan masalahkasus pada setiap kegiatan belajar; dan menyimpulkan
c. Melakukan refleksi 2. Aktivitas kelompok, meliputi:
a. Mendiskusikan materi pelatihan b. Bertukar pengalaman dalam melakukan pelatihan
c. Penyelesaian masalahkasus
87
E.LATIHANKASUSTUGAS
Lembar Kerja
Kerjakan secara berkelompok 1. Jelaskan hakekat pergerakan nasional Indonesia
2. Buatlah peta konsep sederhana yang dapat menjelaskan dengan mudah materi pergerakan nasional ini bagi siswa SMASMK
F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Setelah kegiatan pembelajaran, Bapakibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang bapakibu pahami setelah mempelajari materi Pergerakan Nasional Indonesia?
2. Pengalaman penting apa yang bapakibu peroleh setelah mempelajari materi di atas?
G. RANGKUMAN
1. Faktor-faktor yang mendorong munculnya kesadaran nasional:
a. Faktor Internal:
- Sejarah masa lampau yang gemilang - Penderitaan rakyat akibat kolonialisme
- Peranan golongan terpelajar - Peranan bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan
b. Faktor Ekstern:
- Kemenangan Jepang atas Rusia
- Partai Kongres India di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi
- Nasionalisme di philipina di bawah Joze Rizal
- Gerakan nasionalisme Cina oleh Dr. Sun Yat Sen
- Gerakan Turki Muda
di bawah kepemimpinan .Mustafa Kemal Pasha
2. Masa pergerakan nasional 1908 – 1942, dibagi dalam 3 tahap yaitu:
- Masa Pembentukan 1908
– 1920 berdiri organisasi seperti Budi utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.
- Masa radikalnonkooperasi 1920
– 1930, berdiri organisasi seperti Partai Komunis Indonesia PKI, Perhimpunan Indonesia PI, dan
Partai Nasional Indonesia PNI